Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Bisnis Angkringan Bisa Punah Kalau Distribusi Vaksin Covid-19 Tak Kunjung Ditingkatkan

Grantino Gangga Ananda Lukmana oleh Grantino Gangga Ananda Lukmana
5 Februari 2021
A A
Perlahan tapi Pasti, Warmindo Menggeser Angkringan dari List Tempat Makan Murah terminal mojok.co

Perlahan tapi Pasti, Warmindo Menggeser Angkringan dari List Tempat Makan Murah terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Vaksin Covid-19 yang masih tidak jelas penyebarannya ini tak hanya akan bikin kita makin lama dicengkeram ketakutan, tapi juga ekonomi yang tak akan membaik. Yang saya takutkan, bisnis angkringan yang jadi ujung tombak romantisisasi Jogja ini tinggal menunggu waktu untuk kukut.

Lho, saya serius ini. Kalau vaksin Covid-19 memang harus disebarkan secara cepat. Negara nggak usah kebanyakan fafifu, wong India aja bisa ngevaksin sepuluh juta orang per hari. Bukan apa-apa, banyak kota yang terdampak jika penyebaran vaksin lelet. Yang paling parah kena, menurut kacamata saya sebagai bakul angkringan, adalah Jogja.

Ya gimana Jogja nggak kena? Jogja itu—diakui atau tidak—begitu bergantung dengan turis dan mahasiswa. Coba nanya ke pebisnis yang ada di Jogja, vape store misalkan. Saya yakin mereka pasti bilang kalau kembalinya mahasiswa ke kos adalah momentum yang mereka amat tunggu.

Vape store aja butuh mahasiswa, apalagi bisnis angkringan. Coba, mana ada yang bisa melebihi angkringan perkara kedekatannya dengan mahasiswa? Angkringan itu sedekat nadi, Bos. Mahasiswa yang sedang miskin atau miskin beneran bakal melirik angkringan. Di negara yang nggak sadar perkara kesenjangan upah, angkringan adalah sahabat terbaik.

Angkringan adalah tempat di mana kalian, mahasiswa yang kenal quote Joko Pinurbo baru pas kuliah, berkontemplasi. Pun, angkringan jadi tempat kalian pura-pura romantis secara kere dengan mengajak (calon) pasangan makan di situ. Kalian berpikir kalau diajak ke angkringan mau, pasti idaman kan? Ngaku kalian.

Kita akan tiba ke korelasi antara vaksin dan angkringan. Jadi begini, angkringan adalah tempat yang—menurut saya, sebagai bakul, wis percoyo ae—mengharuskan kita intim dalam berinteraksi. Maksudnya begini, kita kudu duduk berdekatan, ngobrol secara hangat, dan meriah.

Nah ini kan masa pandemi. Kalau cara interaksinya kayak gitu, nggak bener. Bisa disemprot Satgas, terus diancam PSBB, terus suruh tutup jam tujuh. Yang kasian kalau kayak gini ada dua pihak. Pertama, bakul dan pembeli, yang harus terganggu hajatnya. Kedua, petugas yang grebek tempat-tempat gini. Soalnya, mereka minta warung tutup jam tujuh malam, tapi siang dibiarin begitu aja. Kalau gitu, sama aja ngira coronavirus baru muncul jam tujuh malam nggak sih?

Terus, kalau orang-orang nggak segera divaksin, mereka makin takut kumpul-kumpul. Lha bisnis angkringan kan bisnis yang menciptakan kerumunan, ha nek do ra ngumpul, siapa yang beli, Bos? Aku kon nguntal daganganku dewe? Edan opo kulon he. Tanpa kerumunan, berarti tiada keuntungan. Tiada keuntungan, tiada pemasukan. Tiada pemasukan, tiada tabungan. Tiada tabungan, kapan le aku rabi, Buos?

Baca Juga:

5 Angkringan Jogja yang Perlu Dihindari biar Nggak Menyesal

Membayangkan Uncle Muthu dalam Serial Upin Ipin Jadi Penjual Angkringan

Menurut saya, jika vaksin tidak segera disebarkan secara merata, maka penjual angkringan akan punah sedikit demi sedikit. Total kerugian yang besar menurut saya. Bahkan ada seorang teman saya yang rela menjual gerobaknya agar dapat bertahan hidup. Dan gerobak itupun hanya diberikan dengan harga murah. Karena kondisi keuangan dan blio teman saya ini dirumahkan sejak satu tahun yang lalu. Saking kepepetnya perekonomian hidup.

