Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

7 Gugatan ke MK: Sebuah Surat Terbuka untuk Mantan Kekasih

Ahmad Abu Rifai oleh Ahmad Abu Rifai
2 Juni 2019
A A
mantan kekasih

mantan kekasih

Share on FacebookShare on Twitter

Teruntuk mantan kekasihku,

 

Dik, apa kabar? Aku harap  engkau senantiasa sehat dan dalam keadaan berkecukupan. Aku tak bermaksud mengganggu hidupmu dengan surat ini. Namun, rindu di dadaku kian menggebu. Aku tak tahan lagi. Rindu ini begitu terstruktur, sistematis, dan masif, Dik.

Barangkali kata-kataku berlebihan—seperti politikus di ibu kota sana. Tak apa, Dik. Kepadamu kupersembahkan kata-kata yang paling manis meski sesungguhnya aku tak mau disamakan dengan mereka. Kau tahulah, Dik, mereka itu pembohong. Sedangkan aku? Sebagai seorang yang pernah menjadi kekasih milikmu, aku memang suka bohong; bohong jika tidak mencintaimu. Maka, Dik, jangan anggap aku mirip politikus hanya karena pandai mengukir kata indah. Kalaupun kelak aku ditakdirkan jadi politikus karena keahlian itu, maka doakan aku, Dik.. doakan aku menjadi pemimpin yang amanah, adil, memakmurkan, dan pemberani seperti Amien Rais. Aku yakin, Dik, doamu pasti dikabulkan Gusti Allah.

Ngomong-ngomong soal politikus, Dik—sudah dengarkah engkau tujuh tuntutan yang dilayangkan sekelompok orang ke Mahkamah Konstitusi itu? Lucu ya, Dik. Hehe. Mereka memerintahkan—bukan meminta—MK menetapkan calonnya jadi presiden dan wakil presiden. Ngotot banget yhaa—Kayak cintaku padamu. xixixi~

Bagaimanapun—sekonyol apa pun mereka—aku harus berterima kasih, Dik. Berkat mereka, aku terinspirasi membuat surat cinta terbuka ini untukmu. Iyha—sekali lagi, rasa rindu dan cinta ini sudah begitu terstruktur, sistematis, dan masif di hatiku, Dik. Akan sangat curang apabila aku terus menutupi ini—hidupku takkan adil dan makmur.

Maka, Dik—entah bagaimana hasilnya nanti, aku mengirimkan gugatan ke MK. Bukan Mahkamah Konstitusi, melainkan Mahkamah Kerinduan. Berikut isinya:

7 Tuntutan ke Mahkamah Kerinduan

Baca Juga:

Kenali Apa Itu Breadcrumbing dalam Hubungan, Lebih Parah daripada Ghosting!

Unlock Your Heart oleh Sabrina Maidah: Panduan Membuka Hati pada Hubungan Baru

1. Mengabulkan seluruh permohonan maaf atas segala kesalahanku selama ini

Dik, aku meminta maaf. Aku sadar aku telah banyak melakukan kesalahan yang berujung pada perpisahan. Aku khilaf, Dik. Khilaf sekhilaf-khilafnya. Bukankah manusia tempat salah dan lupa, Dik? Begitu pun aku. Satu-satunya orang yang tak pernah khilaf adalah Prabowo—karena tindakannya selalu benar. Eh, maaf, Dik.. kalimat sebelumnya aku khilaf. Tuh, kan.. manusia tempat salah dan lupa, Dik.

2. Menyatakan batal atau tidak sah perpisahan kita tempo hari

Kalau ini jelas, Dik. Sejak dulu, aku sama sekali tak menginginkan perpisahan. Perpisahan tersebut adalah buntut kesalahpahaman yang terstruktur, sistematis, dan masif, dan bahkan brutal, Dik. Mana mungkin aku menghendaki berpisah saat cintaku padamu begitu dalam?

