Innova Reborn sebagai generasi dari mobil Toyota jenis Kijang merupakan sebuah inovasi yang tidak akan pernah menjadi kesia-siaan. Bahkan, saya meyakini, Innova Reborn akan tetap eksis meski dihantam kehadiran mobil generasi baru.
Keyakinan saya terhadap terjaganya eksistensi Innova Reborn setelah orang tua saya memilikinya. Meski saya tidak ikut menyumbangkan uang saat membeli, tetapi saya memiliki intensitas mengendarai yang tinggi. Lantaran saya selalu menjadi sopir saat berpergian.
Selama mengendarai Innova Reborn, saya mengagumi ketangguhannya. Ketangguhannya benar-benar saya akui, manakala malam tahun baru, saya terjebak banjir dengan ketinggian yang tinggi. Pada awalnya, saya mengira Innova Reborn yang saya kendarai akan mogok di tengah banjir.
Namun, perkiraan saya salah. Saat berada di tengah banjir sampai melewati jalanan banjir, mobil tersebut berjalan dengan mulus. Bahkan, saya terjebak banjir tinggi sebanyak tiga kali saat malam tahun baru dengan lokasi berbeda. Dan sampai ketiga kalinya, saya tidak mengalami mogok. Sungguh, saya berdecak kagum melihatnya setelah tiga kali melewati banjir tinggi.
Tanjakan curam? Sepele untuk Innova Reborn
Kekaguman saya terhadap ketangguhan Innova Reborn bukan saat menerjang banjir saja. Saat melewati jalanan berlubang, mobil ini masih bisa berakselerasi dengan baik. Kekaguman lainnya hadir manakala saya terjebak macet di tanjakan jalan Trawas. Saat terjebak kemacetan di jalanan tanjakan Trawas, hati saya sudah bergetar tidak karuan.
Saya khawatir jika mobil tidak bisa menanjak dengan baik, sehingga tergelincir ke bawah. Sebab, saya masih teringat saat menaiki mobil APV, dan terjebak macet di tanjakan Trawas, mobilnya mengalami gangguan saat menanjak. Hingga ban mobil beberapa kali tergelincir akibat tidak kuat menanjak.
Tetapi, lagi-lagi rasa khawatir saya menjadi kesia-siaan. Innova Reborn yang saya kendarai justru mampu melewati tanjakan curam dengan mudah. Hingga tidak mengalami persoalan sedikit pun.
Ketangguhan Innova Reborn, sebenarnya juga dimiliki oleh mobil lainnya. Misalnya saja jenis Fortuner dan Pajero Sport. Pengakuan teman saya mengatakan kalau Fortuner dan Pajero Sport tangguh di berbagai kondisi medan.
Keduanya memang memiliki body dan mesin lebih gahar. Namun, secara harga, masih lebih murah Innova Reborn, yang juga mempunyai ketangguhan bukan kaleng-kaleng. Jadi secara hitung-hitungan, membeli Innova Reborn tidak akan rugi.
Fortuner, Pajero? Sepele!
Di sisi lain, jika dibandingkan dengan Fortuner dan Pajero Sport, Innova Reborn masih memiliki kelincahan lebih baik. Melihat dari aspek body, lebih ramping Innova Reborn daripada Fortuner dan Pajero Sport. Saya sendiri merasakan kelincahan mobil ini saat menyalip truk di jalan sempit.
Saat menyalip, sebenarnya saya modal nekat. Saya tidak memperhitungkan, apakah mobilnya mampu menyalip tanpa bergesekan dengan truk, mengingat ukuran truknya berukuran besar. Seketika saya mengendalikan setir ke kanan dan menginjak gas untuk menyalipnya. Ternyata, lagi-lagi saya dibuat terperangah. Dengan jalan sempit dan menyalip truk berukuran besar, mobil yang saya kendarai mampu menyelinap tanpa tergores sedikitpun.
Dan kebetulan saat sebelum menyalip truk, di belakang saya juga ada mobil Fortuner. Sayangnya, saat saya lihat ke kaca spion, Fortuner di belakang saya, tidak berani membuntuti.
Btw, jangan ditiru ya, Gaes. Ngeri, hanya untuk beliau yang bukan sembarang beliau.
Kelincahan Innova Reborn daripada Fortuner dan Pajero Sport juga terjadi saat melintasi gang berukuran sempit. Sebagaimana saat teman saya menceritakan, “Kalau di gang rumahnya, mobil Fortuner atau Pajero Sport tidak bisa masuk karena ukuran gang kurang lebar. Jika memaksa, nantinya bisa baret. Tetapi, kalau mobil Innova, masih bisa masuk dengan ada sisa ruang.”
Jadi, selain memiliki ketangguhan dengan harga yang lebih murah daripada Fortuner dan Pajero Sport, Innova Reborn juga memiliki kelincahan lebih mantap. Meski ukurannya tidak sebesar Fortuner dan Pajero Sport, ruang di dalamnya masih sangat nyaman. Kaki masih bisa selonjoran dengan baik, bahkan cukup dengan muatan barang banyak.
BBM boros? Apa itu?
Selain itu, Innova Reborn juga hemat pengeluaran bahan bakar. Sehingga, mampu menekan pengeluaran uang untuk pembelian bahan bakar. Saya merasakan iritnya mobil ini saat berangkat dari Sumenep menuju Lumajang hanya mengisi satu juta jenis bahan bakar jenis Dexlite.
Itu pun saat di perjalanan masih terkena macet dua kali. Macet pertama selama satu jam. Macet kedua selama dua jam. Dan setibanya di Lumajang masih digunakan untuk jalan-jalan ke berbagai lokasi. Kemudian, saat pulang ke Sumenep, saya mencoba untuk menggunakan sisa bahan bakar. Dan ternyata sampai di Sumenep masih ada sisa bahan bakar. Seketika saya bergumam dalam hati, “Ini mobil benar-benar di luar nalar.”
Jadi, apakah masih ragu untuk menggunakan Innova Reborn? Tenang saja, kemantapannya bukan hanya pada ketangguhan, kelincahan, dan keiritan bahan bakar semata, tetapi secara interior juga lebih mapan ketimbang jenis Innova. Interior Innova Reborn tipe G sudah menggunakan audio digital, sedangkan yang jenis Innova masih menggunakan audio non digital.
Kemewahan interior semakin terasa saat menggunakan tipe V dan Venturer. Keduanya sudah memiliki fitur lebih lengkap dan kemewahan interior lebih mewah, ketimbang tipe G.
Dengan berbagai kelebihannya, saya yakin jika Innova Reborn masih tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia meski laju permobilan terus melesat tak terbendung. Maka, setinggi-tingginya kecanggihan mobil yang akan tercipta, pada akhirnya milih Innova juga.
Penulis: Akbar Mawlana
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Ada Nggak MPV yang Lebih Bagus dari Toyota Innova?