Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Wahai Kalian Orang Kota, Teruslah Mengejek Orang Kampung, Teruslah Mengekspos Kebodohan Kalian

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
22 Juli 2023
A A
Wahai Kalian Orang Kota, Teruslah Mengejek Orang Kampung, Teruslah Mengekspos Kebodohan Kalian

Wahai Kalian Orang Kota, Teruslah Mengejek Orang Kampung, Teruslah Mengekspos Kebodohan Kalian (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika melihat video twit Mas Bayu Skak yang muncul di beranda, rasanya kok saya ikut marah dan merasakan juga keresahan yang ia rasakan. Lokadrama yang ia buat, dihujat banyak orang karena kelokalannya. Yak, betul, kalian bisa menebak isi hujatannya kek mana, tipikal orang kota ngejek orang kampung.

Tapi yang parah menurut saya waktu ada yang bilang Jawa anjing sih. Bukan saya tersinggung ya, tapi, aduh, ngapain gitu lho.

Mungkin ada gap guyonan Jatim dengan guyonan umum. ketika kalian nonton guyonan Jawa, spesifiknya Jawa Timur seperti karya saya yg baru ini, terus punya unek-unek yang ingin disampaikan saya akan terbuka lebar untuk kritik dll. Tapi kalau memaki sukunya mohon tolong jangan teman… pic.twitter.com/Fjq4kbgSWF

— BAYU SKAK (@Moektito) July 21, 2023

Saya itu heran terhadap perasaan superior yang orang kota tunjukkan pada orang kampung. Kalian itu kenapa gitu lho kok sampe rasanya benci banget sama orang kampung, sedangkan mereka itu nggak punya salah sama kalian. Kadang saya itu berasumsi, orang kota itu goblok karena menghirup terlalu banyak asap kendaraan.

Iya, nggak salah, saya bilang orang kota goblok. Kalian nggak terima dibilang goblok? Ya sama kek orang kampung kalian bidik dengan senapan kebencian yang kalian pegang.

Merantau itu tak mudah dan tak akan pernah mudah

Saya tahu memang orang kampung itu nggak punya dan mungkin nggak akan terpapar akses sebanyak orang kota. Ya gimana mau terpapar, orang daerahnya sendiri belum kepikiran untuk memperbaiki nasibnya. Jadi orang kampung itu susah, Bro. Bertahan di kampung, hidup susah maju. Jalan satu-satunya ya merantau. Tapi, merantau pun nggak mudah.

Saya kasih tahu, ya, merantau itu tak sekadar orang kampung meninggalkan rumahnya untuk mengadu nasib di kota. Kadang lebih dari itu.

Bagi beberapa orang, merantau itu artinya sudah siap mati. Ada sebuah daerah di Indonesia yang mengadakan yasinan ketika ada anggota kampungnya memutuskan untuk merantau. Katanya, sebagai persiapan andai suatu saat sang perantau mati di tanah rantau dan mayatnya tak bisa pulang. Saya tak bisa menyebutkan nama daerahnya, tapi saya yakin ada pembaca yang tahu daerah yang saya maksud.

Baca Juga:

7 Sisi Terang Jakarta yang Jarang Dibahas, tapi Nyata Adanya: Bikin Saya Betah dan Nggak Jadi Pulang Kampung

Lalu Lintas Medan Terlalu Barbar untuk Perantau Asal Surabaya seperti Saya

Saya tak perlu jelaskan kalau merantau itu punya potensi gagal yang amat besar. Bisa pulang sekali-dua kali saja sudah bagus. Jadi, wahai kalian orang kota yang mengaku hidupnya keras, mohon maaf nih, hidup kalian ini nggak ada apa-apanya ketimbang orang kampung yang kalian ejek itu.

Peran orang kampung yang teramat vital

Saat melihat twit, komentar, atau meme tentang ejekan keras orang kota pada orang kampung, saya bertanya-tanya, lha mereka ini nggak sadar betapa orang kabupaten itu punya andil besar dalam pembangunan kotanya?

Ini contoh paling kecil aja ya. Lihat warung mi ayam di kota-kota kalian, kebanyakan dari mana asalnya? Yak betul, Wonogiri!

Ini belum bicara tentang kuli Jawa yang dianggap membangun Indonesia, orang Batak yang “jadi orang” di kota-kota besar, dan suku-suku lain, dan kabupaten-kabupaten lain.

Keberadaan orang-orang kampung ini benar-benar vital buat kota-kota besar. Akamsi belum tentu bisa memenuhi kebutuhan pekerja kota besar yang begitu besar. Ini kita masih bicara jumlah lho, belum skill. Sebenarnya, kota besar dan kampung itu punya ketergantungan yang tak terlihat.

Eh, terlihat sih jane. Gamblang begini.

Saya jadi membayangkan. Misal, kuli Jawa yang ada nggak mau lagi ikut bekerja di kota. Bayangin berapa proyek yang terhambat. Duh, nggak sanggup aku.

Jowar-jawir ndasmu

Maksud saya menulis artikel ini tuh jane sederhana. Mbok ya sekat-sekat konyol macam orang kota dan orang kampung ini nggak usah dipegang erat-erat. Nggak usah ngejek orang kampung, walau kelihatan udik atau gimana. Celaan kayak gini di internet itu nggak bikin kalian naik kelas atau jago. Nggak capek kalian mengkotak-kotakkan diri?

Ingat, kabupaten-kabupaten yang ada, kini mulai mempersolek diri, mulai membuat kotanya lebih nyaman untuk ditinggali dan makin seksi untuk jadi tempat mencari uang. Jika akhirnya kabupaten penghasil perantau mulai maju, justru kota-kota besar inilah yang ketar-ketir. Nanti, kalian bakal sadar kalau kota kalian bisa sebegini maju itu ya karena pengorbanan orang-orang yang nekat meninggalkan rumah demi penghidupan.

Lagian, sama-sama hidup susah kok ngejek. Iki goblok opo kepie.

Udah, stop guyon jowar-jawir yang jelek itu. lagian kalian berani bilang gitu cuman di dunia maya kok. Nggak usah meyakinkan diri kalau nyali kalian besar, mending meyakinkan diri bahwa kalian itu nggak pinter-pinter amat, agar bisa belajar. Bukan cuman bisa koar-koar sok keras.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kalau Nggak Pernah Merantau, Baiknya Nggak Usah Bacot

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2023 oleh

Tags: ejekankampungorang kotaperantau
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

5 Hal yang Perlu Kalian Tahu sebelum Merantau ke Kalimantan  Mojok.co

5 Hal yang Perlu Kalian Tahu sebelum Merantau ke Kalimantan 

1 November 2023
Kelurahan Sekaran, Tempat Paling Ramah bagi Perantau di Semarang

Kelurahan Sekaran, Tempat Paling Ramah bagi Perantau di Semarang

26 Mei 2025
kerja bakti MOJOK.CO

7 Tipe Orang yang Selalu Ada Saat Kerja Bakti

7 Juli 2020
Banyumas yang Semakin Maju Bikin Warga Cilacap Iri

5 Hal yang Bikin Orang Banyumas Betah Merantau dan Nggak Mau Pulang: Loker Sulit, Tetangga Julid!

1 Agustus 2025
Angkot Malang yang Bikin Perantau Bingung Mojok.co

Angkot Malang yang Bikin Perantau Newbie Bingung

14 Januari 2024
4 Ide Usaha yang Cocok Dijalankan di Desa selain Toko Sembako Mojok.co

4 Ide Usaha yang Cocok Dijalankan di Desa selain Toko Sembako

14 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.