Tidak semua bengkel motor itu culas. Selalu ada yang jujur, dan kita bisa tahu tanda-tanda bengkel yang jujur
Punya motor sendiri itu menyenangkan. Kita bisa berangkat ke mana pun dan kapan pun tanpa harus menunggu ojek online. Bisa pula mampir seenaknya, dan yang paling penting tidak perlu bergantung ke orang lain untuk urusan antar jemput. Singkatnya, motor pribadi itu semacam simbol kemandirian versi paling realistis.
Itu, versi senengnya. Versi susahnya tentu saja ada. Yaitu, ketika motor mulai rewel. Sekadar bunyi kletek-kletek kecil saja sudah bikin hati jadi waswas. Yang bunyi memang motornya, tapi yang keringetan justru dompetnya. Pasalnya, segala macam bentuk ketidakberesan pada motor pasti akan bermuara ke bengkel motor.
Padahal, urusan dengan bengkel itu tidak pernah murah. Terutama, kalau ketemunya dengan bengkel nakal. Ibarat pepatah, sudah jatuh, tertimpa tangga, tangganya patah, lalu kita disuruh ganti. Alamak, nyeseknya bukan main.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada bengkel yang jujur, ya. Berikut adalah ciri-ciri bengkel motor jujur yang bisa jadi panduanmu di kemudian hari.
Tidak langsung eksekusi
Bengkel motor yang jujur biasanya tidak akan langsung bongkar-bongkar mesin begitu pelanggan datang. Mereka terlebih dahulu akan akan menanyakan keluhan yang pelanggan rasakan. Maka, kalau ada bengkel yang ketika kita baru datang trus ujug-ujung langsung buka-buka baut tanpa sepatah kata pun, itu sudah mencurigakan. Antara bengkelnya curang atau mekaniknya cenayang.
Menanyakan keluhan pelanggan juga jadi indikasi bahwa pihak bengkel ingin memastikan bahwa permasalahan pelanggan dapat teratasi setelah keluar dari bengkel. Fokus mereka adalah kepuasan pelanggan, bukan insting menghabiskan stok spare part.
Tidak menakut-nakuti
Setelah menayakan keluhan, bengkel motor yang jujur akan berkomentar sewajarnya. Maksudnya, mereka akan menjelaskan kondisi motor dan tindakan apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, respons mereka bukan nakut-nakutin, seperti “Waduh, ini harus turun mesin, Bos! Ganti spare part juga. Kalau nggak, nanti bisa masuk neraka!”
Halah, lambemu. Padahal, mungkin cuma perkara baut kendor.
Kalaupun memang banyak yang harus dioprek dari si motor, bengkel motor jujur tetap akan menyampaikan hal tersebut dengan tenang, bahkan bisa menjelaskan dengan bahasa bayi yang mudah dipahami orang yang awam. Bukannya malah menebar teror yang bikin pelanggan jadi langsung pengen jual ginjal, eh, motor.
Estimasi harga disebutkan di awal
Ciri bengkel jujur selanjutnya yaitu sebelum mekanik beraksi, pihak bengkel akan memberikan gambaran biaya. Mereka bahkan memberikan beberapa opsi penanganan, sehingga pelanggan bisa memilih opsi mana yang mau mereka ambil sesuai dengan budget yang dimiliki.
Misalnya, bengkel motor jujur biasanya akan bilang, “Kalau ganti part ini kisaran sekian, ya. Merek ini sekian, tapi ada juga merek ini harganya sekian. Nanti ada biaya jasanya segini, tapi kalau cuma diservis aja segini.”
Bengkel motor minta izin sebelum mengganti spare part
Bengkel motor jujur juga tidak akan melakukan sesuatu tanpa ijin pemilik kendaraan. Sering terjadi, ketika motor sedang ditangani, mekanik menyadari kalau ada spare part yang harus diganti. Ini kalau ketemunya bengkel curang, mereka bakalan langsung mengganti spare part tanpa konfirmasi ke pemilik kendaraan. Bahkan, spare part yang masih bagus pun bisa-bisa ikut diganti. Ya, namanya juga akal-akalan bengkel.
Nah, kalau bengkel jujur, nggak gitu cara mainnya. Terlebih dahulu, mereka akan menawarkan penggantian spare part ke pemilik kendaraan. Termasuk, alternatif-alternatif lain yang bisa jadi solusi. Intinya, nggak saklek.
Berani bilang “Nggak usah diganti dulu, masih bagus”
Sudah bukan rahasia lagi kalau salah satu pemasukan bengkel motor itu ya dari penjualan onderdil. Cara mereka meningkatkan penjualan yaitu dengan mengarahkan pelanggan untuk ganti spare part baru, meskipun spare part yang lama masih bagus.
Oleh sebab itu, adalah hal yang bagus seandainya kita ketemu dengan bengkel yang berani bilang, “Nggak usah diganti, masih bagus,” meski sebenarnya kita sudah siap-siap dana untuk ganti spare part. Fix, ini bengkel jujur.
Bengkel bisa melihat langsung dan berani kasih garansi
Bengkel yang jujur tidak akan segan menunjukkan hasil pemeriksaan langsung ke pelanggan. “Nih, lihat, bagian injektornya kurang stabil.”
Transparansi yang seperti itu, jelas menunjukkan kalau bengkel motor tersebut tidak mengada-ngada. Mekaniknya profesional, pelanggan pun tenang. Tak tanggung-tanggung, bengkel yang jujur juga tidak akan segan memberi garansi untuk hasil kerja mereka. Intinya kalau dalam rentang waktu seminggu motor nggak enak lagi, pelanggan bisa balik ke bengkel untuk dilakukan pengecekan ulang secara gratis.
Motor keluar bengkel tidak bawa masalah baru
Terakhir, ciri bengkel yang jujur adalah ketika keluhan motor yang kita rasakan dapat tertangani dengan baik, tanpa harus membawa masalah baru. Jangan sampai, kita datang dengan keluhan rem blong, keluhannya teratasi, tapi gantian lampu seinnya yang nggak nyala. Duh. Itu kompetensi mekaniknya patut dipertanyakan. Bengkelnya beneran jujur mempekerjakan mekanik atau jangan-jangan cuma anak lagi PKL?
Itulah 7 ciri bengkel jujur yang bisa jadi panduan kita dalam memilih bengkel. Kalau bengkel langgananmu punya semua ciri itu… Selamat! Kamu termasuk orang yang beruntung di tengah dunia otomotif yang kadang penuh plot twist.
Terakhir, karena hubungan yang sehat itu selalu dua arah, maka, demi motor yang awet dan nyaman, bukan cuma bengkelnya saja yang harus jujur. Tetapi, pemilik kendaraan juga harus jujur. Jangan sampai ketika ditanya kapan terakhir kali ganti oli, dijawab dengan yakin “Baru kemarin”, padahal aslinya nggak pernah ganti sejak uang logam seribuan masih bergambar rumah adat. Terlalu.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Bengkel Motor, Usaha Menjanjikan yang Layak Dicoba Anak Muda
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
