Ada mobil yang namanya mirip sama makanan~
“Apalah arti sebuah nama?”
Dalam dunia sastra, kalimat tersebut bisa terdengar sangat romantis. Kalimat dari Shakespeare ini juga bisa jadi penghibur bagi mereka yang merasa namanya kurang bergaung di telinga.
Namun, logika itu tidak berlaku di dunia otomotif. Sebab, di dunia otomotif nama justru punya arti besar. Nama atau merek kendaraan adalah kesan pertama. Itu sebabnya, nama harus gagah, mudah diingat, dan kalau bisa langsung terasa memberi nuansa jalanan yang kental.
Sayangnya, tidak semua produsen mobil punya logika yang sama. Ada juga yang menamai produknya dengan kata-kata yang bikin orang salah paham, terutama bagi telinga-telinga orang Indonesia. Akhirnya, mobil tersebut tidak terdengar garang dan berbau jalanan, tapi malah mirip merek minuman, sepatu, atau malah menu makanan.
Bukan nggak bagus, ya. Cuma namanya itu, lho, nggak otomotif banget!
#1 Cherry, ini beneran merek mobil?
Kalau dengar nama “Cherry”, yang terbayang di benak kita pasti sesuatu manis dan segar. Itu sebabnya nama Cherry ini cocok-cocok saja misal dijadikan merek sirup, permen, ataupun selai. Tapi kalau untuk merek mobil? Duh. Terlalu manis nggak, sih?
Meskipun namanya nggak otomotif banget, mobil produksi Tiongkok ini banyak menuai pujian karena desain dan fiturnya.
#2 Picanto terdengar seperti menu makanan Italia
Kia Corporation, anak perusahaan dari Hyundai Motor Group asal Korea Selatan, meluncurkan city car baru di tahun 2004. Namanya, Kia Picanto. Untuk sebuah mobil hatchback kecil, nama Picanto terdengar kurang bau aspal. Nama Picanto justru terdengar seperti menu makanan di restoran Italia, bersanding dengan spageti aglio olio, penne arrabiata, atau pizza quattro formaggi.
Coba deh kamu bilang gini, “Pesan satu Picanto, tambah keju mozzarella, ya!”
Gimana? Kerasa pas banget kan nama Picanto dijadikan sebagai nama makanan?
#3 Spark lebih cocok jadi merek sepatu
Spark adalah mobil keluaran dari Chevrolet. Spark artinya percikan api. Mungkin analoginya, mobil ini bisa melesat cepat di jalanan. Saking cepatnya, bagian bawah rodanya sampai mengeluarkan percikan api.
Daripada dijadikan nama mobil, nama Spark ini lebih cocok dijadikan sebagai merek sepatu lari. Kesan gagahnya dapat banget!
#4 Jetour bikin bingung, jualan mobil atau travel agen?
Jetour adalah merek otomotif asal Cina. Jetour resmi masuk ke pasar Indonesia pada GIIAS 2024. Mereka memperkenalkan dua model utama, yakni Jetour Dashing dan Jetour X70 Plus.
Katanya, nama “Jetour” sendiri sebenarnya merupakan gabungan dari kata “jet” dan “tour”, yang merepresentasikan semangat convenient journey atau perjalanan yang mudah dan praktis. Tapi ngaku saja. Siapa yang ketika mendengar nama Jetour dijadikan merek mobil langsung reflek membatin, “Ini merek mobil apa nama travel agent?”
#5 Peugeot, merek asal Prancis yang susah dibaca lidah orang Indonesia!
Peugeot ini merek mobil asal Prancis. Peugeot nggak cuma kurang gagah untuk ukuran nama mobil, tapi juga sering bikin orang Indonesia bingung untuk melafalkan namanya.
Gimana sih cara baca yang bener? Pegot? Pugot? Piset? Pijet? Padahal cara baca aslinya justru simpel: Puh-zho. Sayangnya, Peugeot memutuskan untuk tak lagi berjualan di Indonesia sejak tahun lalu.
#6 Subaru, vibes-nya kayak mas-mas Jawa
Buat sebagian orang Indonesia, nama Subaru ini terlalu Jawa banget untuk ukuran merek mobil. Gara-gara namanya yang mirip dengan nama mas-mas Jawa yang sederhana, bukan tidak mungkin ada orang yang salah mengira jika Subaru ini produksi lokalan. Padahal Subaru ini merek mobil asal Jepang. Nama Subaru sendiri diambil dari gugusan bintang Pleiades.
Itulah keenam mobil yang namanya nggak otomotif banget. Sebenarnya selain keenam merek di atas, masih ada lagi beberapa. Tapi kapan-kapan saja saya tulis. Kira-kira mobil apa lagi ya yang namanya nggak merepresentasikan otomotif? Esemka masuk nggak, ya?
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Ragam Mobil yang Dijual Terlalu Mahal di Indonesia.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
