Duo Joko Widodo dan Ma’ruf Amin saat Pilpres 2019 memang di atas angin. Kemenangan mereka mudah ditebak, bahkan lebih mulus dari kemenangan Jokowi JK pada 2014. Selain Jokowi adalah incumbent yang sudah punya bukti kerja, lawannya juga legenda runner up pemilu Indonesia.
Meskipun potensi kemenangan besar, Jokowi tetap saja memaparkan banyak janji kepada masyarakat. Entah demi menarik hati, memamerkan kompetensi, atau mengimbangi rivalnya. Tapi entah apa tujuannya, yang pasti Jokowi sudah berjanji. Dan namanya janji, pasti akan ditagih oleh mereka yang diberi janji.
Hampir 2 tahun Jokowi-Ma’ruf Amin menjadi pemegang tampuk kepresidenan. Banyak yang bilang, Jokowi gagal merealisasikan janji-janji saat kampanye. Bahkan sampai dijuluki King of Lip Service. Tapi apa benar Jokowi benar-benar gagal merealisasikan seluruh janjinya?
Beberapa pihak menilai kegagalan Jokowi dikarenakan pandemi. Yah mau gimana lagi, lha wong satu dunia juga ditampol virus menyebalkan ini. Namun, bukan berarti Jokowi gagal 100% dalam memenuhi janjinya. Saya menemukan, tidak semua janji Jokowi saat kampanye gagal dipenuhi, kok. Berikut adalah 7 janji Jokowi yang berhasil dipenuhi, bahkan ketika pandemi menghadang.
#1 Menggenjot sektor pariwisata
Pariwisata memang menjadi sektor ekonomi andalan Indonesia. Bahkan tanpa perlu polesan ini itu, Indonesia sudah indah dan eksotis. Mungkin benar, Indonesia diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum. Dan Jokowi berjanji untuk menggenjot sektor pariwisata di tingkat mancanegara. Apakah ini terealisasi?
Sudah pasti Jokowi sukses menggenjot pariwisata. Buktinya, Jokowi tetap promosi dan membuka pintu bagi wisatawan. Bahkan ia menghabiskan dana miliaran untuk membiayai fee influencer agar ikut mempromosikan Indonesia ke mata dunia. Semua itu dilakukan ketika Wuhan mulai jatuh karena Covid-19, dan dunia mulai saling tutup pintu demi terhindar dari pandemi.
#2 Melibatkan kaum milenial
Jokowi juga berjanji untuk melibatkan generasi milenial dalam pemerintahan. Ini adalah angin segar di sistem pemerintahan kita. Sudah jadi rahasia umum, tampuk pemerintahan negeri ini sering dipegang oleh generasi boomer yang makin hari makin tidak relevan. Apakah Jokowi sukses merealisasikan janji ini?
Tentu saja sukses. Buktinya, sekarang kita memiliki staf milenial. Ini bukti Jokowi melibatkan generasi muda untuk ikut berkarya bagi negeri. Namun, kalau realita kerja dari staf khusus ini sih, saya no comment saja. Setiap ada berita tentang staf milenial, isinya kalau bukan dugaan korupsi ya baper di media sosial. Maklum, cah enom, kok.
#3 Memperkuat KPK
KPK memang seperti white knight dalam pemerintahan Indonesia. Menjadi pujaan bagi rakyat dan momok bagi koruptor. Sebagai figur anti korupsi, Jokowi menunjukkan awareness pada perkara korupsi. Jokowi segera mengampanyekan program penguatan KPK sebagai soko guru pemberantasan korupsi Indonesia.
Realisasinya, sih, tergantung sudut pandang. KPK kini diisi sejumlah jenderal Polri. Bahkan direktur penyidikan diisi oleh Brigadir Jenderal Polisi Setyo Budiyanto. Saya melihat ini sebagai penguatan KPK. Buktinya, polisi yang bagian dari aparat bersenjata saja ikut mengisi posisi di KPK. Anggap saja ini usaha penguatan KPK, meskipun realitanya banyak penyidik emas dipecat gara-gara TWK.
#4 Pertumbuhan ekonomi meningkat
Pandemi membuat situasi ekonomi di berbagai negara jatuh bebas. Namun, Jokowi telah berjanji untuk memperkuat situasi ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Tapi, apakah Jokowi sukses kali ini? Pasalnya, negara lain saja sedang dalam fase survival dan sulit memiliki ekonomi stabil.
Realitanya, angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III adalah minus 1% sampai minus 2,9%. Padahal minus, kok, jadi seperti pencapaian? Yah realitanya, ekonomi Indonesia sempat jatuh bebas menjadi minus 5% lebih sedikit. Jadi, kenaikan minus boleh lah kita rayakan.
#5 Pembangunan merata
Jokowi mungkin ingin dikenang sebagai bapak pembangunan. Maka dari itu, Jokowi menjanjikan pembangunan yang merata dari Sabang sampai Merauke. Nah, dengan ekonomi Indonesia yang sedang diterpa badai, apakah Indonesia masih mampu untuk menggenjot pembangunan infrastruktur?
Terbukti bahkan pandemi saja tidak mampu menahan laju pembangunan infrastruktur. Bahkan Tol Banda Aceh-Sigli dan Tol Pekanbaru-Dumai baru saja diresmikan. Pembangunan Ibu kota baru juga sempat digenjot. Meskipun sebaiknya dana pembangunan ini dialokasikan untuk kesehatan dulu, sih.
#6 Pengangguran digaji
Salah satu janji Jokowi yang dicap tidak realistis adalah menggaji pengangguran. Sebenarnya, ini miskonsepsi penyampaian saja. Lantaran tujuan Jokowi adalah upscaling diri menuju dunia kerja baru. Subsidi hanya membantu kebahagiaan berikut. Tapi, bagaimana kalau kita menikmati menganggur? Apakah benar pengangguran akan digaji?
Buktinya adalah Kartu Prakerja. Mereka yang sedang cari kerja “digaji” selama program ini berjalan. Meskipun kartu Prakerja ini gagal memetakan pekerjaan yang diharapkan, setidaknya setidaknya janji “pengangguran digaji pemerintah” terlaksana dengan sangat gagal dan memalukan.
#7 Menggenjot UU Cipta Kerja
Inilah bukti besar Jokowi sudah membayar lunas janji-janjinya. UU yang dulu disebut Omnibus Law ini harapannya selesai pada 2020. Dengan UU baru ini, banyak penjaga yang mendaftar, tapi tampangnya memang gahar, sih.
Jawaban dari janji ini? UU Ciptaker ini sukses diterbitkan dan diharapkan mampu menggenjot perekonomian serta mendatangkan investor. Meskipun jadi polemik, tapi yang pasti Jokowi tidak ingkar janji. Hehehe.
BACA JUGA Andai Saya Jadi Presiden Selama Sehari, Saya Akan Melakukan Dobrakan Ini dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.