Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Orang Pintar Pamer di Twitter, Netizen Sewot. Kalian Kenapa, sih?

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
19 Juli 2022
A A
Orang Pintar Pamer di Twitter, Netizen Sewot. Kalian Kenapa, sih Terminal Mojok

Orang Pintar Pamer di Twitter, Netizen Sewot. Kalian Kenapa, sih (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada orang pintar pamer di akun Twitter pribadinya kalau dia berhasil tembus Top 3 PTN di Indonesia, eh, dianggap meresahkan oleh netizen.

Bagi mereka yang gemar memanfaatkan platform media sosial Twitter, pasti sudah familier dengan kelakar yang mengatakan bahwa tiada hari tanpa tubir alias ribut di Twitland. Dari sekadar cari jodoh, posting bekal makan suami, hingga opini pribadi tentang sepatu Doc Mart pun tak akan lepas dari para pencari kegaduhan nirfaedah tersebut. Pokoknya, kalau main Twitter, kudu siap kena rujak netizen maha benar meski maksud postingan semula nggak ada niatan menyinggung pihak mana pun.

Sialnya, kadang nggak berhenti sampai situ saja. Tak jarang pula kehidupan pribadi orang yang dirujak akan dikulik habis. Kalau perlu, scroll ke postingan lama beberapa tahun lalu supaya bisa menemukan unggahan yang dijadikan peluru untuk menyerang seseorang. Widih, ngeri, kan?

Baru-baru ini, selain kehebohan tentang fenomena Citayam, perihal ujian masuk perguruan tinggi pun menjadi bola panas debat kusir di dunia digital, khususnya di Twitter. Bukan, ini bukan mengenai hasil karya ilustrasi ujian masuk institut yang terkenal banget itu. Kehebohan kali ini mengarah pada sebuah unggahan tentang sejumlah anak muda yang berhasil lolos di PTN ternama di negeri ini. Nggak main-main, PTN yang dimaksudkan itu Top 3 di Indonesia di mana buat masuk saja katanya sesulit mencari jarum dalam tumpukan jerami.

Lebih bikin syok lagi, salah seorang remaja yang dimaksud tersebut bukan hanya diterima oleh satu PTN ternama, melainkan hingga 3 PTN sekaligus yang paling diminati di Indonesia! Wow, pintar betul orang itu, kan? Tak perlulah disebut namanya, warganet yang andal dalam mencari petunjuk seperti detektif pasti akan dengan gampang menebaknya.

Tak ayal, prestasi orang pintar yang mengagumkan ini justru memantik kegaduhan di jagat maya. Betul, masih banyak orang yang mengapresiasi, kagum, serta termotivasi dengan pencapaian sender tersebut. Namun, nggak sedikit pula yang mencibir pedas dengan dalih menyuarakan keresahan. Padahal, toh, dirugikan secara langsung saja nggak.

Argumen kemudian disetir ke ranah keegoisan mencari validasi di mana mereka yang berhasil lolos seleksi PTN di berbagai tempat dianggap telah menutup jalan rezeki bagi orang lain. Seandainya cukup puas dengan satu PTN, mestinya nggak perlu menjajal lagi di tempat lain supaya kesempatan itu dapat dimanfaatkan pihak lain yang mendambakan kuliah di tempat tersebut. Pernyataan ini kayaknya sedikit kontradiktif dengan keyakinan masyarakat umum yang mengatakan kalau rezeki nggak akan tertukar. Lha, terus karepe piye?

Harusnya kalau percaya jalan rezeki itu ada yang ngatur, nggak perlu marah-marah nggak jelas gitu di Twitter. Atau jangan-jangan, yang nyinyir itu cuma mau cari pelampiasan karena dilanda gundah gulana lantaran gagal diterima di kampus impian? Mosok orang pintar saja disewotin?

