Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Penderitaan Saya sebagai Perempuan dengan Nama Adit

Adhitya Candra Kirana oleh Adhitya Candra Kirana
5 September 2023
A A
Penderitaan Saya sebagai Perempuan dengan Nama Adit

Penderitaan Saya sebagai Perempuan dengan Nama Adit (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Nama perempuan kok Adit! Bikin susah saya aja.

Beberapa waktu yang lalu saya nge-scroll Twitter, eh, X ya sekarang? Yah, pokoknya itu lah. Tanpa sengaja, saya ketemu menfess confession seseorang yang pernah viral. Menfess tersebut diawali dengan menulis inisial nama seseorang yang dituju, “Mas R Teknik Sipil”. Layaknya surat cinta pada umumnya, kalimat sanjungan dan cerita bagaimana si penulis bisa jatuh cinta tertulis rapi dalam menfess tersebut.

Terus, apa yang bikin menfess confession itu viral? Tak lain dan tak bukan karena kalimat terakhirnya. Persis satu kalimat terakhir yang sontak menimbulkan reaksi dari netizen.

Salam sayang dari Adit.

Satu kalimat tersebut rupanya mampu mengaktifkan indra keenam netizen yang mulai berspekulasi macam-macam. Reaksinya sudah bisa ditebak.

Plot twist banget ternyata pelangi.

Udah senyum-senyum ternyata LaGiBeTe.

Lantaran menfessnya viral dan sepertinya reaksi netizen di luar ekspektasi sender. Keesokan harinya muncul menfess balasan yang menjelaskan bahwa sender adalah seorang perempuan. Kurang lebih begini bunyinya:

Baca Juga:

Akibat Menyandang Nama Aneh, Seumur Hidup Nama Saya Dikira Typo: Sekali Lagi, Saya Dinas, Bukan Dimas!

Adit, Karakter di Adit Sopo Jarwo, Sebenar-benarnya Cowok Green Flag, Nggak kayak Dennis yang Mengundang Baku Hantam

Lo harus tau, nggak semua yang namanya Adit itu cowok, ya. Kadang kesel juga udah bikin surat cinta tapi dibilang cowok. Pengin ganti nama aja!

Nah, sebagai seorang perempuan yang juga memiliki nama Adit tapi pakai H, saya turut merasakan frustasi yang dialami si mbak sender. Cerita mbaknya adalah salah satu kekesalan saya selaku Adit kedua. Makanya saya juga mau sambat mengenai pengalaman saya memiliki nama yang identik dengan laki-laki. Siapa tau Mbak Adit lainnya di luar sana juga merasa relate dengan pengalaman saya.

Menolak berkenalan dengan nama Adit

Saya pernah berada di fase kesel banget punya nama perempuan Adhitya. Terutama saat masih sekolah dulu, khususnya saat kenaikan kelas di mana saya harus berkenalan dengan orang baru lagi.

Ucapan “Eh, kirain cowok” udah jadi makanan saya sehari-hari. Lantaran sudah setengah muak, saya selalu menghindari untuk berkenalan dengan nama Adhitya di situasi non-formal.

Sekali waktu saya pernah dikenalkan oleh temannya teman untuk janjian duduk sebangku saat masuk SMA. Saya menyebutkan nama panggilan saya yang mirip dengan nama salah seorang personel girlgroup Secret Number. Iya, Dita, tapi pakai H.

Alhasil teman baru saya kebingungan dan menyebutkan bahwa kita nggak sekelas. “Nggak ada yang namanya Dhita,” ucap teman saya menyebut nama panggilan saya. Saya dengan awkward harus membalas, “Oh, itu namaku Adhitya. Hehehe.”

Tapi itu dulu sih, kalau sekarang saya sudah bisa menerima bahwa nama Adhitya juga cocok untuk perempuan. Proses penerimaan ini tentunya karena saya semakin banyak bertemu perempuan lain bernama Adit. Meskipun sampai sekarang saya belum ketemu perempuan bernama Aditya yang juga dipanggil Adit dalam keseharian. Agaknya, Adit memang masih identik dengan nama laki-laki.