3. Menyatakan lelaki lain terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran berupa tidak menyayangimu dengan tulus

Dik, belakangan ini, aku melihat banyak lelaki yang mendemonstrasikan cintanya padamu. Asal engkau tahu, mereka semua itu pembohong! Mereka hanya akan membuat kericuhan di hatimu. Mereka tidak tulus. Kelak, ketika hatimu telah didapatkan, mereka akan berkhianat, Dik! Lihatlah… mereka hanya digerakkan nafsu. Sedangkan aku.. aku tulus padamu, Dik.

4. Membatalkan (mendiskualifikasi) lelaki-lelaki itu sebagai calon kekasih barumu

Sebelum kesedihan melandamu, maka aku memohon padamu untuk mendiskualifikasi mereka yang curang itu, Dik. Mereka tak pantas mendapatkanmu.

5. Menetapkan diriku sebagai kekasih sepanjang hayatmu

Kekasih sepanjang hayat. Begitulah aku semestinya berperan dalam kehidupanmu. Aku akan memanjakanmu, membersamai tiap langkahmu, hingga akhirnya membangun mahligai rumah tangga bersamamu. Kupastikan takkan ada asing atau aseng yang bisa menghancurkan hubungan kita, Dik. Ekonomi kita akan kuat, sumber daya manusia (baca: anak-anak) kita akan berkembang dengan baik, dan keluarga kita akan menjadi keluarga emas pada tahun 2045. Idih, kayak tema seminar aja ya, Dik. Hehe. Bercanda, Dik. Biar enggak cepat tua kayak Amien Rais. xixixi~

6. Memintamu untuk seketika mengeluarkan surat keputusan tentang penetapan kepastian hubungan kita

Berada dalam hubungan yang tidak jelas itu sakit kata orang, Dik. Maka dari itu, aku memohon—ingat ya, Dik, “memohon”, bukan “memerintah” seperti mereka—dengan amat sangat, lantiklah aku sesegera mungkin, Dik. Tak ada yang bisa engkau percaya selain aku. Jika tidak aku yang engkau lantik menjadi presiden di hatimu, maka kukhawatirkan dirimu punah tahun 2030, lho. ehehehe—bercanda lagi, Dik.

7. Meminta dirimu untuk melaksanakan pemungutan kenangan-kenangan masa lalu yang manis secara jujur dan adil untuk melanggengkan hubungan yang akan dimulai kembali.

Ini adalah poin terakhir dalam gugatan ini, Dik. Rasanya, semua sudah kujelaskan. Sekali lagi, aku memohon padamu untuk melakukan pemungutan suara hati ulang. Aku yakin hasilnya akan berbeda. Takkan ada lagi 600 janji yang diingkari. Semua akan berjalan sebagaimana mestinya; manis—seperti yang kita bayangkan sebelum-sebelumnya.

 

Begitulah, Dik. Semua sudah kusampaikan. Kuharap engkau membaca surat ini dan mempercayaiku, sama seperti harapanku bahwa Mahkamah Kerinduan akan mengabulkan gugatan-gugatanku. Jika ada salah-salah kata, Dik—aku minta maaf yang sebesar-besarnya.

Akhirul kalam,

Dariku

Ketua Badan Pemenangan (Hati) Nasional

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: hubunganMahkamah KerinduanMantan KekasihMK
Ahmad Abu Rifai

Ahmad Abu Rifai

Takmir BP2M Unnes dan aktif di Kelas Menulis Cerpen Kang Putu

ArtikelTerkait

terlalu baik

Menolak Cinta Seseorang dengan Dalih, ‘Maaf Kamu Terlalu Baik Buat Aku’: Maksudnya Gimana Sih?

17 Juli 2019
dunia perempuan

Mengungkap 5 Istilah-istilah Rumit dalam Dunia Perempuan dengan Pendekatan Dekonstruksi

29 Juli 2019
mantan pacar

Pacarku Dapat Pacar Baru di Lokasi KKN

10 Juni 2019
Seni Mencintai Ala Erich Fromm yang Bagus buat Rujukan Yang-yangan terminal mojok.co

Soal Cinta Kita Semua Biadab

31 Mei 2019
nembak gebetan

Mungkinkah Nembak Gebetan dengan Tingkat Keberhasilan Sampai 99,99%?

31 Juli 2019
pelakor

Jangan Pernah Adili Pelakor, PSK, dan Ayam Kampus

1 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.