7 Destinasi Wisata di Solo yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi

7 Destinasi Wisata di Solo yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi Terminal Mojok

7 Destinasi Wisata di Solo yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi (Unsplash.com)

Dikenal sebagai kota budaya, Solo juga jadi surga bagi para wisatawan yang datang ke sana. Batik dan warganya yang ramah jadi ciri khas Kota Bengawan ini. Membahas Solo rasanya kurang kalau nggak membahas destinasi wisata di sana.

Selain indah dipandang mata, beragam destinasi wisata di Solo menyimpan cerita sejarah yang panjang. Wisatawan yang datang bisa sekalian bernostalgia dengan sejarah Kota Solo melalui tempat-tempat wisatanya.

Saya yakin banyak orang yang sudah tahu bahkan hafal dengan sederet tempat wisata di Solo, namun ternyata ada beberapa destinasi wisata yang sebaiknya nggak dikunjungi para wisatawan. Apa saja destinasi wisatanya? Berikut daftarnya.

#1 Loji Gandrung

Loji Gandrung adalah tempat di mana wali kota Solo melaksanakan pekerjaannya. Selain dikenal sebagai rumah dinasnya Mas Gibran, Loji Gandrung ternyata juga menyimpan sejarah yang panjang. Makanya bangunan bergaya klasik dna megah ini kerap menjadi tujuan wisata para wisatawan.

Loji Gandrung punya beberapa peninggalan sejarah yang sayang untuk dilewatkan, misalnya saja kereta kencana, kamar presiden pertama RI, Soekarno, dan masih banyak lagi. Namun, saya sarankan jangan berkunjung ke tempat ini.

Alasannya sederhana, karena Loji Gandrung nggak bisa dikunjungi sembarangan. Selain sebagai tempat beroperasinya kegiatan pemerintahan daerah, Loji Gandrung kerap menjadi tempat wali kota bertemu orang-orang penting. Jadi, kalian nggak bakal bisa sembarangan berwisata kemari, harus lihat situasi dan kondisi, ya.

#2 The Heritage Palace

Siapa sih yang nggak tahu The Heritage Palace? Destinasi wisata yang dulunya pabrik gula ini sedang digandrungi oleh masyarakat. Bangunan bergaya Eropa dengan spot foto yang banyak di tiap sudutnya membuat tempat ini jadi salah satu destinasi favorit wisatawan.

Namun, kalau kalian mencari tempat wisata yang adem, sebaiknya jangan berkunjung ke sini. Sebab, area outdoor The Heritage Palace bisa membuat kalian terkena panasnya terik matahari atau rintik air hujan. Sebenarnya ada area indoor-nya sih di sini, tapi tetap saja lebih bagus area outdoor karena terkesan klasik. Lagi pula The Heritage Palace berlokasi di Kartasura, Sukoharjo, bukan di Solo, lho.

Kecuali kalian memang nggak masalah panas-panasan atau malah kehujanan dan ingin menikmati suasana klasik ala Eropa, destinasi wisata satu ini sangat recommended, kok. Gas saja, sih.

#3 Tumurun Private Museum

Tumurun Private Museum adalah museum pribadi milik pendiri Sritex. Fyi, Sritex adalah sebuah perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara. Awalnya museum ini hanya dikhususkan untuk keluarga pemiliknya, namun seiring berjalannya waktu, museum ini dibuka untuk umum. Tumurun Private Museum ini jadi salah satu museum hits di Solo, lho.

Ada berbagai karya seni dari seniman-seniman kondang yang dipajang di museum ini. Tiket masuknya pun gratis, tapi untuk mendapatkan tiket masuk, pengunjung harus melakukan reservasi online terlebih dulu.

Saya nggak menyarankan kalian berkunjung kemari kalau kalian pengin berkeliling museum untuk waktu yang lama. Sebab, pengunjung yang datang hanya diberi waktu 1 jam untuk berkunjung di sini. Selain itu, kalau kalian nggak kebagian kuota kunjungan, ya nggak bisa masuk ke sini lah. Tumurun Private Museum memberlakukan sistem kuota sebanyak 50 orang untuk tiap sesi kunjungan. Pokoknya siapa cepat dia dapat, deh.

