Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Menjadi Idola para Siswi di Sekolah Itu Sesuatu yang Biasa Saja, Setelah Lulus Mereka Akan Melupakanmu

Malik Ibnu Zaman oleh Malik Ibnu Zaman
6 September 2021
A A
Menjadi Idola Para Siswi di Sekolah Itu Sesuatu yang Biasa Saja, Setelah Lulus Mereka Akan Melupakanmu terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Masa-masa sekolah memang tidak bisa dilupakan. Banyak sekali kenangan-kenangan manis yang tersimpan di dalamnya. Mengingat masa-masa tersebut membuat pikiran melayang ke waktu saat masih memakai seragam. Masa-masa sekolah yang paling banyak menyimpan kenangan termanis bagi saya adalah saat duduk di bangku SMP dan SMA. Saat itu, saya menjadi idola para siswi di sekolah, meskipun saya waktu itu bukan bintang sekolah dan punya wajah pas-pasan.

Beberapa siswa keheranan mengapa saya menjadi idola para siswi di sekolah. Salah seorang teman saya yang bernama Alsyaf bahkan mengatakan kepada saya begini, “Wajah pas-pasan, kok, banyak siswi yang mengidolakan, jangan-jangan kamu pakai pelet, ya?” Ehe.

Ketika duduk di bangku SMP, awal mula saya menjadi idola para siswi adalah saat MOS (Masa Orientasi Siswa). Waktu itu ada tugas untuk meminta tanda tangan panitia MOS, panitia MOS-nya ya kakak kelas. Saat itu saya mendapatkan tanda tangan panitia paling banyak dibandingkan dengan siswa sekelas saya.

Kebanyakan yang memberikan tanda tangan ke saya saat itu adalah panitia yang siswi. Ketika saya meminta tanda tangan, mereka mengatakan kalau saya ini imut. Mungkin gara-gara saya yang imut itu semua warga sekolah mengenal saya. Kalau dari segi prestasi, sih, saya saat SMP selalu berada di peringkat lima besar, pernah juga menjadi juara 1 saat semester 1 kelas 8, pernah juga dua kali ikut lomba cerdas cermat. Rasanya hal tersebut semakin menambah kepopuleran saya.

Lalu ketika sedang pelajaran olahraga di lapangan, siswi yang kelasnya berada di samping lapangan dan kebetulan jam kosong mereka keluar untuk menyemangati saya. Ketika saya berlari mereka berteriak-teriak memanggil nama saya. Bahkan guru olahraga pun sampai geleng-geleng kepala. Kemudian ketika para siswi berpapasan dengan saya, mereka akan menyapa saya.

Begitu juga ketika duduk di bangku SMA, saya sekolah di tempat yang jauh dari rumah. Hanya ada empat teman angkatan saat SMP yang melanjutkan SMA di tempat yang sama dengan saya. Waktu SMA juga sama, saya menjadi idola para siswi. Mereka bahkan memanggil nama saya disertai dengan “Mas”. Jadi, waktu SMA kelas antara siswa dan siswi dipisah, tidak digabung.

Ketika saya istirahat, karena kelas saya paling belakang, saya melewati banyak kelas perempuan saat hendak menuju kantin. Saat melewati kelas perempuan itulah banyak siswi yang keluar kelas, memanggil nama saya. Itulah sebabnya kawan saya yang bernama Alsyaf merasa senang ketika berjalan dengan saya, katanya bisa ikut tebar pesona. Hadeh.

Di bangku SMA, saya selalu masuk peringkat tiga besar di kelas, dan juga sempat ikut olimpiade Geografi. Hal tersebut membuat kepopuleran saya di SMA semakin meningkat.

Baca Juga:

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Kantin Sekolah Adalah Penyelamat Guru yang Gajinya Rata dengan Tanah

Menurut saya, sih, menjadi idola para siswi di sekolah adalah sesuatu yang biasa saja. Lantaran mereka hanya sebatas mengidolakan saya. Bukan suka sama saya, apalagi jatuh cinta. Terbukti ketika saya sudah lulus sekolah, saat tidak sengaja bertemu dengan kawan SMP yang dulu mengidolakan saya, mereka biasa saja. Tidak histeris atau gimana. Bahkan IG saya tidak difollback sama mereka. Hiks.

Begitu juga dengan kawan saya saat SMA, setelah lulus ya seperti itu. Bahkan salah seorang siswi yang selalu memanggil nama saya saat istirahat, kini berpacaran dengan kawan sekelas saya. Ketika bertemu saya juga sombong, sih, dapat dilihat dari raut wajahnya. Saya sapa, eh, malah dicuekin. Selain itu, saya juga tidak difollback oleh mereka. Hadeeeh.

Intinya, kalau kalian pernah jadi idola di sekolah atau malah saat ini jadi idola di sekolah, jangan bangga-bangga amat. Tak perlu merasa besar kepala dan bersikap berlebihan lantaran jadi idola di sekolah. Karena ujung-ujungnya setelah lulus sekolah, para siswi yang mengidolakan kalian akan melupakan kalian begitu saja. Tapi, biar begitu, life must go on, kan?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: anak smaAnak SMPidolaSekolah
Malik Ibnu Zaman

Malik Ibnu Zaman

Penulis lepas & Imam Besar Republik Mahasiswa Rebahan.

ArtikelTerkait

Duduk di Bangku Paling Depan dan Dekat dengan Guru di Sekolah Nggak Menjamin Kepintaran Murid terminal mojok

Duduk di Bangku Paling Depan dan Dekat dengan Guru di Sekolah Nggak Menjamin Kepintaran Murid

30 Juni 2021
5 Cara Pengurus Pesantren Membangunkan Santri (Visual Karsa, unspalsh.com) dukuh babakan

5 Cara Pengurus Pesantren Membangunkan Santri Menjelang Salat Subuh

5 Juni 2022
5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Sekolahnya Jan Ethes

5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Sekolahnya Jan Ethes

9 Agustus 2022
Hal-hal yang Butuh Banyak Uang di Sekolah selain Wisuda dan Perlu Dibenahi

Hal-hal yang Butuh Banyak Uang di Sekolah selain Wisuda dan Perlu Dibenahi

8 Juli 2023
Menerka Alasan Guru Matematika Nggak Pernah Bolos Mengajar

Menerka Alasan Guru Matematika Nggak Pernah Bolos Mengajar

4 Maret 2024
Berprestasi di Sekolah Unggulan Tak Selamanya Istimewa

Berprestasi di Sekolah Unggulan Tak Selamanya Istimewa

17 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.