Masa orientasi nggak cuma ada di sekolah atau kampus saja, sebelum jadi PNS, seorang CPNS juga harus melalui masa orientasi tersebut.
Hingga kini, menjadi PNS masih menjadi cita-cita sebagian besar lulusan perguruan tinggi. Gambaran kenyamanan hidup jika menjadi PNS antara lain: fasilitas kesehatan BPJS, mobil jemputan untuk pergi-pulang kerja, rumah dan mobil dinas bagi PNS yang sudah mencapai pangkat dan jabatan tertentu, tunjangan-tunjangan di luar gaji pokok, hingga tunjangan pensiun meski sudah purnabakti, menjadi indikator melamar kerja menjadi PNS tak pernah surut diminati.
Dan patut disyukuri pula ketika banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau berkurang penghasilan di masa pandemi ini, sebaliknya gaji PNS tetap stabil. Namun, memang sebelum mencapai tingkat kenyamanan tersebut, para PNS baru atau CPNS harus merasakan masa orientasi terlebih dahulu—dan ini lazim dialami semua CPNS—seperti yang pernah saya alami juga. Masa orientasi yang saya maksud adalah beberapa fase sebagai berikut:
Pertama, siap ditempatkan di mana saja. Penempatan di mana saja ini mencakup lokasi geografis kantor di seluruh Indonesia atau negara lain maupun spesifik unit kerja, misal di bagian Humas. Dan memang saat diterima menjadi CPNS, dalam UU 5/2014 tentang ASN dan PP 11/2017 tentang Manajamen ASN, disebutkan bahwa setiap ASN harus bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh instansi pemerintah.
Saya sendiri di awal penempatan berada Kantor Pusat di Jakarta di Biro Organisasi dan Kepegawaian yang berbeda dengan latar belakang kompetensi keilmuan saya di bidang Humas. Selama 3 bulan, saya dan beberapa teman CPNS dirolling di tiga bagian berbeda, yakni di Bagian Mutasi, Pengembangan, dan Organisasi Tata Laksana, sebelum akhirnya ditempatkan di bagian Pengembangan SDM. Jadi, untuk para CPNS, jalani saja proses ini dengan riang gembira.
Kedua, siap multitasking. Sebagai CPNS baru, mau tak mau dan suka tak suka harus siap menerima penugasan dan disposisi berbagai tugas alias multitasking. Berbagai tugas pernah saya lakoni, mulai dari notulis rapat, bikin bahan presentasi dan pidato atasan, nge-MC, bagian persediaan barang dan jasa, melayani stake holder, sampai bagian angkat-angkat berkas.
Intinya, jangan pilah-pilih pekerjaan meski berbau fisik sekalipun. Tak peduli background kita dari universitas ternama di tanah air. Pembentukan karakter yang humble dan low profile sangat diperhatikan atasan di masa CPNS ini.
Ketiga, ikhlas menerima gaji 80%. Jangan heran jika selama masa CPNS, kita belum menerima 100% gaji. Hal ini memang sudah sesuai aturan pasal 5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1977, yang berbunyi, “Kepada seorang yang diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil, diberikan gaji pokok sebesar 80 % (delapan puluh persen) dari gaji pokok”. Yah, kira-kira kurang lebih 1 tahun menerima gaji 80% ini—meski nantinya dirapel pembayaran sisa 20%-nya.
Namun demikian, selain gaji pokok, CPNS juga berhak memperoleh hak tunjangan istri/suami dengan syarat adanya pernikahan yang sah di hadapan hukum. Besarannya mencapai 10% dari gaji pokok yang diterima. Tunjangan lain yang diterima CPNS ada tunjangan umum dan tunjangan beras. Selain itu, tunjangan umum diberikan kepada CPNS maupun PNS yang tidak menduduki jabatan fungsional atau jabatan struktural. Hak lain yang diterima seorang CPNS adalah uang makan yang diberikan sesuai golongannya.
Keempat, jadi anak manis. Selama masih CPNS, maka CPNS berada dalam monitoring dan evaluasi atasan. Layak tidaknya seorang CPNS diangkat menjadi PNS ditentukan dari sikap, perilaku, dan kinerja selama CPNS ini. Dengan demikian, sebaiknya seorang CPNS fokus sebaik-baiknya bekerja maksimal demi memenuhi target waktu penantian status dari CPNS ke PNS. Cukup jadi anak manis, mencapai target kerja—apalagi kalau bisa melebihi target—maka semakin teranglah jalan ke depan menjadi PNS. Tidak mau, kan, pengangkatan PNS-nya ditunda?
Itulah tips untuk sukses melewati fase orientasi yang harus dilalui para CPNS kelak sebelum sah menjadi seorang PNS. Memang tidak harus jadi PNS, kok. Profesi apa pun boleh kalian lakoni. Dan semuanya tentu baik serta punya risiko dan tanggung jawab masing-masing. Siap untuk jadi CPNS tahun ini?
Sumber Gambar: Pintek.id
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.