Mari kita koyak sebungkus kemasan dari plastik nylon dan alumunium itu. Lalu kita tuangkan isinya yang berupa serbuk ke dalam gelas. Timpa serbuk tadi dengan air bersuhu di atas 750C. Lalu gunakan sendok untuk melarutkan serbuk tadi hingga larut menjadi senyawa. Biarkan hidung Anda merespons dahulu aroma senyawa itu. Lalu, lidah Anda mencecap pelan dengan hati-hati. Selamat, Anda sudah membuat dan menikmati kopi sachet.
Sebenarnya menyajikan kopi sachet lebih mudah dari yang saya jabarkan. Meskipun mudah, minuman satu ini adalah teman ketika tubuh harus sedikit lebih segar. Apalagi ketika malam dan lembur menjadi kewajiban. Entah lembur untuk belajar, bekerja, atau menggulingkan pemerintah.
Sebagai orang yang melakukan tiga hal di atas, saya juga akrab dengan kopi sachet. Saya juga punya 8 rekomendasi untuk Anda. Terbukti, kopi-kopi ini sudah menemani saya menghasilkan ratusan artikel dan ratusan laporan.
Sementara, kita lupakan dulu masalah kesehatan. Ada tugas berat di depan mata. Biarkan kopi sachet yang tinggi gula itu menjadi penyemangat dan pembuka mata Anda.
#1 Caffino Premium Latte Coconut, kopi sachet yang unik dengan rasa gurih kelapa
Yang pertama adalah kopi sachet favorit saya. Meskipun termasuk pendatang baru, Caffino berhasil memosisikan diri sebagai kopi sachet premium. Hampir semua seri Caffino punya cita rasa yang bold dan creamy. Namun ada satu yang terbaik adalah Premium Latte Coconut.
Cita rasa seri Barista dari Caffino ini memang menyenangkan. Perpaduan gurih kelapa bersatu dengan coffee latte yang pekat dan manis getir. Untuk bergadang, kopi pekat memang cocok merangsang badan. Dan kopi pekat dengan rasa seperti buatan kafe jelas lebih menyenangkan.
#2 Good Day Cappuccino cocok buat menemani malam Anda
Tidak mungkin rekomendasi ini melewatkan kopi sachet penguasa warmindo. Namun dari semua pilihan Good Day, seri Cappuccino jelas lebih baik. Sebelum ada alternatif baru yang saya cantumkan nanti. Sepertinya semua orang pernah mengecap kopi berbusa satu ini.
Good Day Cappuccino pantas dijadikan golden standar skena kopi sachet Indonesia. Rasanya pas, kentalnya pas, busanya juga pas. Kopi ini juga cocok untuk menemani malam dan membuat badan siap begadang. Tidak percaya, silakan cek setiap warmindo. Pasti ada satu dua orang yang memesan kopi ini sembari lembur laprak atau diskusi kritis dan penuk dialektika.
#3 Nescafe Classic, si paling cocok menemani bergadang
Seri kopi hitam mudah larut satu ini juga tidak boleh dikesampingkan. Nescafe Classic bukan hanya kopi sachet yang nikmat, namun juga pelopor kopi instan di dunia. Kopi hitam tanpa bubuk ini tidak hanya cocok menemani bergadang, tapi bisa dimodifikasi jadi minuman baru. Dari dalgona sampai cappuccino ala-ala bisa menggunakan kopi sachet mini ini.
Mau tahu kopi racikan Prabu untuk bergadang? Cukup campurkan dua sachet Nescafe Classic dengan susu bubuk. Tidak perlu tambahkan gula. Biarkan getir nikmat khas Nescafe berpadu dengan gurih creamy dari susu bubuk. Enak kan? Sama-sama.
