Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

6 Kebohongan tentang Kota Bandung

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
22 Agustus 2022
A A
6 Kebohongan tentang Kota Bandung Terminal Mojok

6 Kebohongan tentang Kota Bandung (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Akhir-akhir ini muncul artikel yang menguak tentang kebohongan sejumlah kota besar di Indonesia yang telanjur dipercayai banyak orang di Terminal Mojok. Misalnya kebohongan tentang Kota Surabaya dan kebohongan tentang Kota Semarang. Seperti halnya dua kota yang berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah tersebut, Bandung sebagai ibu kota dari Provinsi Jawa Barat juga ternyata punya beberapa sisi kebohongan yang telanjur dipercayai banyak orang. Apa saja ya kebohongan-kebohongan Kota Kembang ini?

#1 Biaya hidup murah

Sejak kecil, saya sering mendengar kalimat yang menyebalkan semacam ini, “Di Bandung mah murah-murah ya makanannya, nggak kayak di Jakarta. Kosan juga murah. Makanya aku suka kuliah di Bandung!”

Sebagai salah satu kota destinasi wisata dan pendidikan, Kota Bandung memang diserbu banyak pendatang dari luar kota. Tentu saja pendatang dari luar kota yang berwisata atau melanjutkan pendidikan mereka di sini adalah kaum kelas menengah yang punya penghasilan di atas rata-rata warga kota Bandung sendiri. Makanya mereka bilang biaya makan dan kosan di Bandung murah.

Bagi warga Kota Bandung, makanan di sini termasuk mahal, lho! Harga kosan juga sekarang mahal-mahal banget, Mylov, apalagi kosan di tengah kota yang lokasinya berdekatan dengan kampus yang ada di Kota Bandung. Kalau perbandingannya dengan biaya hidup di Surabaya atau Jakarta, ya memang biaya hidup di Bandung lebih rendah, tapi kan bukan berarti murah~

#2 Bandung sejuk

Berada di ketinggian 768 meter di atas permukaan laut membuat suhu rata-rata di Kota Bandung lebih sejuk ketimbang Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Tapi, bukan berarti Bandung sejuk, lho.

Kalau kamu bilang Bandung itu sejuk saat Dilan masih duduk di bangku SMA, pernyataan itu benar adanya. Sekarang ini Bandung panas banget. Nggak sedikit rumah dan kosan di Kota Kembang yang pasang AC biar nggak kepanasan.

Kok Bandung bisa panas? Selain karena dampak dari perubahan iklim dan juga pemanasan global, banyak pohon di kawasan Bandung Utara yang ditebang atas nama pembangunan. Pepohonan di Kota Bandung juga ditebang dan lahannya dibikin apartemen dan gedung bertingkat lainnya.

#3 Saritem sudah ditutup

Saritem adalah kawasan lokalisasi yang cukup melegenda di Kota Bandung. Kawasan lokalisasi ini sudah berdiri sejak zaman Kolonial Belanda, tepatnya pada 1838. Pada tahun 2007, Pemkot Bandung menutup lokalisasi Saritem. Seluruh kegiatan lokalisasi pun resmi ditutup sejak saat itu. Seluruh pihak yang terlibat dalam bisnis prostitusi dikirim Pemkot ke Dinas Sosial untuk diberikan penyuluhan pelatihan.

Baca Juga:

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Menata Ulang Kawasan Gedung Sate Bandung Adalah Hal yang Sia-Sia

Saritem memang sudah ditutup “secara resmi” oleh Pemkot, tapi praktik prostitusi di Saritem nggak sepenuhnya hilang. Praktik prostitusi di sana berjalan secara sembunyi-sembunyi. Lebih rumit lagi, praktik prostitusi di Kota Bandung berevolusi menjadi prostitusi online seiring dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi.

#4 Isinya pohon semua

Julukan Kota Kembang memang lekat pada Kota Bandung, tapi itu pantasnya disematkan dulu. Sekarang sih boro-boro, seperti yang sudah saya bilang pada poin sebelumnya, banyak pohon ditebang atas nama pembangunan.

