Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Nabati

Istilah Pertanian Bahasa Madura yang Sering Dipakai di Situbondo

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
7 November 2022
A A
Istilah Pertanian Bahasa Madura yang Sering Dipakai di Situbondo

Istilah Pertanian Bahasa Madura yang Sering Dipakai di Situbondo (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pemula dalam bertani, ada hal yang wajib saya ketahui. Demi mempermudah proses pembelajaran, saya harus belajar tentang berbagai istilah pertanian bahasa Madura yang digunakan di sini, di Situbondo tempat saya berada.

Mau pakai bahasa Indonesia sebenarnya sih bisa-bisa saja. Namun, mungkin akan dianggap kurang kaffah ketika menjadi petani pemula di Situbondo tanpa mengetahui istilah-istilah pertanian dalam bahasa Madura.

Selain itu, juga agar lebih mempermudah para buruh tani yang pada umumnya memang pakai bahasa Madura. Misalnya saja, kurang tepat kalau saya minta tolong pada buruh untuk “menyemai” bibit cabai. Di Situbondo, proses penyemaian akan lebih mudah dimengerti jika menggunakan kata belta’. Ini baru satu.

Setelah belajar sedikit demi sedikit, ternyata masih ada banyak istilah lainnya yang biasa digunakan.

Selain mencari tahu sendiri, saya mencoba cari sejumlah referensi. Saya pun mengambil tambahan sejumlah istilah pertanian dalam bahasa Madura dari penelitian ini untuk mengetahui lebih jauh tentang istilah lain yang mungkin belum saya ketahui dan pahami.

Saya akan membaginya jadi beberapa kategori: tahap pembibitan, tahap pemeliharaan, tahap pemanenan, dan pasca-panen.

Istilah pertanian bahasa Madura dalam tahap pembibitan dan persiapan tanam

Pada tahap pemeliharaan ada beberapa istilah ini:

Baca Juga:

4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

Situbondo Nggak Harus Mirip dan Jadi Banyuwangi, Potensinya Ada di Jalannya Sendiri

  • Aèng : artinya air
  • Bidingan: bedengan atau area tanam yang telah diolah dan ditata alur, bentuk, juga ketinggiannya.
  • Némbhuk: menjelaskan proses menimbun tanah pada bagian bawah pohon agar tidak gampang roboh.
  • Landu’: cangkul
  • Cambâ: kecambah
  • Panjhâ’: padi
  • Belta’: proses penyemaian benih.
  • Tombu: tumbuh
  • Nabur: menabur
  • Dhâbu’: mencabut tanaman
  • Ramo’: akar tanaman
  • Bighih: benih
  • Asaka’: membajak sawah menggunakan mesin
  • Namen: menanam
  • Abiding: membuat bedengan
  • Aleket: pembuatan jalur air di sekitar tanaman

Istilah bahasa Madura yang digunakan dalam tahap pemeliharaan

Tahap pemeliharaan adalah tahap lanjutan ketika komoditas tanaman pilihan masing-masing petani sudah tertanam. Dalam tahap ini, biasanya akan dilakukan sejumlah langkah perawatan seperti pemberian pupuk, kontrol terhadap hama, cek kondisi daun, pemberian obat-obatan kimia, dan lainnya.

Beberapa istilah yang biasa disebutkan yakni:

  • Arao: membersihkan gulma secara manual menggunakan arit/sabit.
  • Nyéram: menyiram tanaman, biasanya pada komoditas seperti tembakau, cabai, dan komoditas lain yang butuh perawatan intensif.
  • Norap: mengairi sawah, biasanya untuk komoditas seperti padi, jagung, dan sejenisnya.
  • Abhutok: proses pemberian pupuk pada tanaman.
  • Terbi’: mulai munculnya tunas tanaman.
  • Are’: proses menyabit rumput menggunakan arit, biasanya bertujuan untuk cari makanan ternak.
  • Ngangsel: penanaman susulan untuk mengganti tanaman sebelumnya yang gagal tumbuh.
  • Angselan: tanaman hasil dari ngangsel.
  • Panjheren: bambu yang digunakan untuk menyangga tanaman.
  • Nyemprot: proses spray atau penyemprotan tanaman dengan bahan-bahan kimia.
  • Panyakek: penyakit tanaman.
  • Kerker: daun tanaman yang keriting karena serangan hama.
  • Élop: istilah untuk menyebut tanaman yang layu.
  • Jhurbu: istilah untuk menyebut bibit jagung yang pertumbuhannya cepat atau subur.
  • Bâlâng: belalang
  • Rombuh: menunjukkan kondisi lahan yang kotor, bisa karena gulma dan karena barang yang terbawa dalam proses pengairan sawah.
  • Bucco’: busuk
  • Nyongkel: menyebut tanaman jagung yang baru mulai mengeluarkan buahnya.

