Sejak awal kemunculannya hingga saat ini menyandang status unicorn, laju Kopi Kenangan di bidang F&B seakan tak terbendung. Perlahan tapi pasti, Kopi Kenangan selalu punya inovasi yang membikin konsumen setianya makin jatuh hati. Selain variasi promo yang tiada henti melalui aplikasi, kini punya iklan yang mumpuni. Menampilkan Mas Nicholas Saputra dan Isyana Sarasvati sebagai bintang iklannya.
Dua iklan yang masing-masing berdurasi kurang lebih satu menit, dikemas secara ringan dan menawan. Juga, dengan tagline yang mudah diingat sekaligus membikin penontonnya terngiang-ngiang, “Hanya Untukmu.” Sederhana, sarat akan makna, dan tetap menyelipkan unsur jenaka melalui peran Isyana—yang sudah menjadi rahasia umum, karakternya betul-betul kocak.
Melalui iklan tersebut, nggak heran kalau saat ini—tanpa harus menunggu lebih lama lagi—nama Kopi Kenangan akan semakin dikenal oleh berbagai kalangan.
Bersamaan dengan kemunculan iklan tersebut, mereka juga memperkenalkan produk teranyar mereka—dan masih mempertahankan variasi nama yang uwuwu-able—dalam kemasan botolan yang terbagi menjadi tiga varian rasa: Mantancino, Black Aren, dan Avocuddle.
Kopi atau minuman dengan kemasan botol boleh jadi memang bukan hal baru. Namun, bagi Kopi Kenangan yang sudah punya pangsa pasar tersendiri, menjadi persoalan lain yang patut dirayakan oleh para penikmatnya karena menjadi lebih mudah dijangkau. Lantaran, tersedia di beberapa mini market terdekat. Di sisi lain, disadari atau tidak, kehadiran mereka dalam kemasan botol membikin persaingan antar-kopi botolan semakin ketat.
Baik Mantancino, Black Aren, dan Avocuddle, menawarkan cita rasa tersendiri yang patut untuk dijajal oleh klean—para penggemar—atau bagi siapa pun yang baru pengin mencoba. Saya akan coba beri sedikit gambaran rasa dan sensasinya.
Mantancino
Varian ini berbahan dasar cappucino dan susu segar. Tenang, tidak seperti varian kopi lain yang ada dalam menu Kopi Kenangan, Mantancino menawarkan rasa yang light (ringan). Antara manis-creamy-menyatu dengan cita rasa khas dari cappucino. Satu yang pasti, nggak ada pahitnya sama sekali, kok. Jadi, bagi siapa pun yang merasa anti dengan sensasi pahit saat minum jenis segala kopi, Mantancino sangat cocok untuk dijajal—termasuk jika kalian bukan penikmat kopi sekali pun. Tidak ada after-taste yang melekat di lidah.
Avocuddle
Perpaduan antara kopi, susu, dan rasa alpukat menyatu dengan mantap. Tidak ada rasa yang mendominasi. Rasa kopi dan alpukat pada Avocuddle pun tidak terlalu pekat. Tidak ada after taste pahit seperti yang dikhawatirkan sebagian orang saat menyeruput kopi alpukat. Secara keseluruhan, rasanya masih terasa light seperti varian Mantancino.
Sekali lagi, bagi siapa pun yang pengin mencoba sensasi memikat tanpa after taste pahit dari kombinasi kopi-susu-alpukat, varian Avocuddle worth it untuk dicoba.
Black Aren
Awalnya saya pikir, varian Black Aren punya cita rasa yang sama seperti Kopi Kenangan Mantan. Namun, dugaan saya keliru. Varian Black Aren punya sensasi gula aren yang lebih pekat dibanding rasa kopi susunya. After taste-nya lebih kuat dibanding varian Mantancino dan Avocuddle. Jika kurang nyaman dengan sensasi pahit-manis dari kopi susu gula aren setelah meminumnya, varian Mantancino dan Avocuddle akan lebih cocok di lidah kalian.
Boleh dibilang, harga Kopi Kenangan botolan memang terbilang sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan kopi botolan lain di kelasnya. Harga per-botolnya adalah Rp9.500. Sedangkan merek lain, harganya ada yang mulai dari Rp3.000-Rp7.000-an. Kendati demikian, Kopi Kenangan terbilang worth it untuk dicoba atau dijadikan sebagai stok kopi botolan di rumah atau di kantor. Apalagi bagi para pencinta Kopi Kenangan.
Barangkali, ya. Ini barangkali, lho. Pihak Kopi Kenangan mau memberikan promo khusus buat produk teranyar mereka ini. Sama seperti menu Kopi Kenangan Mantan yang sering kali dikenakan promo istimewa. Kopi Kenangan Mantan beberapa kali ada promo setengah harga, lho, di aplikasi. Dari Rp18.000 menjadi Rp9.000. Siapa tahu, ada promo serupa juga gitu buat semua varian botolan ini. Siapa tahu, lho, ya.
Sumber gambar: Instagram @kenangan.hanyauntukmu
Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Rizky Prasetya