Drama Korea kini bagaikan hiburan yang menempati level cukup tinggi. Banyak penontonnya yang membanding-bandingkan drakor dengan tontonan dari negara lain, termasuk Indonesia, dengan menyebut bahwa drakor memiliki kualitas yang lebih baik. Padahal pada kenyataannya, drakor berkualitas tinggi ini hanya tersemat pada judul-judul tertentu. Banyak pula drama Korea terburuk yang bikin penonton sebel.
“Kok tega sih menunjuk beberapa drakor sebagai yang terburuk? Di balik drakor itu ada banyak orang yang sudah bekerja keras, lho.”
Iya, saya setuju bahwa di setiap judul drama Korea ada pemeran dan staf yang sudah mencurahkan segalanya. Tapi tentu saja harus ada kritik yang membangun agar orang-orang yang berkecimpung dalam produksi drama dapat mengintrospeksi ciptaannya agar kualitas drama di kemudian hari dapat menjadi lebih baik. Ini juga agar penonton yang belum menyaksikan drama tersebut nggak membuang waktu.
Ketujuh drama Korea terburuk berikut, not in particular order, ada baiknya dihindari untuk kalian saksikan karena dengan menontonnya, yang kalian dapat cuma emosi.
#1 Playful Kiss
Drama adaptasi manga Jepang ini punya fanbase yang kuat. Banyak penikmat drakor yang menyukainya. Walaupun Playful Kiss nggak begitu diterima oleh masyarakat Korea Selatan, drama ini justru naik daun di Asia Tenggara.
Tapi maaf-maaf, ya, Baek Seung Jo (Kim Hyun Joong) itu nggak banget. Saya menduga orang-orang yang menggilai Baek Seung Jo hanya karena blio ganteng. Sebab, si tsundere ini sebenarnya manipulatif. Playful Kiss pun seakan-akan mendorong hubungan yang toxic dan nggak sehat. Ditambah lagi sound editing drama ini kacau. Dahlah.
#2 Heart Surgeons
Drama medis selalu punya tempat tersendiri di hati para penggemar drakor. Dengan menonton drama medis, pengetahuan kita akan kesehatan menjadi bertambah.
Namun, kalau kalian menyaksikan Heart Surgeons dengan niat menambah pengetahuan, mending nggak usah, deh. Meski masuk kategori drama medis, Heart Surgeons nggak masuk akal sama sekali. Banyak adegan yang ngawur dan berpotensi bikin penonton yang awam ilmu kedokteran salah paham. Salah satu drama Korea terburuk yang pernah ada, sih.
#3 Mama Fairy and Woodcutter
Memiliki plot yang serupa dengan Legenda Jaka Tarub dari Jawa Tengah, Mama Fairy and Woodcutter ini sebenarnya sangat menarik. Saat menyaksikannya, kita seakan-akan melihat sang bidadari yang terpaksa tinggal di bumi karena selendangnya dicuri Jaka Tarub tapi versi Korea modern.
Meskipun impresif, drama ini punya CGI dan penataan suara yang sangat buruk. Untuk sekelas drakor yang selalu disanjung atas CGI yang terlihat nyata, Mama Fairy and Woodcutter malah downgrade dan membuat reputasi drakor tercoreng. Seandainya Moon Chae Won, pemeran utama Mama Fairy and Woodcutter tahu eksekusi drama yang dibintanginya akan begini, mungkin ia akan mempertimbangkan untuk menerima proyek drama lainnya.
#4 Evergreen
Evergreen sejatinya adalah drama fantasi dengan pemeran utamanya, Oh Soo (Lee Jong Hyun), yang bisa membaca emosi tersembunyi orang lain. Oh Soo juga memiliki pohon magis yang serbuk sarinya bisa membuat orang jatuh cinta. Anehnya, kekuatan super yang jor-joran diperkenalkan di episode perdana ini tiba-tiba terlupakan di episode berikutnya.
Drama yang dikenal dengan nama lain That Man Oh Soo ini juga nggak punya bagian apa pun yang bisa membuatnya berkesan. Keadaan ini diperparah dengan ending-nya yang terburu-buru. Masuk drama Korea terburuk sepanjang masa, deh.
#5 Nail Shop Paris
Saya rasa belum banyak drakor yang mengambil setting nail shop, yang lebih spesifiknya lagi nail shop untuk kaum adam. Menarik, ya? Sayangnya, drama ini nggak memenuhi ekspektasi dan malah masuk jajaran drama Korea terburuk. Kisahnya sangat membingungkan, kadang nggak masuk akal, dan ending-nya terkesan terburu-buru seperti dikejar durasi.
Beberapa pemeran utama drama ini berasal dari kalangan idol. Saya paham bahwa nggak semua idol-actor punya kemampuan akting yang buruk. Tapi maaf saja, Nail Shop Paris ini merupakan contoh nyata agar idol yang menjajal akting lebih banyak latihan kalau mau lanjut di industri seni peran atau fokus jadi idol saja sekalian.
#6 Noble My Love
Drakor klise dengan trope usang kadang kala masih bisa dimaafkan selama eksekusinya keren dan ceritanya memorable. Tampaknya Noble My Love punya misi seperti itu. Drama ini klise banget, mulai dari CEO gila kerja yang bertemu dengan perempuan kelas menengah, keduanya terlibat kawin kontrak agar keluarga nggak lagi mengganggu pekerjaan sang CEO, dan berakhir happily ever after seperti cerita Disney.
Sangat disayangkan, penulis naskahnya berekspektasi terlalu jauh. Eksekusi penulisan naskahnya sangat dangkal. Ditambah lagi dengan pengadaan set yang seadanya. Nonton drama ini cuma bikin terkantuk-kantuk dan kesal.
#7 Tofu Personified
Tofu Personified mengisahkan seekor anjing yang berubah menjadi manusia dan memiliki misi untuk melindungi sang majikan. Drama ini cukup memancing emosi karena fantasy-nya nanggung, romance-nya pun nanggung. Banyak sekali peristiwa yang begitu saja terjadi tanpa diberi penjelasan yang masuk akal.
Ketika menonton ini, sang penulis naskah seperti membuat saya menduga bahwa dirinya adalah penulis Archive of Our Own yang lebih mengedepankan skinship dan adegan ciuman daripada alur yang tertata. “Plot what plot, aku cuma mau menyalurkan halu aja.”
Kalau ada orang yang merekomendasikan ketujuh drama Korea terburuk di atas, saya sarankan agar kalian nggak perlu menontonnya karena cuma buang-buang waktu dan emosi. Mending nonton drama lain yang lebih berkualitas dan berkesan.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 10 Drama Korea Melodrama Terbaik Sepanjang Masa.