Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Hubungan Tak Biasa antara Beli Mobil dengan Weton Penjualnya

Humam Zarodi oleh Humam Zarodi
21 Agustus 2021
A A
Hubungan Tak Biasa antara Beli Mobil dengan Weton Penjualnya terminal mojok.co

Hubungan Tak Biasa antara Beli Mobil dengan Weton Penjualnya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah menjadi hal yang lumrah dalam masyarakat Jawa yang menghubungkan urusan rezeki dan jodoh dengan weton. Ya, weton merupakan hari kelahiran seseorang berdasarkan penanggalan Jawa. Dalam penanggalan Jawa, weton gabungan antara hari dan nama pasaran saat bayi dilahirkan. Hari pasaran Jawa terdiri dari lima hari, yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage.

Selain digunakan sebagai rujukan dalam mencari rezeki dan jodoh, weton juga digunakan masyarakat Jawa untuk memberikan nama anak. Misalnya, ada bayi cewek yang lahir tanggal 6, hari Sabtu dan pasarannya Legi. Kemudian orang tua bayi memberi nama anaknya dengan Tuginem. Merujuk pada tanggal, hari, dan pasaran saat lahir, yaitu Setu Legi tanggal enem (Sabtu Legi tanggal enam). Tapi itu dulu, ya, sekitar 1980-an ke bawah.

Namun, tidak bagi bude saya. Urusan weton bisa dihubungkan dengan segala hal. Tidak hanya melulu soal urusan nama bayi, rezeki, ataupun jodoh. Mungkin karena blio punya ilmu titen berdasarkan pengalaman hidupnya. Dan terbukti resep jitunya manjur saat saya minta blio menegokan mobil bekas incaran saya. Penjualnya luluh seketika setelah didatangi bude.

Jadi ceritanya, saya mau beli mobil bekas di TVRI Yogyakarta. Saat itu ditemani tetangga kampung yang kebetulan seorang montir. Tentu saja ia paham luar dalam soal mobil, baik mesin maupun bodi. Mobil incaran saya jenis sedan, Honda LX. Ada beberapa mobil yang masuk dalam shortlist, setelah saya clingak-clinguk beberapa jam.

Kebanyakan mobil incaran saya ditawarkan di atas 50-an juta. Padahal mahar yang saya siapkan kisaran 45 jutaan saja. Ada satu mobil (yang belakangan saya ketahui dimiliki oleh juragan ayam potong di bilangan Ring Road Selatan Jogja) yang menarik perhatian. Dari segi bodi dan warna, mashook menurut saya. Mobil itu dilabeli dengan harga 50 juta, jenis sedan, merek Honda, tipe LX, dan tahunnya 1988. Tertulis lengkap pada kertas yang dipasang di kaca depan. Kemudian saya minta tetangga untuk cek bodi dan mesin.

Setelah cek sana-sini, tetangga saya merekom mobil itu untuk dinego. Menurutnya, kondisi mobil masih cukup baik walaupun umurnya sudah tua. Bergegas saya temui penjual mobil untuk nego harga. Penjual—yang ternyata anaknya juragan ayam potong—ternyata tidak bergeming dengan harga yang saya ajukan. Ia bersikukuh dengan harga 50 juta. Sekadar basa-basi, saya tanya nomor telepon dan alamatnya untuk mengakhiri negosiasi.

Sampai rumah, saya ceritakan kepada orang tua kalau ada mobil yang menarik minat. Tetapi belum akur dengan penjualnya. Tiba-tiba ibu saya menyelutuk, “Mbok sana, coba datangi penjualnya. Minta bude kamu yang menego, siapa tahu penjualnya luluh”. Sontak saya terheran-heran: apa hubungannya bude dan menego harga mobil?

Kemudian saya pergi ke rumah bude dengan waktu tempuh kurang lebih seperempat jam naik motor. Saya utarakan maksud kedatangan untuk minta blio menegokan harga mobil yang saya idam-idamkan. Bude menyanggupinya, tapi blio minta waktu untuk meng-kepo-in penjualnya dulu. Kemudian saya lungsurkan catatan alamat penjual kepada blio.

Baca Juga:

Mobil Bekas di Bawah 100 Juta yang Sebaiknya Nggak Dibeli Pemula

9 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Terbaik untuk Pemula Berkantong Cekak

Setelah beberapa hari, bude datang ke rumah saya. Memberitahukan kalau blio sudah mengantongi identitas lengkap si penjual. Saya ketahui dari bude kalau si penjual ini adalah juragan ayam potong. Saya baru ngeh kalau saat nego di TVRI dulu penjualnya tidak bergeming, mungkin karena tidak sedang butuh uang, jadi dijual santai.

