Akhir-akhir ini, kita kembali digegerkan dengan adanya ramalan. Ramalan seorang ibu-ibu paruh baya, yang hanya sebelumnya meramal bakal ada sesuatu yang terjadi di Indonesia. Dan ternyata ramalannya benar. Dialah junjungan, the one and only, Mbak You.
Bagi saya, terlepas dari pro dan kontra, yang namanya ramalan kan ya begitu-begitu saja. Terserah, mau percaya apa tidak. Lagian kalau ramalan itu benar, pastinya orang-orang pada nyinyir kalau itu kebetulan. Begitu sebaliknya, kalau salah katanya, “Alah, dia siapa, wong manusia biasa.” Ya begitu lah manusia.
Beberapa waktu lalu pernyataan Mbak You sempat viral hanya karena ucapan kalau Jokowi bakal lengser di 2024. Sudahlah kita lupakan. Ya, kali ini, dia kembali melebur seperti manusia pada umumnya. Maklum kalau manusia juga punya salah. Lagian kan Mbak You sudah cukup dibilang tua umurnya. Apalagi dengan background dukun, wajar nggak tahu soal regulasi jabatan presiden yang memang akan habis dalam lima tahun.
Coba tengok dan kembali mengingat ramalan-ramalan dia, menerka lan menerawang kejadian apa yang bakal terjadi di jagat Indonesia. Hampir rata-rata benar loh. Saya juga nggak tahu sih, benarnya itu karena memang dulu ada sekolahnya atau moro-moro ngomong begitu dan ketepatan benar.
Tapi bagaimana kalau misal ibu paruh baya ini jadi presiden?
Ya andaikan saja, nggak usah ditanggapi serius-serius amat. Lagian, boro-boro nyalon, gabung dengan salah satu partai saja belum tentu mau. Lebih suka hal-hal klenik daripada politik.
Sek sek, tetapi andaikan Mbak You ini seorang presiden, saya rasa cocok-cocok saja sih. Nggak menyalahi aturan. Presiden perempuan dulu ada, Megawati, yang terkenal dengan sebutan Mak Banteng-nya.
Pertimbangan lain buat nambah-nambahin daftar list lah, masa tokoh perempuan Indonesia yang jadi presiden hanya Megawati. Apalagi, blio keturunan orang wow nan hebat. Nanti dibilangnya sudah dapat privilese. Sedangkan Mbak You, walaupun dengan latar belakang seorang klenik, harusnya bisa membuktikan kalau dia mampu tampil di panggung politik, gitu.
Saya kadang selalu menganggap seorang peramal itu hidupnya pasti bahagia. Lha peristiwa yang bakal terjadi dia tahu kok. Pastinya ada usaha antisipasi jauh-jauh hari lah, jogo-jogo, takutnya hal-hal yang nggak diinginkan terjadi pada dirinya. Upaya preventif pun mudah dilakukan.
Inilah pertimbangan yang cocok bagi saya, pertimbangan yang nggak begitu bisa dipertanggungjawabkan, tetapi lumayan mashook lah kalau diangan-angan. Sebab ramalan ibu-ibu paruh baya nyentrik ini rata-rata benar, apalagi namanya begitu melejit setelah kejadian kecelakaan pesawat kemarin, kiranya alasan ini yang cocok menjadikannya presiden. Ya, enak kan, presidennya bisa meramal bagaimana Indonesia kedepannya.
Mengingat, celetukan Bapak Jokowi terhormat tentang banjir di sejumlah daerah di Kalimantan kurang epik. Masa katanya bencana yang terjadi ini karena cuaca? Ya cuaca memang nggak bisa dicegah, Bapak. Tapi, mbok ya ada usaha penanggulangan jauh-jauh hari begitu.
Kalau presidennya Mbak You kan enak, apa-apa yang bakal terjadi sudah diramal jauh-jauh hari. Jadi aman. Usaha secara fisik, penanggulangan dan penjagaan ada. Usaha batin, jaga iman dan mental ada. Plus usaha klenik, ramalan jangka panjang dan jangka pendek juga ada. Cocok wes….
Jadi kasus bencana dan sebagainya nggak tinggi-tinggi amat, bisa ditoleransi. Andaikan saja ramalan itu meleset, setidaknya pemerintah dan warga sudah punya bekal waspada sebagai modal untuk menghadapi apa yang bakalan terjadi. Kasus kematian nggak banyak dan tenaga medis nggak kewalahan.
Itu masih bencana, belum lagi hal-hal yang di luar itu. Misalnya hal-hal yang krusial tetapi sering bikin kontroversial, seperti menebak dan menduga menteri dan kabinetnya yang korupsi. Semua beres di tangan peramal andal.
Hal-hal macam itu, kalau Mbak You sudah ramal jauh-jauh hari, nggak lama Indonesia bakal ayem tentrem. Sandang, pangan, papan terpenuhi dan punya alat antisipasi bencana jauh-jauh hari. Ada dewan dan kabinet pemerintahan yang korupsi, langsung eksekusi nggak perlu tunggu KPK turun menyelidiki.
Hmmm, nggak apa-apa dong berandai-andai. Lagian, saya yakin, lebih mustahil Mbak You jadi presiden daripada Indonesia menjuarai Piala Dunia. Benar kata Mas Puthut, akhir-akhir ini kita sering penyakitan karena pakai kata “andaikan”. Andaikan saya jadi… andaikan Indonesia ini… dan andaikan-andaikan lainnya yang sulit dicerna dan terwujudkan. Dyar….
Sumber gambar: YouTube Mbak You
BACA JUGA Politisi Konoha: Bersih, Merakyat, dan Kerja Nyata, tapi Budek juga dan tulisan Muhammad Lutfi lainnya.