Menjadi salah satu kawasan industrial yang padat di wilayah aglomerasi megapolitan ternyata nggak bikin Sidoarjo mati potensial di bidang bisnis perkulineran terutama coffee shop. Bisnis coffee shop di Sidoarjo saat ini terus menjamur dan tidak kalah dari Surabaya. Saat berkunjung ke sana, kita bisa dengan mudah menemukan coffee shop dengan beragam konsep, mulai dari tropical, industrial, semen unfinished, bohemian, dan konsep-konsep estetik lainnya.
Dari sekian banyaknya konsep unik, coffee shop yang benar-benar berhasil memikat dan worth it untuk Sidoarjo adalah konsep hidden gem. Selain menawarkan vibes yang hangat dan tenang, berikut alasan mengapa konsep homey hidden gem cocok menjadi konsep bisnis coffee shop di Sidoarjo.
Daftar Isi
#1 Menawarkan “rumah” setelah sumpek akibat padat dan macet
Kita semua tahu jika Sidoarjo sudah lama bergelut dengan masalah kemacetan. Bayangkan saja bagaimana sumpek-nya orang-orang yang terjebak kemacetan. Saya yakin satu-satunya keinginan mereka saat terjebak kemacetan adalah bisa secepatnya pulang ke rumah dan menenangkan diri.
Apakah saat kemacetan harus mampir ke coffee shop homey hidden gem supaya mereka bisa menenangkan diri? Tentu tidak. Pada dasarnya, pengendara yang kemacetan ingin segera pulang. Konsep coffee shop ini akan berarti untuk mereka saat mereka ingin menghabiskan akhir pekan dengan ngopi santai dan suasana baru selain rumah.
Konsep homey hidden gem ini akan menghadirkan atmosfer rumah yang menenangkan. Ngopi dan ngobrol santai dengan vibes tenang pasti jadi idaman pengunjung workaholic yang kesehariannya berkutat dengan deadline dan kemacetan di jalan.
#2 Bebas biaya sewa atau membeli bangunan
Sebenarnya, menyewa ruko, membeli bangunan, atau membeli tanah akan memudahkan rencana bisnis coffee shop. Tapi haqqul yakin, harga tanah, bangunan, dan ruko di Sidoarjo nggak murah karena secara geografis Sidoarjo bagian dari wilayah aglomerasi megapolitan Surabaya Raya.
Oleh sebab itu, konsep homey hidden gem, dengan modal rumah di gang sempit atau di wilayah padat penduduk pun bisa jadi tempat yang oke untuk membuka bisnis coffee shop. Asal kita cermat dalam membuat perencanaan promosi dan marketing coffee shop kita.
#3 Menjauhkan pengunjung dari keramaian
Sebagai solusi alternatif, konsep homey hidden gem adalah konsep yang menjanjikan di Sidoarjo. Konsep ini memberi harapan bagi mereka yang sejenak ingin keluar dari ramainya kota untuk menikmati secangkir kopi tanpa gangguan suara knalpot atau bisingnya ocehan tetangga.
#4Ramah semua kalangan usia dan gender
Sebagai salah satu kawasan padat penduduk, keuntungan lainnya jika membuka bisnis coffee shop di Sidoarjo adalah beragamnya target pasar. Mulai dari pelajar, pekerja, mahasiswa, ibu-ibu sosialita, hingga sugar daddy. Konsep homey hidden gem pun menjadi semakin menarik karena ramah bagi semua kalangan usia dan gender. Kenapa bisa begitu?
Konsep rumahan tidak akan membuat gender atau usia tertentu merasa terintimidasi. Tidak akan ada pengunjung yang merasa uzur di antara para ABG yang sedang nongkrong. Begitulah keuntungan buka coffee shop berkonsep homey hidden gem di kabupaten yang padat penduduk seperti Sidoarjo.
#5 Biaya Bahan yang terjangkau
Besaran UMR atau UMK juga menentukan harga bahan pokok. UMR di Sidoarjo menginjak di kisaran nominal tiga juta rupiah. Apa hubungannya sama harga biaya bahan makanan dan minuman? Karena besaran UMR hampir setara dengan UMR Surabaya, harga bahan pokok di Sidoarjo pun tidak jauh berbeda dengan harga bahan pokok di Surabaya. Lalu bagaimana nasib pebisnis coffee shop yang setiap hari harus berbelanja bahan makanan dan minuman?
Karena berkonsep homey, kita tidak harus menyajikan menu makanan ala western, korean food, atau kuliner lainnya yang berbahan rumit dan mahal. Makanan rumahan bisa jadi menu asal kita pandai mengkreasikan menu-menu rumahan tersebut.
Selain alasan-alasan di atas, alasan lainnya yang sangat utama dalam membuka peluang bisnis di Sidoarjo adalah adanya tekad dan kemauan. Apalah artinya alasan-alasan di atas jika tanpa diimbangi kemauan dan tekad yang besar?
Penulis: Ade Vika Nanda Yuniwan
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 6 Tips Bertahan Hidup dengan Kualitas Air di Sidoarjo