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Mengakui ketidakberhasilan memang jauh lebih berat ketimbang menyalahkan pihak lain, kok. Toh, doktrin ini juga sudah sering dialami oleh sebagian besar orang di masa kecil mereka. Ingat, kalau jatuh tersandung, terus orang tua yang melihat justru menyalahkan lantai atau kodok yang lewat padahal nggak ada satu benda pun yang menjadi penyebab mereka jatuh? Yah, kira-kira sebelas dua belas lah sama kejadian menyalahkan kesuksesan orang lain demi menyembuhkan sakit hati kegagalan diri.

Toh, kita yang protes terhadap kelolosan sender itu juga nggak tahu seberapa terjal gunung yang didaki, berapa liter peluh yang menetes, atau berapa rupiah yang sudah digelontorkan? Di samping itu, rentang waktu penutupan pendaftaran juga menjadi salah satu faktor yang penting. Semisal belum ada kejelasan pengumuman dari ujian yang paling awal, masa iya nggak boleh berjaga-jaga dengan mendaftar di gelombang selanjutnya? Lagi pula, ikut ujian masuk PTN kan pakai uang pribadi, nggak nyerobot jatah beasiswa yang katanya sering salah sasaran. Perkara si sender mau ambil yang mana juga bukan urusan kita untuk mendakwa.

Dan gini, yang namanya masih di rentang usia remaja, banyak yang pikirannya belum matang sepenuhnya. Labil, kalau kata orang. Hal ini disebabkan dari adanya perasaan insecure yang wajar ada di dalam setiap individu.

Memangnya kalau orang pintar, nggak boleh merasa kurang percaya diri gitu? Rasa aman atau pede dan kemampuan otak adalah dua hal yang berbeda, kok, jadi nggak perlu dibandingkan. Pun, yang namanya hidup pasti akan selalu ada kompetisi, momen kalah dan menang, bahkan sikut-sikutan. Bukan saja di persoalan seleksi kuliah, dunia kerja mungkin sudah level injak-injakan.

Intinya, selama kompetisi itu masih di jalur yang jujur tanpa rekayasa, rasanya sah-sah saja mau daftar dan ikut sebanyak mungkin jalur seleksi masuk PTN. Kalau diterima, ya rezeki. Kalau belum lolos, ya coba lagi.

Masuk PTN juga bukan jaminan hidup bakal bebas finansial. Masih banyak PTS berkualitas yang bisa jadi wadah pengembangan diri. Yang salah itu kalau sudah nggak mampu malah menuding pihak lain menghalangi jalan cita-cita kita. Masalah mereka pamer dengan unggahan diterima di sana-sini juga bisa dimaklumi. Lagi pula, siapa yang nggak pernah pamer di media sosial, sih?

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Smart Shaming, Perundungan terhadap Orang Pintar yang Blas Ra Mashok!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Juli 2022 oleh

Tags: Media SosialOrang PintarpamerTwitter
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

ujaran kekerasan

Kekerasan Ujaran

16 Juni 2019
Dari Friendster Sampai Instagram: Mixtape Nostalgia Media Sosial dari10 Tahun Lalu terminal mojok.co

Dari Friendster Sampai Instagram: Mixtape Nostalgia Media Sosial dari 10 Tahun Lalu

2 Desember 2020
Konten Crazy Rich Nggak Laku Lagi dan Perlahan Dilupakan Terminal Mojok

Konten Crazy Rich: Nggak Laku Lagi dan Perlahan Dilupakan

18 September 2022
Vlog Barbie dan Kanal YouTubenya Lebih Berfaedah Dibanding Vlog Para Manusia terminal mojok.co

Vlog Barbie dan Kanal YouTubenya Lebih Berfaedah Dibanding Vlog Para Manusia

14 Oktober 2020
Payung Teduh Masih Tetap Teduh Didengar Meski Ditinggal Mas Is terminal mojok.co

7 Kegiatan Saat Hujan Selain Bikin Instastory Galau

8 Oktober 2020
Hilangnya Fitur Story Twitter alias Fleet Merupakan Kabar yang Menggembirakan terminal mojok

Hilangnya Fleet Membuat Saya sebagai Pengguna Setia Twitter Wajib Merasa Bahagia

5 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa Mojok.co

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

11 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.