#4 Taman Sriwedari

Taman Sriwedari adalah salah satu tempat peninggalan Pakubuwana X. Meskipun sudah lama dibangun, ketenaran Taman Sriwedari nggak pernah luntur. Taman ini juga menjadi ikon Kota Solo di mata para wisatawan.

Taman Sriwedari memiliki berbagai macam hiburan seperti wayang orang, Museum Radya Pustaka, Taman Hiburan Rakyat (THR), dll. Jika kalian berniat ke Taman Sriwedari hanya untuk mengunjungi THR-nya, lebih baik urungkan niat kalian. Kenapa? Ya karena THR sudah nggak ada.

THR adalah salah satu tempat hiburan di Taman Sriwedari di mana berbagai wahana permainan ada di sana. Dulu, destinasi wisata ini sangat populer di Solo. Tiap weekend tiba, THR nggak pernah sepi pengunjung. Namun, sejak tahun 2017, THR ditutup lantaran pemerintah akan membangun Masjid Sriwedari.

Kalau masih kekeuh pengin berkunjung ke Taman Sriwedari, kalian bisa ke Museum Radya Pustaka saja atau Gedung Wayang Orang Sriwedari. Yang jelas, jangan cari THR-nya lagi, ya.

#5 Alun-alun Lor

Alun-alun Lor sebenarnya termasuk salah satu destinasi wisata di Solo. Letaknya nggak terlalu jauh dari Alun-alun Kidul dan masih berada di kawasan Keraton Kasunanan Solo. Di sekeliling alun-alun terdapat para pedagang yang menjual berbagai barang seperti keris, batu akik, dll.

Namun, sebaiknya jangan kemari karena ya nggak ada isinya. Alun-alun Lor cuma ada hamparan tanah. Memang sih dulu waktu Pasar Klewer kebakaran, alun-alun ini digunakan oleh para penjual untuk menjajakan dagangannya. Namun, sekarang Pasar Klewer sudah bagus kembali, jadi nggak ada aktivitas lagi di Alun-alun Lor.

Hal ini berbanding terbalik dengan Alun-Alun Kidul yang selalu ramai dikunjungi. Bahkan ketika malam tiba, Alun-alun Kidul jadi tempat bermain anak-anak maupun sentra kulineran enak dan murah. Kalau pengin merasakan wisata malam di Solo, sebaiknya datang ke Alun-alun Kidul saja.

#6 Pasar Klithikan Notoharjo

Pasar Klithikan Notoharjo adalah destinasi wisata di Solo yang menurut saya underrated. Banyak orang hanya mengenal pasar-pasar besar seperti Pasar Klewer dan Pasar Gede. Pasar ini memang agak berbeda dari pasar lainnya, sebab pasar ini hanya menjual barang-barang bekas. Walau sudah bekas, barang-barang yang dijual masih bagus dan layak pakai, kok.

Kalau kalian ingin mencari barang-baru baru, tentu saja Pasar Klithikan Notoharjo bukan pilihan yang tepat. Memang ada barang-barang baru yang dijual di sini sih, tapi nggak banyak. Pokoknya kecuali kalian mencari barang bekas yang bagus dan murah, sebaiknya jangan ke sini.

#7 Galabo

Galabo atau Gladag Langen Bogan adalah salah satu destinasi wisata kuliner malam di Kota Solo. Nggak hanya ada satu penjual, di sini ada banyak penjual makanan yang menyediakan apa saja yang kalian inginkan. Mulai dari sate-satean, soto, ayam goreng, pokoknya ada di sini. Nggak sulit cari makanan, deh.

Tapi, kalau kalian berbujet minim, saya sarankan jangan kemari. Sebab, harga makanan di sini cukup membuat kaum dompet tipis menangis. Kalau bujet kalian pas-pasan, opsi terbaik pergi ke wedangan atau malah makan di rumah saja lah.

Itulah tujuh destinasi wisata di Solo yang sebaiknya nggak dikunjungi. Kalau tetap ngotot mau berkunjung ya nggak masalah, asal perhatikan hal-hal yang menjadi catatan yang sudah saya ungkapkan di atas. Selain itu, jangan cari wisata pantai di sini, ya. Solo sudah pasti bukan tempat yang tepat.

Penulis: Yessica Octa Fernanda
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Berencana Berlibur ke Kota Solo? Wajib Kunjungi 5 Tempat Bersejarah di Kota Solo Berikut Ini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version