Saya mencintai, sekaligus membenci daerah bernama Sedap Malam Ciputat, khususnya saat kali pertama kuliah di sana. Daerah tersebut terletak di Pisangan, lebih tepatnya di belakang Madrasah Pembangunan dan Asrama Putra dan Putri UIN Syarif Hidayatullah.
Saya pernah ngekos di sana saat masih menjadi mahasiswa. Banyak pengalaman pahit maupun manis di sana. Walaupun hanya sekadar singgah, Sedap Malam Ciputat adalah bagian dari hidup saya. Sebagai seorang yang pernah hidup di sana, izinkan saya menceritakan lebih dan kurangnya tempat tersebut.
Daftar Isi
Jalur di daerah Sedap Malam Ciputat itu sempit dan terkesan kumuh
Sedap Malam Ciputat tidak seperti lokasi lainnya di sekitar UIN Jakarta. Tidak seperti Semanggi yang jalurnya masih cukup untuk lewat mobil dan di beberapa wilayah termasuk rindang. Tidak seperti Kertamukti yang strategis, dekat Kampus 1 atau Kampus 2 atau sekitar Situ Gintung yang penuh dengan kosan/kontrakan mewah.
Yah, Sedap Malam mungkin adalah tempat yang paling menyedihkan. Jalanan kecil, hanya muat motor. Bahkan ada yang hanya yang muat satu orang. Sudah gitu, banjir selalu menghantui. Memilih Sedap Malam adalah bentuk jalan menuju zuhud.
Bagaimana tidak, saya sudah menyebutkan kekurangannya tadi, dan kalau dilihat dari kulitnya saja, siapa juga yang mau ngekos di tempat kayak begitu? Kalau alasan murah, masih banyak tempat yang lebih murah. Tapi entah, seperti ada magis yang bisa menarik banyak mahasiswa untuk ngekos di sana.
Kebanyakan pengungsi
Saya kali pertama menemui langsung pengungsi dari negara konflik di Sedap Malam Ciputat. Barulah saat di situ, dengan mata kepala saya sendiri, saya melihat bagaimana wujud orang-orang Somalia dan pengungsi dari negara lainnya. Entah bagaimana awal mula sejarahnya, tapi banyak sekali pengungsi di sana.
Banyak macam-macam jenis pengungsi di sana. Mulai dari yang patut dikasihani, sampai ada juga yang menyebalkan. Saya merasakan langsung pengalaman menemui pengungsi di sana. Sepengetahuan saya dari orang asli Sedap Malam, mereka adalah pengungsi PBB yang sementara ditempatkan di sana selama puluhan tahun. Entah sampai kapan mereka akan di sana.
Keamanan yang minim
Sedap Malam Ciputat juga salah satu tempat yang tidak aman bagi kendaraan bermotor. Kenapa saya bisa bilang demikian? Karena saya adalah salah satu korban curanmor di sana. Motor Beat saya, yang baru beli cash, raib oleh pencuri motor. Padahal saat subuh masih ada, lalu saat saya tengok lagi di pagi hari sudah hilang.
Gimana mau aman? Kosan langsung menghadap jalan, tidak tersedia parkir. Jadilah kendaraan bermotor langsung saja ditaruh di pinggir jalan. Memang nggak semua titik, ada juga jalur yang aman karena 24 jam selalu ramai, karena saking padatnya. Tapi, untuk yang jalurnya sepi, banyak-banyak kebangun aja saat tidur buat melihat motormu masih ada atau tidak. Mau berharap keamanan pada aparat? Yahhh, gitu deh.
Baca halaman selanjutnya: Banyak sekretariat organisasi