Sangat disayangkan jika para penjual angkringan kukut gara-gara kehilangan banyak konsumen dan pelanggan setia. Lalu, para bakul angkringan yang sudah mempunyai keluarga mau makan pakai apa, jika penghasilan utamanya mengalami kebangkrutan? Bagaimana jika sang bakul angkringan ini mempunyai balita yang harus diberikan susu?

Jika bakul angkringan mempunyai pekerjaan tetap, dan menjadikan bisnis angkringan sebagai penghasilan tambahan saja, menurut saya nggak masalah. Karena disisi lain, masih ada pemasukan untuk hidup yang berkecukupan. Lha tapi kalau pekerjaan utamanya adalah real, benar-benar nyata seorang bakul angkringan? Dan mana bukti kerja nyata pemerintah soal “Memajukan kesejahteraan umum?”

Terus apanya yang jadi masalah buat Jogja?

Lha ini, kalian ini mbok kurang-kurangin pantengi Lambe Turah. Gini deh, kalian pasti sering dengar kalau Jogja itu identik dengan KTP MANA BOS angkringan. Lha kalau bisnis angkringan kukut, nasib akun romantisisasi Jogja bagaimana?

Mau apalagi yang mereka romantisisasi? Tugu yang direnovasi? Lha itu udah ada yang rusak padahal baru selesai beberapa waktu lalu. Mau romantisisasi ayam geprek? Itu mah urusannya Mas Javafoodie, akun romantisisasi Jogja nggak usah ikut-ikut lapak orang ya.

Maka dari itu, sebagai bakul angkringan—meski gerobaknya diangkut Satpol PP—tapi saya memandang distribusi vaksin yang lambat ini masalah yang tidak bisa dianggap sepele. Demi kelangsungan bisnis angkringan dan bisnis-bisnis lain di Jogja, lebih lagi Indonesia, vaksin Covid-19 harus segera didistribusikan dalam waktu cepat.

Akhir kata, bojo muring tinggal ngangkring!

BACA JUGA Kemampuan Terpendam Bakul Angkringan Adalah Jadi Pendengar yang Baik bagi Pelanggan dan tulisan Grantino Gangga Ananda Lukmana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: bisnis angkringanvaksin covid-19
Grantino Gangga Ananda Lukmana

Grantino Gangga Ananda Lukmana

Bisa disapa di twitter @GrantinoG.

ArtikelTerkait

Membayangkan Uncle Muthu dalam Serial Upin Ipin Jadi Penjual Angkringan

Membayangkan Uncle Muthu dalam Serial Upin Ipin Jadi Penjual Angkringan

19 Februari 2024
laporcovid-19 vaksinasi covid-19 vaksin nusantara indonesia lepas pandemi ppkm vaksin covid-19 corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

Vaksin Covid-19 Butuh Waktu Lama untuk Dibuat: Penjelasan Sederhana

21 Juli 2020
Angkringan Palsu di Jogja Meresahkan: Dikonsep Ala Kafe, Jualnya Minuman Sachet dan Tempura Sosis

Angkringan Palsu di Jogja Meresahkan: Dikonsep Ala Kafe, Jualnya Minuman Sachet dan Tempura Sosis

18 Februari 2024
laporcovid-19 vaksinasi covid-19 vaksin nusantara indonesia lepas pandemi ppkm vaksin covid-19 corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

Vaksin Corona Tetap Dibutuhkan meskipun Kelak Obatnya Sudah Ada

29 Juli 2020
Artikel Balasan_ Vaksinasi Berdasarkan Domisili KTP Itu karena Nakes Terbatas, bukan Dipersulit, Bro! terminal mojok

Artikel Balasan: Vaksinasi Berdasarkan Domisili KTP Itu karena Nakes Terbatas, bukan Dipersulit, Bro!

26 Juni 2021
5 Angkringan Jogja yang Perlu Dihindari biar Nggak Menyesal

5 Angkringan Jogja yang Perlu Dihindari biar Nggak Menyesal

28 September 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.