Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Celana Pramuka Adalah Celana Paling Multifungsi yang Pernah Saya Pakai

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
25 Januari 2021
A A
Celana Pramuka Adalah Celana Paling Multifungsi yang Pernah Saya Pakai terminal mojok.co

Celana Pramuka Adalah Celana Paling Multifungsi yang Pernah Saya Pakai terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya akan memulai dengan satu pernyataan bahwa saya tidak menyukai Pramuka. Pernyataan itu bukan asal njeplak. Namun, ini murni dari pengalaman saya selama berkecimpung di sana. Lho, kok? Jadi, dulu itu saya pernah menaruh hati dan minat pada Praja Muda Karana. Bayangan saya Pramuka itu keren. Setidaknya, saya jadi bisa berseragam tanpa harus daftar Akpol ataupun tes CPNS.

Namun, belakangan saya menyadari, ternyata itu tak lebih dari kenikmatan duniawi belaka. Saat menjadi anggota yang diplonco, ada kemarahan yang meletup-letup. Begitu pula saat ndilalah jadi Pradana Putra. Ada gejolak batin dalam diri saya.

Ya memang, entah jadi anggota biasa atau pengurus Dewan Ambalan, semuanya menimbulkan kemarahan, kekesalan, dan isinya menggerutu saja. Maka dari itu, saya lantas memutuskan tidak menyukai Pramuka. Dan tatkala masuk perguruan tinggi, saya benar-benar mengambil jarak dari unit kegiatan yang berkelindan dengan Pramuka.

Namun begitu, ada atribut Pramuka yang sampai hari ini masih saya pakai: celana Pramuka atau kimpul. Sebesar apa pun ketidaksukaan saya terhadap Pramuka, nyatanya saya tak bisa meninggalkan dan memutuskan untuk nggak lagi memakai celana kimpul.

Sebab tak ada celana lain yang nyaman dipakai selain celana Pramuka. Bagi saya, celana ini adalah celana yang bisa dipakai dalam kondisi apa pun. Misalnya ketika mendaki gunung.

Sewaktu pertama kali diajak mendaki gunung, saya lebih menyukai memakai celana Pramuka. Jadi, pas waktu berangkat ke Gunung Prau, Dieng, beberapa teman ada yang memakai celana jeans. Nah mungkin mereka-mereka ini mengikuti gaya Genta dan kawan-kawannya kala mengalahkan Puncak Mahameru di 5 CM.

Padahal, celana jeans kalau digunakan buat mendaki berisiko robek. Lha coba bayangin kalau pas mendaki celana kamu robek? Pasti rasanya nggak nyaman. Apalagi kalau pas naik di antara bebatuan, terus yang robek bagian pantat pula.

Beberapa teman yang lain seingat saya memakai celana olahraga. Memang, celana olahraga ini punya daya melar yang bagus. Kekuatan aerodinamisnya mungkin bakal membantu saat menaiki jalan terjal di antara lembah dan pegunungan.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Namun, celana olahraga punya kelemahan. Lantaran berbahan kolor, celana olahraga mudah melorot. Nggak lucu, kan, kalau pas mendaki tiba-tiba celananya melorot? Sementara celana Pramuka tidak. Meski nggak melar, kimpul lebih longgar. Jadi dengan memakai celana ini, saya bisa bergerak lincah, sat-set-bat-bet tanpa khawatir celananya robek.

Itu saya buktikan sendiri bahwa rata-rata celana Pramuka punya ketahanan lebih daripada jenis celana lainnya. Semisal keserimpet batu, celana ini nggak akan mudah robek, kecuali kalau kamu tarik paksa sekuat tenaga. Celana Pramuka kalau dipakai juga nggak gampang melorot. Lha wong ada slot buat sabuk. Slot sabuk ini bisa dimanfaatkan seumpama mulai ada tanda-tanda perut mengecil.

