Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

8 Hal yang Biasanya Sering Kena Razia di Sekolah

Siti Halwah oleh Siti Halwah
1 Agustus 2020
A A
razia gerbang sekolah mojok

razia gerbang sekolah mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Saat sekolah dulu, hal yang paling sering saya temui setiap hari senin adalah razia. Beberapa guru, khususnya guru bagian kedisiplinan, akan berjejer di depan gerbang sekolah mengecek satu per satu kelengkapan upacara para siswa. Seperti topi, dasi, badge sekolah, seragam, ikat pinggang, kaos kaki, dan lain-lain. Jika ada yang kurang, biasanya akan dimasukkan dalam pengurangan poin atau berdiri di depan lapangan,di hadapan para siswa lainnya yang sedang upacara.

Di lain waktu, para guru BK dan OSIS juga secara berkala melakukan razia mendadak. Tujuannya tentu saja agar para siswa nggak siap, lalu berbagai printilan aneh bin unik yang mereka bawa bakalan kena sita oleh sekolah. Biasanya, sekolah akan melakukan tindakan, mulai dari pengurangan poin untuk pelanggaran kategori ringan, hingga pemanggilan orangtua untuk pelanggaran kategori berat.

Selain yang saya sebutkan di atas, ada beberapa hal lainnya yang juga sering kena razia di sekolah. Berikut saya jabarkan satu per satu.

Rambut gondrong

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau di sekolah itu rambutnya nggak boleh gondrong. Para cowok, nggak tahu kenapa, biasanya suka kelupaan buat potong rambut. Alhasil, para guru sering banget keliling sekolah sambil bawa gunting buat merapikan rambut-rambut para cowok. Meskipun saat memotong rambut, jatuhnya malah jadi lebih nggak rapi.

Lagian, di lingkungan sekolah biasanya memang ada peraturan bahwa rambut dan pakaian harus selalu rapi. Jadi, tindakan para guru ini emang wajar banget.

Gelang

Di masa sekolah dulu, gelang warna-warni yang terbuat dari bahan rajut berbagai warna dan pernak-pernik emang lagi hits. Gelang tersebut cocok banget dipakai di tangan dan sebagai tanda bagian dari sebuah genk. Belum lagi gelang-gelang yang yang terbuat dari benangnya layangan (nggak tahu namanya apa, hehe).

Sayangnya, di sekolah, ada peraturan tertulis bahwa para siswa nggak boleh memakai pernak-pernik apa pun di tangannya kecuali jam tangan. Jika ketahuan memakai gelang, siap-siap aja digunting.

Rok dan celana

Razia rok biasanya berkaitan dengan pendek dan ketatnya rok yang digunakan. Jika siswa perempuan nggak memakai jilbab, maka roknya harus pas selutut atau di bawahnya. Jika di atas lutut, siap-siapa aja bakalan kena razia.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Bagi siswa perempuan yang memakai jilbab, rok biasanya pas semata kaki. Nggak boleh di atasnya. Roknya pun nggak boleh ketat. Di beberapa sekolah, kadang spesifikasinya malah lebih ribet. Seperti nggak boleh pakai rok lipit yang turun pinggang, rok span tanpa belahan di belakang, dan lain-lain.

Bagi siswa laki-laki, model celana yang dipakai nggakboleh meruncing ke bawah apalagi sampai di atas mata kaki. Pasalnya, banyak banget para siswa laki-laki yang mendadak berubah seksi karena celananya berpotongan seperti celana legging. Mereka yang ketahuan memakai celana model seperti itu akan diberikan waktu selama seminggu untuk menggantinya kemodel celana biasa.

Ponsel

Di SMP saya dulu, ada peraturan nggak boleh membawa ponsel. Jika ketahuan membawa, maka ponsel tersebut akan disita oleh sekolah. Lalu, siswa dan wali siswa akan dipanggil menghadap BK untuk diberikan pembinaan. Bahkan, beberapa sekolah dengan ketat memberikan perjanjian tertulis di awal masuk sekolah akan penggunaan ponsel ini. Kadang, ponsel justru malah disita dan dikembalikan saat rapor akhir semester.

Di masa SMA, meskipun ada peraturan boleh membawa ponsel, tetap saja juga masih ada razia dadakan. Biasanya, yang akan dilihat adalah isi di dalam ponsel tersebut. Seperti foto, video dan terkadang hingga riwayat pesan di dalamnya.

Siswa yang ketahuan menyimpan foto dan video sensitif (baca: bokep), biasanya akan mendapatkan hukuman berat. Mulai dari membersihkan sekolah, SP, pemanggilan wali siswa hingga skorsing.