Pemkot dan sejumlah pihak swasta memang sudah berusaha menanam bibit-bibit pohon di sejumlah titik agar Kota Bandung kembali sejuk dan teduh seperti dulu. Namun, usaha tersebut belum terlihat lantaran butuh waktu hingga bibit pohon yang ditanam tumbuh tinggi dan rindang.

#5 Kotanya estetik, apalagi sehabis hujan

Di era media sosial seperti sekarang ini, beredar video singkat yang memperlihatkan betapa estetiknya Bandung, terutama sehabis hujan. Banyak orang luar kota yang berkomentar, “Wah, Bandung estetik ya kalau lagi hujan. Jadi pengin tinggal di sana.”

Sebagai warga Bandung asli, saya cuma bisa mbatin, “Bandung memang estetik, tapi syarat dan ketentuan berlaku!”

Gini, lho, yang estetik dari Bandung ya cuma di daerah yang terkenal kayak Braga, Dago, Asia Afrika, dan Jalan Riau, Mylov. Sisanya? Ya kalau nggak macet, gersang, ya kebanjiran kalau sehabis hujan deras. Makanya kalau main ke Bandung, jangan cuma di Dago, cobain deh melipir ke Kopo, Mohamad Toha, Cibaduyut, atau Pasar Kordon.

#6 Anak mudanya good looking dan romantis

Sejak zaman Kolonial Belanda, muda-mudi Bandung dikenal ganteng dan cantik. Hal ini salah satunya dikarenakan kebiasaan orang Sunda yang gemar mengonsumsi sayuran sehingga kulit jadi terlihat bersih dan cantik. Sudah good looking, muda mudi Bandung romantis pula. Tengok saja Dilan, Ariel Noah, sampai Yura Yunita.

Yeeeuuu, nggak gitu konsepnya, Gaes. Saya pribadi sempat bekerja di luar Kota Bandung sebut saja di Jakarta, Bogor, hingga Kalimantan. Dan percayalah, di semua kota yang pernah saya singgahi, yang good looking itu banyak, nggak cuma ada di Bandung. Orang Bandung yang nggak good looking dan romantis juga ada, kok, contohnya saya. Hehehe.

Pepatah mengatakan, kejujuran menyakitkan dan itu benar adanya. Saya menuliskan hal-hal di atas bukan karena saya benci dengan kota kelahiran saya sendiri, melainkan agar kita semua bisa melihat fakta bahwa Kota Bandung nggak seindah kelihatannya.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kota Bandung Tak Mungkin Selamat dari Kemacetan Meski Jadi Lautan Flyover.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Agustus 2022 oleh

Tags: kebohongankota bandung
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

4 Surga Barang Bekas Berkualitas di Indonesia Terminal Mojok

4 Surga Barang Bekas Berkualitas di Indonesia

16 September 2022
5 Jalan di Bandung yang Berbahaya, Hati-hati Berkendara di Sini!

5 Jalan di Bandung yang Berbahaya, Hati-hati Berkendara di Sini!

19 Oktober 2023
Braga, Pusat Hiburan Bandung Sejak Zaman Belanda terminal mojok

Braga, Pusat Hiburan Bandung Sejak Zaman Belanda

7 November 2021
Cerita Warga Kota Bandung yang Habiskan Waktu di Perempatan Soekarno Hatta-Kiaracondong terminal mojok.co

Cerita Warga Kota Bandung yang Habiskan Waktu di Perempatan Soekarno Hatta-Kiaracondong

18 Mei 2021
5 Jalan di Kota Bandung yang Perlu Dihindari Saat Berkunjung ke Sini terminal mojok.co

5 Jalan di Kota Bandung yang Perlu Dihindari Saat Berkunjung ke Sini

22 November 2021
Kota Bandung yang Semakin Terasa Asing (Unsplash)

Kota Bandung yang Semakin Terasa Asing

15 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.