9 Hal Menarik tentang Ninja di Jepang

9 Hal Menarik tentang Ninja di Jepang Terminal Mojok

9 Hal Menarik tentang Ninja di Jepang (Unsplash.com)

Familier dengan Naruto, Hattori, atau tiga ninja kecil Rantarou, Shinbei, dan Kirimaru dalam serial Ninja Boy? Yak, mereka adalah ninja. Buat yang masih bertanya-tanya apakah ninja beneran ada atau nggak, jawabannya ninja beneran ada di Jepang, lho, Gaes.

Sewaktu merantau di Jepang, saya sempat pergi ke desa ninja Iga di Prefektur Mie. Saat itu saya naik kereta yang melewati gunung dengan satu jalur rel saja dan IC card nggak bisa digunakan. Yang menarik, kereta yang saya naiki didesain bergambar ninja. Setibanya di Stasiun Iga-ueno pun pengunjung yang datang disambut dengan patung animasi ninja. Selain kastil dan museum ninja, ada pertunjukan juga di desa ninja.

Sebenarnya, ninja dianggap sebagai apa sih di Jepang? Berikut 9 hal menarik soal ninja di Jepang yang perlu kalian ketahui.

#1 Ninja/shinobi

Istilah ninja (忍者) dan shinobi (忍び) sebenarnya sama saja, tetapi yang duluan populer di Jepang adalah shinobi. Ninja atau shinobi memiliki arti penyusup atau orang yang bergerak dengan sembunyi-sembunyi dan secara rahasia. Mereka ini adalah “mata-mata” pada sekitar abad 12.

Punya jurus andalan masing-masing (Unsplash.com)

Ninja dipekerjakan oleh daimyo atau shogun untuk mengalahkan musuh tanpa pertempuran darah. Tugas utama mereka adalah mengumpulkan informasi, merusak logistik musuh, dan menyerang musuh pada malam hari. Ninja juga memiliki kasta, lho, mulai dari rendahan sampai elite. Selain menjadi mata-mata, mereka juga disuruh untuk membunuh musuh juga.

#2 Ninjutsu/ninpou

Untuk menjadi ninja sejati, para ninja harus mempelajari ninjutsu atau yang juga dikenal dengan nama ninpou. Nggak hanya ilmu bela diri, tetapi banyak ilmu yang harus dipelajari agar bisa mengemban tugas dengan baik.

Selain ilmu pertarungan—dengan senjata maupun tangan kosong—para ninja harus mempelajari teknik menyamar, menyusup, taktik dan strategi mengalahkan musuh, termasuk melarikan diri saat terdesak. Mereka juga harus bisa bertahan di alam dan mendaki gunung lewati lembah. Juga harus bisa ilmu perbintangan, obat dan racun, dll. Masing-masing ninja memiliki jurus khususnya masing-masing.

#3 Cara menjadi ninja

Selain garis keturunan, siapa pun bisa menjadi ninja dengan bersekolah di Ninjutsu Gakuen. Ada persaingan antarninja maupun antarsekolah. Hal ini bisa dilihat di anime Naruto maupun Ninja Boy. Selain fisik dan teknik yang harus dilatih, latihan misi juga dilakukan.

Di awal sejarahnya, biasanya perekrutan ninja dilakukan di sekitar keluarga dekat saja. Para ninja ini akan diajari sejak kecil, bahkan ada yang berusia 5-6 tahun. Selain fisik, mereka akan ditempa mentalnya, termasuk diajari menghinoptis musuh dengan ilmu kejiwaan. Semua itu bisa dipelajari, namun yang ahli mungkin hanya beberapa orang.

#4 Ninja perempuan

Nggak hanya laki-laki, ada juga lho ninja perempuan atau kunoichi. Dalam anime Naruto dan Ninja Boy juga ada kan penggambaran ninja perempuan?

Ada ninja perempuan juga, lho (Unsplash.com)

Selain mempelajari ilmu dasar ninjutsu, seorang kunoichi biasanya menggunakan taktik yang agak berbeda dengan ninja laki-laki. Ninja perempuan biasanya diajari bagaimana cara merayu musuh dengan sisi femininnya.