Sampai menagih penjelasan ke orang tua kenapa memberi nama perempuan Adhitya

Ketika menanyakan alasan orang tua memberi nama Adhitya, saya mengira akan ada filosofi di baliknya. Ealah, saya malah menemukan fakta bahwa sejak sebelum lahir, mereka berekspektasi bahwa saya laki-laki. Orang tua saya sudah menyiapkan nama untuk anak laki-laki, yakni Adhitya Candra. Tapi karena ternyata saya perempuan dan mereka sudah telanjur menyukai nama itu, akhirnya orang tua saya menambahkan nama Kirana sebagai identitas ke-perempuan-an saya.

Namun, satu-satunya identitas tersebut sering kali nggak teridentifikasi. Karena nama saya cukup panjang, untuk keperluan administrasi biasanya nama saya disingkat menjadi Adhitya Candra K. Kalau sudah begini pasti siapa pun yang membacanya akan merasa saya adalah laki-laki.

Seperti waktu sekolah dulu. Saya membenci sesi perkenalan karena ketika nama saya dipanggil dan seorang perempuan yang maju, guru-guru pasti mengeluarkan kalimat, “Eh, cewek toh.” Duh, plis deh, Pak/Bu. Seandainya TikTok udah viral waktu itu, mungkin saya bakal ngonten pakai sound “bombastic side eyes, criminal offensive side eyes” tiap kali kata-kata itu keluar.

Ribet mengurus administrasi perkara salah gender

Salah menulis kolom gender ini beberapa kali saya alami sepanjang hidup saya. Bahkan akte kelahiran saya mengalami perubahan karena petugas setempat salah mengisikan kolom gender, sehingga tertulis “anak laki-laki dari pasangan…” gara-gara nama saya yang kayak bukan nama perempuan.

Nggak berhenti sampai situ, semasa sekolah, saya juga beberapa kali mengikuti kegiatan dan formulir yang berisikan data saya menunjukkan jenis kelamin saya laki-laki. Sungguh pengalaman yang sangat membagongkan.

Saya rasa pengalaman terkait “salah kira ternyata perempuan” ini masih akan terus berlanjut ke depannya. Demi mengurangi hal tersebut, saat ini dengan senang hati dan bangga saya memperkenalkan diri dengan nama Adhitya. Bahkan saya udah nggak masalah dipanggil Adit demi memperjuangkan nama Adit menjadi gender neutral.

Lagian kalau melihat sejarahnya, dilansir dari Let Learn Slang, nama Aditya itu berasal dari bahasa Sansekerta “Aditi’ yang artinya ibu dari para dewa. Malah harusnya Aditya identik dengan perempuan, dong.

Jadi, untuk perempuan bernama Adit di luar sana, ayo kita tunjukkan pada dunia kalau Adit bukan nama untuk cowo aja! Semangat, Bestie!

Penulis: Adhitya Candra Kirana
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Punya Nama yang Mengkhianati Gender Itu Ngenesnya Saat Dewasa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 September 2023 oleh

Tags: Aditgendernamanama anak
Adhitya Candra Kirana

Adhitya Candra Kirana

Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Hobi ngobrol sama kucing.

ArtikelTerkait

Nama Orang Jepang Cukup Dua Kata, Tanpa Gelar Terminal Mojok

Nama Orang Jepang: Cukup Dua Kata, Tanpa Gelar

26 Mei 2022
Kegiatan Tidak Berguna: Nyuruh Orang Berhenti Merokok atau Mempertanyakan Alasan Merokok terminal mojok.co

Memangnya Kenapa Kalau Rokokku Rokok ‘Jablay’?

31 Juli 2019
ada apa dengan cinta film indonesia 2000an maskulinitas gender nicholas saputra foto mojok, istri nicholas saputra

3 Film Indonesia Tahun 2000-an yang Menggugat Maskulinitas ala Generasi Baby Boomer

29 April 2020
Akibat Menyandang Nama Aneh, Seumur Hidup Nama Saya Dikira Typo: Sekali Lagi, Saya Dinas, Bukan Dimas!

Akibat Menyandang Nama Aneh, Seumur Hidup Nama Saya Dikira Typo: Sekali Lagi, Saya Dinas, Bukan Dimas!

6 November 2025
Nama Saya Terinspirasi dari Bus dan Pemain Ketoprak terminal mojok.co

Nama Saya Terinspirasi dari Bus dan Pemain Ketoprak

24 Februari 2021
sunat

Tentang Sunat dan Melahirkan: Mana yang Lebih Sakit?

31 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.