#4 Indocafe Coffeemix, kopi sachet yang tetap bertahan dengan cita rasa dan kemasan konsisten
Legenda kopi sachet Indonesia satu ini mungkin mulai dilupakan. Namun ia tetap bertahan dengan cita rasa dan kemasan yang konsisten. Indocafe Coffeemix memang sangat klasik. Rasanya sederhana, pekat, namun tetap menyenangkan dan bikin mata tetap terbuka.
Perkara kopi ini berhasil jadi teman bergadang sudah tidak perlu diragukan. Hampir di setiap sudut kampung, selalu ada bapak-bapak ronda sedang menikmati kopi ini. Jika kopi ini saja ikut menjaga keamanan, apalagi cuma menemani Anda menyelesaikan laporan yang terancam deadline?
#5 Kopi Gadjah, kopi tubruk sachet terenak
Banyak yang bilang Kopi Gadjah adalah kopi tubruk sachet terenak. Saya tidak bisa memungkiri. Rasa Kopi Gadjah memang kelewat enak jika dibandingkan dengan harga. Bahkan banyak yang membandingkan dengan kopi racikan brand besar atau coffee shop ternama.
Untuk saya, Kopi Gadjah memang enak luar biasa. Apalagi harganya bersahabat dan ada di warung terdekat. Kopi ini juga versatile, mudah diracik jadi minuman nikmat. Namun untuk bergadang, Kopi Gadjah yang diseduh air panas sudah cukup membuka mata dan pikiran.
#6 Kapal Api Grande cukup pekat untuk membantu melawan kantuk
Jika bicara kopi tubruk hitam, Kapal Api mungkin punya banyak saingan. Namun seri Kapal Api Kopi Susu tetap punya tempat di hati saya. Rasanya sederhana namun serba pas. Tidak terlalu creamy, manis, maupun getir. Pokoknya pas untuk menemani malam dingin dan setumpuk tugas.
Kapal Api Grande cukup pekat untuk membantu kita melawan kantuk. Meskipun dijadikan minuman dingin, kopi sachet satu ini tidak cepat encer dan tawar. Jadi untuk kalian yang sedang sibuk dengan laptop, tidak perlu takut es kopi Anda terasa hambar ketika lupa minum.
#7 Torabika Moka sukses menemani saya lulus kuliah
Mau tahu kopi sachet yang membantu Prabu lulus kuliah? Torabika Moka! Saya harus memberi apresiasi khusus pada kopi yang selalu ada ketika saya mengerjakan revisi. Torabika Moka juga yang menemani saya menulis mula-mula sebelum alternatif kopi sachet makin banyak dan saya mulai eksplorasi.
Bayangkan, Torabika Moka sukses menemani mahasiswa tua untuk lulus kuliah! Bahkan berhasil mengelak dari gelar DO. Jika kopi ini bisa menyelamatkan studi saya, mungkin kopi ini bisa menyelamatkan negara ini dari cengkraman oligarki rakus!
#8 Good Day Duet ChocoNut lebih pekat dari yang reguler
Seri terbaru Good Day ini seperti menjawab keresahan banyak orang: Good Day reguler kelewat encer! Selain itu, banyak orang yang iseng menjadi mixologist dengan menyampur beberapa seri Good Day. Pilihannya memang banyak, karena hidup banyak rasa.
Seri Duet ini memang sederhana: dua jenis kopi Good Day dalam satu paket. Jelas terasa lebih kental, pekat, dan unik. Namun tidak ada yang bisa menyaingi seri ChocoNut. Perpaduan Chococino dengan Carrebian Nut memang jadi resep andalan banyak orang. Hari ini, Good Day mengawinkan mereka dalam satu kemasan.
***
Malam sudah makin pekat. Ada tugas yang harus dikerjakan. Ada pemerintah yang harus kita benarkan otaknya. Tapi sebelum itu, siapkan segelas kopi untuk memicu nalar. Karena, seperti kata Riyanto, kopimu sudah habis, Nona!
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Caffino Bold Dark Cappuccino, Kopi Sachet Terbaik yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