Setelah cerita hasil ngepoin si penjual, lantas bude ngomong, “Besok datangnya ke rumah Pak X (sebut saja Pak X, si penjual mobil) saat menjelang magrib, ya. Pas hari lahirnya, Selasa Wage. Besok saya temani, saya yang nego nanti”.

Terkaget-kaget setelah Bude ngomong gitu. Dalam hati, apa hubungannnya nego beli mobil dengan waktu hari lahir seseorang? Dari mana pula bude dapat info lengkap si penjual, sampai weton dan jam saat lahir saja tahu. Ternyata, blio dapat info dari koneksi teman-temannya, yang kebetulan juga temannya bude tetanggaan sama si penjual mobil.

Waktu yang dinantikan tiba, saya jemput bude kemudian menyambangi rumah si penjual dengan motor. Sampai di rumah Pak X, ditemui lengkap oleh pasangan suami istri juragan ayam potong dan juga anaknya, yang saat di TVRI ketemu dengan saya saat nego harga. Bude dengan teknik komunikasi tingkat tinggi, tentu saja dengan bahasa Jawa kromo alus, mulai mbribik Pak X. Tentu saja tidak langsung nego harga mobil, tapi bude ngobrol ngalor ngidul dulu untuk mendapatkan feel dan chemistry dari sang penjual mobil.

Setelah beberapa saat ngobrol ngalor-ngidul, tibalah momen saat bude mengutarakan keinginannya untuk memboyong mobil sekalian menyebutkan maharnya. Mahar yang disebutkan bude sebesar 45 juta. Karena memang dana yang siap segitu.

Persis seperti orang tua mau melamar anak gadis orang untuk anaknya. Ya, kali ini bude memang sedang melamar sedan Honda LX milik sang juragan untuk saya. Mendengar bude melamar mobil miliknya dengan bahasa Jawa yang mlipis (saling alusnya), si pemilik mobil agak speechless.

Ia memang agak kagok sebentar dalam menjawab lamaran bude. Kemudian, ia minta izin bude dan saya untuk berembug sebentar dengan istri dan anakknya. Kemudian mereka bergegas meninggalkan ruang tamu. Tak lama, mereka kembali menemui saya dan bude. Pak X kemudian basa basi dulu untuk menjawab lamaran bude. Dan jawaban yang ditunggu pun tiba. Akhirnya Pak X ngomong kalau menyetujui lamaran dari bude dan dipersilakan memboyong mobilnya.

Setelah urusan serah terima kunci dan surat dokumen mobil kelar, kami pamitan kepada Pak X. Ternyata, strategi negosiasi beli mobil dengan dengan menyesuaikan waktu dari penjual terbukti manjur. Apakah ini cuma kebetulan atau karena teknik mbribik yang dikuasai bude saya yahud? Akan tetapi, memang dalam hal negosiasi, faktor yang paling penting adalah teknik komunikasi. Hal ini memang perlu pengalaman dan jam terbang tinggi.

BACA JUGA Jangan Beli Mobil kalau Belum Memiliki 4 Hal Ini dan tulisan Humam Zarodi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: beli mobilmobil bekasweton
Humam Zarodi

Humam Zarodi

Seorang bapak dengan 4 orang anak dan 1 istri serta pencinta klub Liverpool FC.

ArtikelTerkait

Panduan Ringan Sebelum Memutuskan Beli Mobil Bekas Terminal Mojok

Panduan Ringan Membeli Mobil Bekas

2 Juni 2022
5 Rekomendasi Mobil Murah Bekas buat Kamu yang Sadar kalau Gengsi Nggak Bisa Dimakan mobil bekas

6 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membeli Mobil Bekas bagi Orang Awam, Pokoknya Teliti!

5 September 2024
suzuki carry suzuki karimun city car mojok

Menjadi Dewasa berkat Suzuki Carry Bagong

25 Juli 2021
Jadi Gorengan Paling Renyah di Tahun 2024, Apakah Suzuki Karimun Kotak Worth to Buy?   suzuki burgman street 125

Jadi Gorengan Paling Renyah di Tahun 2024, Apakah Suzuki Karimun Kotak Worth to Buy?  

29 November 2024
Memangnya Salah kalau Warga Kabupaten Tuban Kaya Mendadak dan Beli Mobil? terminal mojok.co

Memangnya Salah kalau Warga Kabupaten Tuban Kaya Mendadak dan Beli Mobil?

18 Februari 2021
jilu

Gagal Nikah Gara-Gara Larangan Menikah Anak Pertama dengan Anak Ketiga (JiLu)

4 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.