Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Tobat

Ceramah K.H. Anwar Zahid: Memaknai Kembali Idulfitri agar Tak Dirayakan secara Berlebihan

Moh. Rofqil Bazikh oleh Moh. Rofqil Bazikh
20 April 2023
A A
Ceramah K.H. Anwar Zahid: Memaknai Kembali Idulfitri agar Tak Dirayakan secara Berlebihan

Ceramah K.H. Anwar Zahid: Memaknai Kembali Idulfitri agar Tak Dirayakan secara Berlebihan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

K.H. Anwar Zahid mengingatkan kita agar tak membesar-besarkan Idulfitri, dan tetap jadi insan yang baik setelah bulan puasa berlalu

Saya percaya ada banyak motif kenapa Idulfitri disambut dengan baik. Sebagian orang mungkin merasa bahwa hari raya adalah hari kemenangan melawan nafsu selama sebulan penuh. Sebagian orang yang lain barangkali lebih lega karena tidak akan kelaparan lagi di siang hari. Dua-duanya pasti menyambut Idulfitri dengan sangat baik, bahkan gembira.

Namun, bukan tidak ada orang yang justru sedih karena Idulfitri.  Sama juga, ada banyak motif yang menjadikan hari raya ini termat melankolis. Sebagian kecil orang—kecil banget—merasa tidak rela akan kehilangan bulan puasa yang mulia. Sebagian yang lain sedih karena belum bisa mudik dan lebaran di kampung halaman. Selebihnya hanyalah orang-orang yang takut mendapat pertanyaan dari kerabat.

Semua itu merupakan ekspresi yang dapat kita temui pada hari raya. Lebih-lebih ketika hari raya Idulfitri yang oleh banyak orang dipandang hari raya akbar. Padahal, menurut K.H. Anwar Zahid, Idulfitri merupakan hari raya kecil dibandingkan dengan Iduladha. Sayangnya, banyak orang selama ini menganggap bahwa Iduladha yang merupakan hari raya kecil.

Mari kita coba hitung-hitungan dan buktikan bahwa hari raya Iduladha lebih besar. Dari sembelihan saja sudah lebih besar Iduladha. Kalau Idulfitri paling mentok nyembelih ayam. Lain cerita kalau Iduladha, yang disembelih ya sapi, seminim-minimnya kambing. Kedua, pada Idulfitri umat Islam hanya wajib membayar zakat fitrah yang tidak seberapa. Sementara pada kewajibannya adalah ibadah haji yang pasti menghabiskan dana puluhan juta.

Tapi lagi-lagi masyarakat terbalik dalam memandang persoalan ini. Idulfitri yang notabene hari raya kecil dibesar-besarkan. Buktinya, biayanya yang dikeluarkan buat membeli pakaian untuk hari lebaran. Akhirnya nanti berakibat pada hari raya Iduladha yang justru dikecil-kecilkan, bahkan tidak punya anggaran untuk berkurban.

Durasi Idulfitri yang pendek

Kata K.H. Anwar Zahid untuk memperbandingkan besar kecilnya dua hari raya ini bisa dilihat dari durasinya. Idulfitri durasinya hanya satu hari, besoknya sudah tidak ada. Beda pastinya dengan Iduladha yang durasinya satu hari plus tiga hari tasyrik. Sehingga total, durasi Iduladha jauh lebih banyak dibanding Idulfitri. Walaupun demikian, bukan berarti Idulfitri tidak ada artinya.

Satu hari dalam Idulfitri itu itu diperuntukkan untuk meminta maaf dan memohon agar amal selama Ramadan keterima. Ada empat hal esensial dalam Idulfitri itu sendiri. Empat itulah yang, kata K.H. Anwar Zahid disimbolkan dengan kupat (laku papat). Empat hal ini hanya miliki orang yang benar-benar menghayati Idulfitri. Apa saja empat hal tersebut?

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Pertama, takbiran. Hal inilah yang merupakan penanda dari berakhirnya bulan puasa. Kedua, setelah takbiran tersebut yaitu membayar zakat fitrah. Di pagi harinya kemudian, melaksanakan salat hari raya (ied). Setelah salat hari raya tersebut dilanjutkan dengan silaturahmi pada kerabat dan tetangga. Empat hal ini merupakan poin penting Idulfitri kendati ia merupakan hari raya kecil. Keempat hal ini semestinya dicukupkan hanya sehari saja.