Peralatan makeup

Saya kadang masih nggak habis pikir, ngapain ya siswa siswa-siswa perempuan ini bawa peralatan make up ke sekolah? Mau buka salon-salonan? Atau praktik make up kayak para beauty enthusiast itu?

Tapi yang jelas, banyak banget teman-teman perempuan saya yang membawa peralatan make up, seolah nggak cukup dirinya pakai make up dari rumah ke sekolah. Beberapa hal yang mereka bawa, seperti liptint, cermin, bedak padat, blush on, catokan, dan beberapa printilan lainnya yang nggak bisa saya sebutkan karena saya nggak tahu namanya.

Saat ada razia dadakan, para guru bagian kedisiplinan hanya bisa geleng-geleng kepala. Mungkin turut bingung seperti saya, apa saja kegunaan benda-benda tersebut. Hehe.

Kaos kaki

Setiap Senin hingga Kamis, biasanya harus memakai kaos kaki putih. Jum’at dan Sabtu pakai kaos kaki hitam. Peraturan ini sudah tertulis jelas banget sejak SD. Herannya, kok masih ada aja yang melanggar.

Kalau melanggarnya hanya gara-gara salah hari, kayak pakai kaos kaki hitam di hari Rabu, mungkin masih ditoleransi. Lah, ini malah pakai kaos kaki warna-warni, di hari Senin, saat sedang upacara dan para guru kedisplinan lagi semangat-semangatnya berkeliling mencari mangsa. Apa nggak menantang namanya?

Salut dan hormat setinggi-tingginya bagi para penantang peraturan tersebut.

Sepatu

Sejak SMP hingga SMA, ada peraturan tertulis bahwa sepatu yang harus digunakan di lingkungan sekolah haruslah sepatu berwarna hitam, tanpa ada tambahan warna lainnya. Bahkan, meskipun warna dominannya hitam, selama masih ada tambahan sedikit unsur putih di sana, siap-siap aja kena razia, deh.

Saya kadang berpikir, kenapa sekolah ngotot banget menyuruh siswa harus pakai sepatu warna hitam? Memakai sepatu warna lain kan nggak ada salahnya. Lagi pula, sekolah juga nggak memfasilitasi sepatu siswanya, jadi harusnya suka-suka para siswa dong mau pakai sepatu apa aja.

Tapi, saya nggak pernah menyampaikan protes tersebut apalagi sampai menantang para guru bagian kedisplinan dengan pakai sepatu kesukaan saya saat ke sekolah. Pasalnya, jika ketahuan, sepatu tersebut bakalan disita dan baru akan dikembalikan saat pemberian rapor semester, terkadang malah saat lulus nanti.

Kuku

Sebagai orang yang nggak suka berkuku panjang, saya merasa lega karena sering banget potong kuku tanpa perlu repot-repot kena razia dulu. Pasalnya, para guru kalau motongin kuku suka nggak benar, dan awut-awutan. Kukunya jadi nggak cantik lagi.

Beberapa teman saya biasanya memang menyediakan sendiri gunting kuku. Jadi, kalau ada razia kuku dadakan, mereka memilih memotong kukunya sendiri, biar kelihatan rapi dan cantik.

Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, ngapain ya teman-temanku dulu bawa gunting kuku tapi kukunya dibiarin panjang dan nggak dipotong? Malah dipotongnya pas ada razia aja. Kalau nggak, ya dibiarin panjang. Aneh banget.

BACA 4 Alasan Mengapa Seseorang Batal Belanja di Olshop dan tulisan Siti Halwah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Agustus 2020 oleh

Tags: raziaSekolahsenin
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

geografi

Disorientasi Daerah Dan Pendidikan Geografi Kita yang Di Bawah Rerata

2 Juni 2019
Menebak Lokasi Parkir Anak SMP yang Naik Motor ke Sekolah Terminal Mojok

Menebak Lokasi Parkir Anak SMP yang Naik Motor ke Sekolah

4 November 2022
Kesulitan Bocah Jawa Suroboyoan Belajar Bahasa Jawa di Sekolah

Kesulitan Bocah Jawa Suroboyoan Belajar Bahasa Jawa di Sekolah

10 Januari 2023
6 Cara Menyiasati Monday Blues, Bebas Penat di Senin Pagi Mojok.co

6 Cara Menyiasati Monday Blues, Bebas Penat di Senin Pagi 

30 November 2024
Derita Punya Rumah di Dekat SMP Negeri

Derita Punya Rumah Dekat SMP Negeri

19 April 2023
5 Alasan Mengapa Siswa Ogah Berak di Toilet Sekolah, Kamu Pasti Pernah Mengalaminya

5 Alasan Mengapa Siswa Ogah Berak di Toilet Sekolah, Kamu Pasti Pernah Mengalaminya

21 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.