7 Motor Honda yang Sebaiknya Nggak Usah Dibeli, Kepikiran pun Jangan, Mending Beli Yamaha!

Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas Honda CB150X

Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas (unsplash.com)

Kalau saja saya tidak kerja di Mojok, saya nggak akan pernah ngerasain dituduh jadi buzzer motor Honda. Hanya karena saya kerap menuliskan ulasan Honda dengan positif, tuduhan sebagai buzzer mengalir begitu deras, yang saya kira dari fansboy Yamaha. Tentu saja saya nggak terima, semata karena tidak benar.

Tapi, jujur saja, saya berharapnya sih beneran. Pengin gitu ngerasain jadi buzzer motor terus akhirnya dikasih unitnya cuma-cuma kek influencer yang satu itu. Nggak usah nebak, kalian tahu yang mana kok wqwqwq.

Padahal, kalau boleh jujur, saya ini dulu anak Yamaha banget. Motor pertama saya saja Yamaha. Yamaha Mio stiker kembang-kembang jadi tunggangan resmi saya sewaktu kelas 3 SMP, dan saya selalu pakai Yamaha hingga 2012. Setelah itu beralih ke Suzuki karena kahanan, dan akhirnya full Honda sejak 2016 semata-mata karena CBR 150R.

Dulunya sih, pengin beli R15, tapi, ayolah, hanya orang gila yang berpikir desain R15 (saat itu) lebih baik ketimbang CBR150R.

Meski kini full Honda, tak berarti saya menganggap pabrikan ini punya motor yang lebih unggul ketimbang Yamaha. Motor Yamaha, bagi saya, ada yang jauh lebih worth it untuk dibeli ketimbang motor Honda. Dan bagi saya, 7 motor Honda yang saya sebut di bawah jelas tak worth it untuk dibeli, untuk alasan yang amat personal.

Honda Vario 160

I mean, come on. Saya tahu Vario dan BeAT adalah merek yang akan diperas Honda hingga tak tersisa, tapi Vario 160 adalah puncak dari kengawuran. Padahal, Vario 150 generasi awal adalah keindahan yang bener-bener menahbiskan dominasi Honda, tapi malah diikuti sama produk yang aduh banget.

Ya memang, motor Honda Vario 160 ini sudah keyless. Tapi ya cuman itu. Bagi saya, ketimbang beli motor yang nggak jelas mau berdiri di segmen apa, mending beli Vario 150 bekas atau malah sekalian beli Aerox. Jelas lebih gagah, jelas lebih mbois.

Honda PCX 160

Honda PCX 160 itu adalah produk kedua yang bikin saya bingung setelah Vario 160. Betul, penilaian saya pada motor ini nggak seburuk merek sebelumnya. Cuma nih, ngapain kamu bikin varian lebih gede dari motor yang udah kelewat gede?

PCX 160 itu seakan-akan muncul dari kepala orang yang kelewat absurd. Padahal PCX 150 sebelumnya sudah bagus, tinggal diperbaiki aja masalah-masalah kayak geredek dan komstir yang goyangnya kelewat parah. Tapi tidak, mereka munculin varian yang lebih mahal, bodi lebih gede, dan desain yang lebih absurd dari motor yang sudah mahal, sudah gede, dan desainnya… oh, desain PCX 150 menurut saya bagus sih, jadi nggak maido nek ini.

Honda BeAT generasi baru

Singkat, padat, rangka eSAF. Udah. Oh rangka eSAF udah diperbaiki? Nope. Nggak perlu berjudi dalam hidup.

Lagian, Honda BeAT itu sudah jelas nggak punya perubahan banyak. Jika kalian sudah punya motor Honda BeAT, nggak usahlah kalian beli varian baru. Ganti parts yang ada dengan aftermarket, sudah jelas lebih enak.

Honda Stylo 160

Oke, ini jujur saja agak gimana gitu saya nulisnya. Honda Stylo 160 ini sebenernya boleh aja dibeli. Cuma, lagi-lagi, rangka eSAF adalah the biggest turn down.

Pesaingnya, Grand Filano, menurut saya lebih menarik dan “aman” ketimbang Stylo. Entah, ini amat personal, motor Honda berangka eSAF akan saya jauhi karena perjudian nggak pernah memihak orang-orang yang tak mau kalah. Apalagi untuk harga yang sama, Filano udah hybrid.

Tapi, kalau kalian mau punya motor cantik bertenaga, bolehlah lirik Stylo. Lirik aja, nggak usah dibeli.

Scoopy, seri apa pun

Nggak, nggak ada bagus-bagusnya motor ini. Lampunya biadab. Malah bikin kalian dimaki di jalan sama pengendara lain.

Honda Sonic

Tolong banget, saya nggak paham kenapa Honda ngeluarin motor satu ini. Beneran nggak paham. Kalau mau nyaingin Satria, kok sejak awal dekade 2010-an, motor ayago nggak begitu merajai lagi. Apalagi sejak matic makin mendominasi, dan mulai keluar matic ber-CC besar. Kalau memang mau motor ayago, pasti pada kepikiran untuk meminang Satria.

Kalau ngejar kenceng, kok ya mending sekalian CBR150R, prestige jelas lebih dapet. Sumpah, saya nggak tahu kenapa motor ini muncul. Cakep sih, tapi, nggak semua harus dilawan kan?

CB150 Verza

I have no words. Sama seperti Sonic, saya nggak paham kenapa motor ini keluar. Udah ada CB150R yang jelas lebih eyecatching. Harganya memang bersahabat tapi gimana ya…

Kek, nggak usah beli juga gapapa kan?

Itu adalah 7 motor Honda yang sebaiknya nggak usah dibeli. alasannya, seperti sudah saya bilang, amat personal. Secara performa ya, motor Honda ya kan gitu-gitu aja to? Apalagi jika generasi sebelumnya sudah amat bagus, tinggal diperbaiki yang kurang-kurang, eh malah ngide.

Tapi, perlu diingat, saya sedang tidak ingin menjelek-jelekkan Honda dan memuja Yamaha. Tapi, dari sebegitu banyak produk yang bikin saya bertanya-tanya, bisa jadi Yamaha punya jawaban yang jelas lebih masuk akal. Jadi ya, keputusan ada di tangan kalian. Duit-duit kalian ini.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Motor Honda yang Sebaiknya Nggak Usah Dibeli, Mending Jalan kaki atau Beli Yamaha Sekalian!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version