Istilah pertanian bahasa Madura pada tahap pemanenan

Nah, dalam tahap ini juga ada cukup banyak istilah yang digunakan. Terkadang menyebut hasil panen, proses pemanenan, pengolahan hasil panen, dan lain sejenisnya:

  • Polong: panen
  • Ghâbbhâ: gabah atau bulir padi yang baru dipisahkan dari tangkai.
  • Ngangko’: proses pengangkutan hasil panen.
  • Mikol: pengangkutan dengan cara dipikul.
  • Kepa’: menjelaskan kondisi buah yang kempes.
  • Bhungka: batang tanaman
  • Nale’e: mengikat
  • Nyelpat: patah
  • Motel: mematahkan

Istilah pertanian bahasa Madura pada tahap pasca-panen

Dalam tahap pasca-panen juga ada sejumlah istilah lain. Contohnya:

  • Ajhemmor: proses penjemuran hasil panen
  • Notta’: menuangkan hasil panen, biasanya untuk dijemur.
  • Nyarcar: meratakan permukaan dalam tahap penjemuran agar kering sempurna
  • Ghâddhâng: nampan yang digunakan untuk menampi jagung atau beras.
  • Sellip: tempat mengolah hasil panen, biasanya memisahkan bonggol jagung dengan biji atau memisahkan biji padi dari pelindungnya. Tempat adanya mesin penggiling.
  • Katul: bekatul atau lapisan dalam butiran padi.
  • Tèmbhângan: tempat menimbang hasil panen.
  • Bherras: beras setelah dipisah dari kulitnya.
  • Nampèh: proses menampi.
  • Jhângghel: bonggol.
  • Ngombi’: memisahkan jagung dari kulit luarnya dan menyisakan bonggol dan biji.
  • Ngorpèng: pemipilan jagung secara manual atau menggunakan mesin. Biasanya untuk memisahkan jagung dari bonggolnya.
  • Mondhu’: membungkus.
  • Peddhis: pedas.
  • Bucco’: busuk.

Mungkin masih banyak lagi istilah pertanian dalam bahasa Madura yang ada yang digunakan di Situbondo. Namun, saya hanya mengetahui sejumlah istilah di atas saja. Bagi pembaca, kalau mungkin ada salah langsung koreksi saja, ya. Saya masih pemula soalnya~

Penulis: Firdaus Al Faqi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kamus Bahasa Madura: Kosakata Madura yang Mirip dengan Daerah Lain

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 November 2022 oleh

Tags: bahasa madurabertanisitubondo
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

Nestapa Hidup di Kecamatan Besuki, Dekat PLTU tapi Sering Mati Lampu

Nestapa Hidup di Kecamatan Besuki, Dekat PLTU tapi Sering Mati Lampu

16 Mei 2023
Buruh Tani Situbondo: Pekerjaan yang Sering Disepelekan, tapi Penghasilannya Bisa Bikin Iri Pegawai Kantoran Mojok.co

Buruh Tani Situbondo: Pekerjaan yang Sering Disepelekan, tapi Upahnya Bisa Bikin Iri Pegawai Kantoran

3 Juli 2025
3 Kearifan Lokal Situbondo Melawan Kenaikan Harga Beras (Unsplash)

3 Kearifan Lokal Situbondo yang Membuat Warganya Sementara Bisa Bertahan dari Kenaikan Harga Beras yang Ugal-ugalan

2 Maret 2024
Jangan Berhenti di Situbondo, Jalan Tol Probowangi Harus Beneran Lanjut Sampai Banyuwangi!

Jangan Berhenti di Situbondo, Jalan Tol Probowangi Harus Beneran Lanjut Sampai Banyuwangi!

21 April 2024
UMK Situbondo Kecil Nggak Ngaruh, Selama Ada Padi dan Ikan, Tagihan Tetap Bisa Lunas! banyuwangi

Siapa pun Presidennya, UMK Situbondo Tetap Terendah di Jawa Timur, dan (Mungkin) Selamanya Akan Tetap Jadi yang Terendah

18 Februari 2024
Melihat Lebih Dekat Bagaimana Buruh Tani di Situbondo Bertahan Hidup Terminal Mojok

Situbondo Nggak Ada Hujan? Emang Petani di Sini Tanam Padi Pakai Air Galon?

1 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.