Sehingga, pada hari setelahnya kemudian bisa melaksanakan puasa syawal. Sebab puasa syawal ini selama enam hari, maka seperti puasa satu tahun penuhnya. Artinya, pahalanya setara dengan puasa setahun penuh. Itu apabila puasa Ramadan full ditambah puasa syawal 6 hari. Masalahnya, banyak yang puasa wajibnya aja tidak full, apalagi mau melaksanakan puasa sunah syawal.

Semestinya, hari raya bukan menjadi ajang pembalasan. Maksud pembalasan adalah sengaja makan yang banyak karena sudah tidak puasa. Hal yang paling penting yakni ketika sudah selesai puasanya, maka ketaatan kepada Allah tidak ikut selesai. Pas bulan puasa rajin salat, eh selesai bulan puasa kambuh maksiat. Bulan puasa bisa menahan banyak godaan, setelah puasa harusnya makin tahan godaan. Inilah contoh puasa yang mempunyai efek meskipun telah selesai.

Perbedaan harusnya tak berakhir jadi perpecahan

Terakhir, yang harus diingat sama-sama bahwa perbedaan lebaran jangan sampai membuat perpecahan. Kata K.H. Anwar Zahid perbedaan ya harus disikapi biasa-biasa saja. Toh juga biasa dari tahun-tahun yang telah lewat kejadian lebaran berbeda. Satu lagi, kalau puasanya tidak full jangan ikut-ikutan berantem persoalan perbedaan hari raya. Tahu diri dong, puasa tidak full kok urusan berantem hari raya ada di saf depan?

Dari itu, hari raya Idulfitri dirayakan dengan biasa-biasa saja, jangan berlebihan. Jangan sampai menghambur-hamburkan duit buat beli baju lebaran yang banyak. Juga tidak menghambur-hamburkan duit membeli petasan untuk menghiasi malam takbiran. Karena pada dasarnya hari raya Idulfitri ini hari raya kecil. Lebih baik, kalau memang ada duit lebih ditabung. Siapa tahu cukup buat berkurban di hari raya Iduladha.

Mari kita rayakan Idulfitri dengan tidak berlebihan. Kita cukup merayakannya dengan sederhana. Sesederhana saling memaafkan, sesederhana makan opor ayam, bahkan sesederhana takbir yang sebentar lagi bakal berkumandang. Allahu Akbar wa Lillahi al-Hamd.  

Penulis: Moh. Rofqil Bazikh
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Benarkah Kamu Merindukan Ramadan?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 April 2023 oleh

Tags: iduladhaIdulfitrik.h. anwar zahidLebaranPuasa
Moh. Rofqil Bazikh

Moh. Rofqil Bazikh

Suka lagu-lagu Jawa dan sepak bola.

ArtikelTerkait

pengusaha lebaran

Bulan Ramadan dan Lebaran Membuat Banyak Orang Indonesia Jadi Auto Pengusaha

30 Mei 2019
4 Episode Upin Ipin Spesial Lebaran yang Bikin Banjir Air Mata Mojok.co

4 Episode Upin Ipin Spesial Lebaran yang Bikin Banjir Air Mata

27 Maret 2025
Betapa Sulitnya Mengajarkan Konsep Keberadaan Allah ke Balita Usia Dua Tahun MOJOK.CO

Betapa Sulitnya Mengajarkan Konsep Keberadaan Allah ke Balita Usia Dua Tahun

11 Agustus 2020
Keistimewaan Puasa Menurut K.H. Anwar Zahid: Melatih Sabar, Melatih Kejujuran

Keistimewaan Puasa Menurut K.H. Anwar Zahid: Melatih Sabar, Melatih Kejujuran

28 Maret 2023
lebaran sederhana ala sayyidina ali bin abi thalib petani ladang miskin sederhana mojok.co

Lebaran Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang Biasa-biasa Saja

23 Mei 2020
jemaah tarawih sepi terus ramai lagi mojok

Alasan Jemaah Tarawih Ramai di Awal, Sepi di Tengah, dan Ramai Kembali di Akhir Ramadan. #TakjilanTerminal24

24 April 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi
  • UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan
  • Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.