Kemampuan tak mudah robek itu juga amat berfaedah manakala melewati semak belukar. Saya sendiri pernah merasakan keampuhan celana Pramuka dalam menghalau duri-duri biadab. Waktu itu bukan pas mendaki, tapi di sebuah kegiatan. Saat melalui jalan bersemak, teman-teman saya yang nggak memakai celana ini pada sambat kena duri. Sedangkan saya juga sambat, sih, wong durinya nempel di celana saya semua, untungnya nggak sampai nusuk kulit.

Celana Pramuka bukan hanya melindungi dari batu dan duri-durian, melainkan juga cuaca. Beberapa kali saya memakai celana ini kala diajak pergi ke daerah pegunungan. Sudah barang tentu daerah pegunungan itu dinginnya kadang sampai menusuk tulang. Maka selain jaket, satu benda yang mesti saya siapkan betul adalah celana Pramuka. Bahkan saya mewanti-wanti diri saya sendiri, pokoknya kalau mau ke daerah berhawa dingin wajib memakai celana ini.

Ini bukan karena celana Pramuka tebal. Pasalnya, bisa dibilang celana ini juga nggak tebal-tebal amat. Hanya saja kalau dibandingkan dengan celana biasa atau olahraga, jelas celana ini lebih bisa diandalkan di cuaca dingin. Mungkin ini karena sakunya yang banyak mampu menambah ketebalan. Boleh jadi kelonggaran celana Pramuka juga menjadi penyebab saya nggak kedinginan, terutama di bagian kaki. Longgar itu bikin sirkulasi udara teratur. Dengan begitu celana ini nggak kelamaan mengembun.

Misalkan di puncak atau di bukit perkemahan, itu umumnya apa yang diduduki bakal dingin. Jangankan duduk, dipegang rumputnya saja dingin. Otomatis saat duduk, embun akan terserap oleh celana model apa pun, tak terkecuali celana Pramuka. Namun, karena longgar itu tadi, embun yang menempel di celana akan cepat mengering. Ini bisa jadi karena celana Pramuka itu mudah dikibaskan angin. Sehingga proses pengeringannya pun akan lebih cepat.

Saya kira celana Pramuka sangat dapat diandalkan. Apalagi dengan sakunya yang banyak, tentu akan mempermudah membawa sesuatu. Jadi, kita nggak perlu bawa tas mini atau apa saat bepergian dari satu kafe ke kafe lain, misalnya. Semua yang kita butuhkan bisa masuk ke dalam celana ini. Ada enam saku yang bisa buat menyimpan macam-macam. Misalnya dua saku belakang, satu buat dompet dan satunya lagi buat buku catatan mini. Terus dua saku utama di samping kanan dan kiri bagian atas. Satu bisa buat menyimpan hape, satunya lagi buat nyimpan kunci motor dan karcis parkir.

Kemudian dua yang di samping kanan-kiri bagian bawah. Satu buat nyimpan charger hape, satunya lagi bisa buat menyimpan parfum, power bank, bedak, rokok, korek gas, atau remot TV juga boleh.

Perihal menyamarkan bercak, celana Pramuka juaranya. Tentu saja hal itu karena mengusung warna cokelat—sebagian ada yang biru gelap. Semisal manakala kena cipratan tanah becek. Itu kalau memakai celana Pramuka atau kimpul, bercaknya bisa disamarkan. Ingat ya, disamarkan bukan dihilangkan. Cukup dengan menggosoknya pakai tangan atau kertas, kotoran pun akan lepas dari celana. Woila! Bercak cokelat pun sedikit demi sedikit tersamar.

Lantaran se-multifungsi itu, hingga kini saya masih suka memakai celana Pramuka. Apalagi kalau mengikuti kegiatan di luar ruangan. Eh, nggak cuma outdoor, pas ikut pelatihan di hotel pun saya pakai celana jenis ini.

Barangkali saya nggak bakal pakai celana Pramuka pada dua momentum saja. Pertama, saat sidang skripsi. Kedua, waktu resepsi pernikahan saya.

BACA JUGA Pramuka, PKS, PMR: Mana Ekskul Wajib yang Paling Worth buat Diseriusin? dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2021 oleh

Tags: celana pramuka
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.