Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Analisis Sosio-Historis pada Logo Partai Sebelum Memilihnya 2024 Nanti

Mohammad Maulana Iqbal oleh Mohammad Maulana Iqbal
13 September 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Seorang sosiolog asal Austria Peter L. Berger pernah dawuh dalam sebuah bukunya yang berjudul The Social Construction of Reality. Dawuhnya begini bahwa masyarakat itu memproduksi makna atau pengetahuan melalui representasi simbol-simbol. Jadi, kalau mau memahami masyarakat, pahamilah simbol-simbol yang diproduksinya.

Begitu pun dengan partai, jika hendak memahami, menganalisis, atau mencermati sebuah partai, tengoklah simbol-simbol yang diproduksinya, seperti logonya. Ya, meskipun Pemilu masih pada 2024, tapi apa salahnya untuk mengenal lebih dekat dengan partai sejak dini. Toh, bendera-bendera partai sudah berkibar di pinggir-pinggir jalan. Apalagi spanduk kadernya, udah di mana-mana terpampang jelas.

Namun, di sini saya nggak menganalisis seluruh logo partai yang ada di Indonesia, ya. Selain karena saya merupakan manusia biasa, bukan superman, saya hanya membahas beberapa logo partai yang menurut saya ikonik dan memiliki korelasi dengan sosio-historis yang terjadi. Oke, nggak usah banyak cincong, langsung saja kita brendel logo partainya.

#1 PDIP

Untuk yang pertama adalah partai yang sedang naik daun untuk saat ini, bahkan dua kali berturut-turut menang di pilpres, partai tersebut yakni PDIP. Apa yang terlintas pertama kali ketika melihat logo PDIP?

Yap betul, bantengnya. Sebenarnya, logo banteng sejak pemilu pertama pada 1955, sudah cukup populer digunakan banyak partai, misal seperti PNI, Partai Buruh, dan PRIM. Hanya saja yang membedakan yakni pose bantengnya yang beragam. Banteng sendiri merupakan hewan yang kuat, berani, loss dengan tanduknya. Jadi, meskipun dikritik, diajak tarung, ditabraki banyak pihak, tapi ia akan tetap teguh, kuat, dan berani.

Oh iya, bantengnya PDIP itu memiliki tatapan mata tajam merah merona. Udah kayak mau emosi aja, gitu. Makna dari mata tersebut yakni kewaspadaan. Kalau ada yang berani menyikutnya atau ada yang nggak becus, langsung sat set was wes sikat. Layaknya Pak Jokowi selaku kader PDIP yang sering melakukan reshuffle pada anak buahnya, begitu pun dengan Bu Risma yang tegas dengan anak buahnya yang nggak becus.

#2 Partai Gerindra

Partai kedua yang nggak kalah populer bahkan menjadi runner up di tiga pemilu terakhir yakni Partai Gerindra. Ketika melihat logo Partai Gerindra, maka saat itu juga saya melihat burung garuda, tapi kepalanya, doang. Meskipun hanya kepalanya aja, bukan berarti dapat dipandang sebelah mata.

Burung garuda sendiri merupakan burung yang kuat, tangguh. Meskipun ia nyalon tiga kali berturut-turut dan tiga kali juga berturut-turut gagal dengan berbagai musuh yang berbeda, tapi sang garuda akan tetep tangguh dan kuat. Sedangkan untuk 2024, mari kita tunggu apakah sang garuda akan tetap tangguh, tinggal tunggu tanggal mainnya saja.

Baca Juga:

Pemeran Dirty Vote Bicara: Zainal Arifin Mochtar Buka-bukaan tentang Film Panas Pemilu 2024

Baliho Caleg di Jalan Tangkel-Suramadu Malah Bikin Saya Ogah Nyoblos. Mending Balihonya Direvisi Sekarang, Pak/Bu!

#3 Partai Golkar

Jika ngomong popularitas, jangan lupa dengan partai satu ini yang pernah jaya pada masanya. Si kuning-kuning pohon beringin, begitulah pertama kali ketika saya melihat logo Partai Golkar. Pohon beringin menjadi icon yang terletak di tengah dan terpampang dengan jelas pada logo Partai Golkar ini.

Pohon beringin sendiri bermakna mengayomi, menaungi, dan melindungi. Walhasil, Partai Golkar sukses mengayomi masyarakat. Bahkan nggak hanya masyarakat, di masa orba, Partai Golkar sukses juga mengayomi pemerintahan hingga berpuluh-puluh tahun. Sungguh, pencapaian yang luar biasa.

#4 PSI

Partai selanjutnya yang nggak kalah menjadi perbincangan publik karena jargon semangat mudanya yakni PSI. Siapa, sih, yang nggak kenal PSI, partai yang sering menggelontarkan semangat anak muda itu, bak macam Guru Guy dengan semangat mudanya.

Ketika melihat logo PSI, kita akan melihat sekuntum mawar putih yang digenggam erat oleh sebuah kepalan tangan kiri. Katanya, sih, banyak yang mengaitkan antara logo PSI dengan logo gerakan sosialis demokrat internasional yang sama-sama menggenggam mawar.

