Kemarin sore, saya diajak oleh kakak sepupu saya untuk bermain mini soccer di area GOR Goentoer Darjono, Purbalingga. Blio mengajak saya agar berangkat bareng menggunakan mobilnya, Nissan Grand Livina. Karena sudah mulai musim penghujan dan menghemat pengeluaran anggaran, saya pun mengiyakan ajakan tersebut. Kebetulan, kakak saya juga melatih ekstrakurikuler futsal di salah satu SMK di Kabupaten Purbalingga, maka kami berangkat dari rumah pukul 15.00. Kebetulan blio juga mengajak anaknya dan istrinya.
Singkat cerita, kami pulang sekitar pukul 22.00 dari Gor Goentor Darjono. Karena sedikit kelelahan pasca melatih dan bermain mini soccer, kakak menyerahkan kemudi kepada saya. Saya pun dengan senang hati menerima kunci mobil. Mulailah saya menghidupkan mesin dan memutar playlist musik untuk teman perjalanan pulang.
Pengalaman itu, membuat saya lumayan tertarik dengan mobil yang pertama muncul di tahun 2006 ini. Kelebihan yang ditawarkan mobil pabrikan Nissan ini membuat Grand Livina layak mendapatkan julukan “kecil-kecil cabe rawit”. Lantas kenapa saya berkesimpulan demikian?
Daftar Isi
Bodi tidak oleng saat dibawa dengan kecepatan tinggi
Walaupun memiliki ukuran lebih kecil dibanding dengan mobil keluarga sekelasnya, Grand Livina tidak bisa dipandang dengan sebelah mata. Saat menjajal sebuah mobil, setiap sopir pasti akan beradaptasi. Hal ini karena tarikan kopling dan gas setiap kendaraan berbeda-beda. Saat pertama kali menarik pedal gas dan memainkan kopling, saya sampai geleng-geleng kepala. Kaki saya bisa dengan mudah beradaptasi dengan mobil Grand Livina. Tarikan yang enteng membuat kaki saya nggak menderita.
Saat berkendara di jalan, saya menyempatkan diri untuk mencoba kecepatan mobil 1500 cc tersebut. Gas saya tarik dari angka 60 km per jam, dan mobil masih begitu nyaman. Saya tingkatkan keceptan lagi sampai 80 km per jam. Ternyata, sama saja. Bodi mobil tidak oleng sama sekali. Sebenarnya mau saya naikan ke 100 km/jam, tapi saya ditegur kakak karena membawa keponakan yang masih berumur satu tahun dan sedang lelap tertidur.
Tenaga Grand Livina nggak loyo
Perjalanan pulang yang memerlukan jarak tempuh sekitar 25 km. Saya menggilas jalanan dengan kontur yang beragam. Saat jalan menanjak, saya iseng untuk menggunakan gigi tiga. Dengan ancang-ancang yang nggak begitu jauh, ternyata mobil yang tergolong MVP ini masih begitu gahar dan nggak lemah. Padahal kontur tanjakannya lumayan curam, yaitu sekitar 45 derajat. Bukan main, bukan?
Area jok depan yang lega
Jika dilihat dari luar, mobil ini terlihat lebih rendah dibanding mobil MVP lain di kelasnya. Namun, setelah masuk dan duduk di bagian kemudi, Nissan Grand Livina memiliki jok yang nggak ceper-ceper amat. Jarak antara jok depan dengan setir pun agak jauh. Hal ini membuat sopir merasa lebih leluasa dalam mengendalikan mobil.
Di tengah perjalanan, saya juga mencoba untuk merebahkan kaki saya dan melepas pedal kopling. Saya yang memiliki tinggi sekitar 160 cm ini masih bisa meletakan kaki hingga selonjor lurus. Omber tenan, mbok, Lur?
Bagasi belakang Grand Livina yang luas
Oleh karena membawa anak kecil, mau nggak mau kakak saya harus membawa kereta dorong bayi. Hal ini jaga-jaga kalau keponakan saya meminta untuk jalan-jalan tanpa digendong ibunya. Saat melihat kereta dorong bayi yang berukuran besar itu, saya nggak yakin bisa masuk ke dalam bagasi belakang mobil. Tak disangka, ternyata dengan mudah kereta dorong tersebut muat untuk dimasukan ke bagasi. Meskipun jok belakang harus dilipat. Tapi, untuk ukuran mobil yang ceper, ini sudah termasuk luas.
Interior elegan dan nggak berlebihan
Menurut saya, mobil pabrikan Nissan ini memiliki interior yang pas. Tidak terlalu simpel dan sederhana. Selain itu, juga tidak terlalu mewah dan lebay. Bagian jok depan penumpang pun nggak terlalu banyak lubang atau laci yang nggak jelas fungsinya. Warna hitam doff yang mendominasi bagian depan lebih nyaman untuk dipandang mata.
Itulah kenapa mobil Grand Livina layak mendapat julukan sebagai “kecil-kecil cabe rawit”. Meskipun ukurannya kecil, mobil ini memiliki fitur-fitur yang nggak bisa diremehkan. Setuju ora, Lur?
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Tips Membaca Kondisi Mesin Grand Livina Lewat Asap Knalpot