Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Dik, Izinkan Aku Menikah Lagi

Intan Kirana oleh Intan Kirana
20 Mei 2019
A A
cincin untuk menikah apalah menikah bikin lebih bahagia BPS

cincin untuk menikah apalah menikah bikin lebih bahagia BPS

Share on FacebookShare on Twitter

Dik, maafkan aku tidak bisa memberikan banyak hadiah di hari ulang tahun pernikahan kita. Malah, aku bermaksud untuk memberikan sebuah kejutan berupa tanya: bolehkah aku menikah lagi, Dik? Aku tahu, sekadar pertanyaan akan menimbulkan kesalahpahaman dan bisa-bisa, dalam titik tertentu, dapat membuatmu membunuh dirimu sendiri. Maka dari itu, kuberikan pula foto perempuan yang ingin kunikahi, berikut cincin yang akan kusematkan di jari manisnya.

Dik, foto dan cincin itu kubungkus dengan sebuah kertas kado bergambar ilalang merah. Kau dulu suka bukan dengan ilalang? Namun enam tahunsebuah pernikahan mungkin mengubah banyak hal. Bagimu sekarang, ilalang itu sangat mengganggu,  benalu, sebuah julukan yang jadi sering kau sematkan ke banyak orang.

Sengaja kuberikan kado ini di rumah, Dik. Tadinya, kau mau jalan-jalan bersama kawan-kawanmu. Aku memohon kepadamu untuk sejenak menyempatkan waktu buat kita berdua.

Waktu, waktu, waktu. Dik, waktu adalah salah satu alasan mengapa aku begitu ingin menikah lagi. Dulu, aku begitu giat bekerja dan kau bilang aku tak punya waktu untukmu. Lalu, ketika nasib baik berpihak dan aku punya banyak waktu luang, giliran kamu yang tak punya waktu. Kamu sibuk bekerja dan bersosialisasi demi eksistensi.

Sungguh, aku tak mau membelenggumu di rumah. Aku mengizinkanmu untuk bekerja dan nongkrong bersama teman-temanmu. Namun, di mana waktu berkualitas yang sering kita miliki dulu? Bukankah dulu kita sering pergi ke Taman Situ Lembang, membawa buku atau sekadar membawa obrolan tentang dunia?

Semenjak tahun demi tahun kita lewati, kamu menjelma menjadi alien yang tidak kukenal. Ya, saat aku melontarkan kalimat-kalimat ini, kuyakin bahwa para pembaca akan menyalahkanku. Ah, pria yang cari-cari alasan! Bilang saja ini perkara nafsu!

Tentu saja ini perkara nafsu. Bukankah itu yang menjadi penggerak bagi manusia? Namun, kamu tentu juga sadar bahwa pernikahan itu layaknya sebuah tarian Tango. Bila hanya satu orang saja yang mengusahakan, maka tak mungkin tarian itu akan terlaksana.

Dik, sebetulnya ini adalah cara terakhir yang mesti kutempuh. Berbagai cara sudah kulakukan untuk membuatmu tidak berubah dan mempertahankan pernikahan kita. Ya, aku sebetulnya tak mau kamu berubah. Aku ingin kamu tetap menjadi kamu yang dulu aku kenal.

Baca Juga:

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

Hai, Dik, ketika aku berhadap-hadapan denganmu, saat ini, sejujurnya itu sudah menjadi hal yang langka. Matamu tidak fokus lagi melihat ke arahku dan kupikir kamu begitu terburu-buru. Apa yang mengejar-ngejarmu sehingga kamu tidak tenang? Ataukah rumah ini dan aku sudah tidak lagi menjadi rumah yang benar-benar rumah bagimu?

Kado itu kuberikan padamu, dan ada sebuah senyum tergambar di wajahmu. Namun aku tahu itu bukan senyum yang menyenangkan. Ini senyum jengah yang kamu tampilkan supaya kesempatan ini cepat usai.

Senyum itu kemudian berganti dengan amarah saat tanya itu kuberikan padamu. Seperti biasa, amarahmu ditunjukkan dengan perkataan pedas, minim reaksi ekstrem.

“Semua laki-laki akan brengsek pada waktunya.”

Kembali lagi, waktu, Dik. Kamu sering menuntut waktu. Namun, kamu lupa bahwa kamu juga sudah brengsek pada waktunya. Ah, maaf. Aku merasa bersalah saat mengataimu brengsek dalam hati.

“Baguslah. Cerai saja. Aku nggak akan menuntut apa-apa. Beri saja semuanya pada calon istri barumu.”

Kamu beranjak pergi. Dingin. Aku tidak tahu memang itu sifatmu, atau kamu sudah (dan memang tidak pernah) benar-benar takut kehilangan aku.

Refleks kutahan tanganmu. “Sayang, aku mohon, apapun yang terjadi, tolong buka dulu kado itu.”

Di dalam kado itu, ada foto perempuan yang ingin kunikahi. Secara fisik, perempuan itu tak secantik kamu kini. Badannya pun tak ideal. Namun aku mencintainya. Tentu saja karena dia sangat menganggap keberadaan kita berarti, Sayang. Dan dia selalu menghargai waktu yang kita lewati bersama. Maaf, aku mungkin selingkuh hati, Dik. Namun aku harap dengan ini, kamu mau mengerti.

Dengan wajah jijik kau membuka kado tipis itu. Merobek sedikit foto yang ada di dalamnya. Sebelum kamu melihatnya, sebuah cincin jatuh.

“Bahkan cincin ini lebih bagus, ya. Perempuan matre mana yang kamu temu…”

Perkataanmu terhenti saat kamu melihat sosok di dalam foto tersebut.

“Lho, ini kan dulu waktu kita ke teater?” Aku tersenyum dan sedikit genangan air mata mau turun dari pelupuk mataku.

Dik, maaf, mungkin ini cara terbaik untuk berkata bahwa aku selalu mencintai dirimu yang dulu dan ingin menikahinya lagi dan lagi. Bisakah kau mengembalikan wanita itu?

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Intan Kirana

Intan Kirana

Seorang manusia yang ingin berpikir secara biasa-biasa saja agar lebih bahagia.

ArtikelTerkait

4 Alasan Saya Pilih Nonton Bola dengan Komentator Bahasa Arab terminal mojok.co

4 Alasan Saya Pilih Nonton Bola dengan Komentator Bahasa Arab

1 Maret 2021
5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan Jokowi kalau Jadi Pensiunan di Solo Mojok.co kota solo umk solo

Solo Memang Tidak Seistimewa Jogja, Tidak Semanis Bandung, tapi Menawarkan Ketenangan dan Ketentraman

27 Juli 2024
Dosa Pedagang Bubur Ayam Khas Jakarta yang Berjualan di Jogja Mojok.co

Dosa Pedagang Bubur Ayam Khas Jakarta yang Berjualan di Jogja

26 Februari 2025
Beberapa Kegiatan Aneh yang Dilakukan Siswa di Perpustakan Sekolah

Beberapa Kegiatan Aneh yang Dilakukan Siswa di Perpustakaan Sekolah

30 April 2020
Pemekaran Malang Utara: Sebenarnya Perlu, tapi Tolong Jangan Buru-buru, Jangan Sampai Niat Baik Jadi Kacau

Pemekaran Malang Utara: Sebenarnya Perlu, tapi Tolong Jangan Buru-buru, Jangan Sampai Niat Baik Jadi Kacau

17 Juli 2024
sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 6, Musim 1: Kode Cabe-cabean dan Perintah Main Bersih

7 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.