Namun, PSI sendiri menepis dugaan tersebut. Mereka justru terinspirasi dari ungkapan Bung Karno, “Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya. Dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya.”

Perihal maknanya sendiri sesuai nama partainya, mawar putih memiliki makna solidaritas. Jadi, yang penting harus solid, solid, dan solid. Apa pun yang terjadi, senang ataupun susah, pokoke gudu solid. Meskipun di Pemilu 2019 hanya memperoleh 1,89 persen suara yang menjadikannya nggak lolos dalam parlemen legeslatif, ya tetap harus solid!

#5 PPP

Tampaknya kurang afdol jika tidak membahas partai yang berbasis Islam karena memang partai basis Islam cukup banyak di negeri ini. Kita mulai dari yang tua dulu, yakni PPP. Partai senior yang satu ini baru saja meluncurkan logo terbarunya dengan menambahkan ikat kepala merah putih di atas logo Ka’bah-nya. Untuk maknanya sendiri sudah sangat jelas sebagai bentuk nasionalisme ala “petiga”.

Membahas logo “petiga”, tentu nggak lengkap tanpa menengok gambar Ka’bah yang menjadi icon dari logonya. Tidak jauh dari basis partai yakni Islam, maka gambar Ka’bah memiliki makna sebagai persatuan umat Islam.

Oleh karena itu, jika digabungkan, “petiga” muncul menjadi pribadi yang sedikit berbeda: partai yang berbasis Islam dan nasionalisme. Jadi, nggak Islam, doang, tapi NKRI harga mati juga.

#6 PKS

Jika berbicara partai berbasis Islam, jangan lupa dengan PKS. Pada 2020, PKS meluncurkan logo barunya juga yang mulanya berbentuk kotak dengan dominasi hitam, kini berbentuk lingkaran dengan dominasi warna oranye. Sedangkan untuk icon logonya masih sama, yakni bulan sabit dan padi.

Kalau bulan sabitnya, sih, sepertinya sudah banyak yang tau maknanya bahwa partai ini berbasis Islam. Sedangkan padi sendiri bermakna keadilan, kesejahteraan, berani, dan disiplin dalam mengemban tugas. Memang sudah terbukti bahwa PKS hingga saat ini tetap disiplin mengemban tugas sebagai oposisi pemerintah, meskipun kawan-kawannya secara perlahan banyak yang merapat ke pemerintah.

#7 Partai Ummat

Dalam penutup tulisan ini, saya ingin menyajikan partai yang masih baru pecah telur. Partai yang masih baru ini, dilahirkan oleh seorang bapak reformasi (katanya), yakni Amien Rais pada 2021. Jadi, masih seger, fresh, dan masih belum bau keringat pemilu. Maka, 2024 akan menjadi ladang untuk sepak terjang mereka dalam pemilu pertama kalinya.

Logo Partai Ummat adalah perisai dengan bintang emas. Bintang emas sendiri bermakna ketuhanan, ketauhidan, sama seperti bintang emas dalam lambang Pancasila. Sehingga logo partai Ummat berarti perisai ketauhidan dengan asas “Islam Rahmatan Lil Alamin”. Hanya saja, yang saya herankan, kok, menurut ketum partai Ummat Ridho Rahmadi bahwa partainya terbuka, tidak hanya untuk muslim saja? Hmmm.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2022 oleh

Tags: logo partaipartai politikpemilu 2024
Mohammad Maulana Iqbal

Mohammad Maulana Iqbal

Terkadang sedikit halu.

ArtikelTerkait

Memilih Politisi Ganteng: Masih Relevankah bagi Pemilih Muda?

Memilih Politisi Ganteng: Masih Relevankah bagi Pemilih Muda?

2 Desember 2022
Pemeran Dirty Vote Bicara: Zainal Arifin Mochtar Buka-bukaan tentang Film Panas Pemilu 2024

Pemeran Dirty Vote Bicara: Zainal Arifin Mochtar Buka-bukaan tentang Film Panas Pemilu 2024

14 Februari 2024
Mobil Jenazah Adalah Sisa-sisa Kebaikan yang Tersisa dari Partai Politik terminal mojok.co

Mobil Jenazah Adalah Sisa-sisa Kebaikan yang Tersisa dari Partai Politik

24 November 2020
Harapan untuk 'Gubernur Baru' Jogja yang Akan Dilantik pemilihan gubernur jogja

Pemilihan Gubernur Jogja Tak Akan Memberi Dampak Signifikan, Justru Bisa Jadi Masalah Baru!

29 Juni 2023
Mas Gibran, Please Banget, Jadi Pengusaha Bukan Solusi dari Masalah Lapangan Kerja!

Mas Gibran, Please Banget, Jadi Pengusaha Bukan Solusi dari Masalah Lapangan Kerja!

2 Desember 2023
Ironi Populisme, Demokrasi, dan Gerakan Relawan yang Menghambat Kaum Muda Melek Politik

Ironi Populisme, Demokrasi, dan Gerakan Relawan yang Menghambat Kaum Muda Melek Politik

2 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.