#5 Klan ninja terkuat

Sebenarnya ada banyak kelompok atau klan ninja di Jepang, tetapi yang paling kuat dan terkenal adalah klan Koga dan Iga. Klan Koga tinggal di Prefektur Shiga, sedangkan klan Iga tinggal di Prefektur Mie. Kedua klan ini sering digunakan daimyo untuk membunuh musuhnya.

#6 Senjata ninja

Ada yang bilang kalau ninja nggak menggunakan pedang saat bertarung. Mereka biasanya menggunakan banyak senjata yang bisa tersimpan rapi dalam pakaian ninjanya. Di antaranya adalah pisau kecil (kunai), cakram bintang (shuriken), rantai logam yang berarit (kusarigama), jangkar untuk mendaki (kanigawa), bubuk mata (metsubushi), bom asap, dll. Ketika terdesak, para ninja bisa “menghilang”. Mereka menaburkan metsubushi agar musuh teralihkan perhatiannya, lalu melarikan diri.

Shuriken, salah satu senjata andalan ninja Jepang (Unsplash.com)

Selain senjata-senjata tersebut, yang paling mematikan adalah racun. Para ninja diajari bagaimana cara membuat racun dan menaruhnya dalam senjata-senjata mereka.

Ngomong-ngomong, pakaian ninja yang digambarkan serba hitam itu bukan pakaian wajib mereka, ya. Mereka akan menggunakan pakaian rakyat biasa saat menyamar pada siang hari. Tak semua ninja juga hanya kelihatan matanya, lho. Jadi, jangan salah paham.

#7 Hubungan ninja dan samurai

Banyak yang beranggapan samurai dan ninja bermusuhan. Akan tetapi, sebenarnya dua-duanya bisa bekerja sama saat mengabdi pada tuan yang sama. Keahlian ninja untuk menyusup dan memata-matai musuh sangat dibutuhkan samurai untuk menyusun strategi.

Samurai bisa dikatakan sebagai kasta tinggi, sedangkan ninja sebagai kasta rendah. Samurai dan kemenangan dalam peperangan sangat diagung-agungkan dan dihormati, sedangkan ninja jarang terdengar namanya. Memang ada tokoh ninja yang terkenal seperti Hattori Hanzo, tetapi itupun karena ia juga merupakan samurai yang membantu keshogunan Tokugawa.

Selain itu, samurai berpolitik, sedangkan ninja menjadi rakyat biasa seperti petani, tukang obat, nelayan, dll. Jarang ada seorang ninja yang menjadi tokoh politik dan terkenal. Kemenangan ninja adalah saat berhasil membunuh musuh dengan meminimalisir pertarungan. Hal ini tentu saja berbeda dengan samurai yang harus mengangkat pedang dan bertarung sampai titik darah penghabisan. Dua-duanya pekerjaan yang mempertaruhkan nyawa.

#8 Keberadaan ninja

Yang jelas ninja sudah nggak ada sekarang, tetapi ilmu ninjutsu masih bisa dipelajari. Meskipun ada ninja di pertunjukan Museum Iga, mereka bukanlah ninja sesungguhnya. Mereka bilang kalau hal yang ditunjukkan dalam pertunjukan itu adalah yang dipelajari selama bertahun-tahun.

Dikatakan bahwa Jinichi Kawakami merupakan ninja terakhir Jepang. Ia mengatakan bahwa ia menjadi orang terakhir yang mempelajari ilmu ninjutsu dari masternya langsung. Sekarang Jinichi Kawakami menjadi pengelola museum Ninja Iga-ryu di Mie dan meneliti tentang shinobi di Universitas Mie.

#9 Film tentang ninja

Selain anime, ada banyak film tentang ninja. Di Rurouni Kenshin juga ada, kan? Nah, film yang khusus membahas tentang ninja saja di antaranya Azumi (2003), Azumi 2: Death or Love (2005), Shinobi: Heart Under Blade (2005), dan Ninja Assassin (2009). Saya pernah menonton film Shinobi. Film ini bercerita tentang pertarungan dua klan ninja terkuat, yakni klan Iga dan Koga.

Sebenarnya, keberadaan ninja di Jepang itu masih ada yang menganggapnya mitos. Keahlian menyamar juga mungkin yang menyebabkan banyak dari mereka memilih merahasiakan dirinya. Kalau kamu termasuk yang percaya ninja itu mitos atau bukan?

Penulis: Primasari N Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version