6 Jenis Spons Makeup yang Perlu Kamu Miliki serta Kegunaannya

6 Jenis Spons Makeup yang Perlu Kamu Miliki serta Kegunaannya Terminal Mojok

6 Jenis Spons Makeup yang Perlu Kamu Miliki serta Kegunaannya (Unsplash.com)

Makeup sudah jadi salah satu daftar wajib dalam belanjaan kaum hawa. Untuk mengaplikasikan makeup di wajah, tentu diperlukan aplikator ketimbang hanya menggunakan tangan telanjang. Penggunaan aplikator ini akan membuat hasil makeup lebih terpoles sempurna dan tangan tetap bersih.

Salah satu aplikator yang biasa digunakan untuk mengaplikasikan makeup adalah spons. Spons makeup ada banyak jenisnya, lho. Yuk, cari tahu jenis spons makeup biar nggak salah pakai.

#1 Blending sponge

Blending sponge adalah salah satu spons makeup yang wajib dimiliki para perempuan. Sesuai namanya, blending sponge digunakan untuk membaurkan foundation atau produk basah lainnya ke kulit wajah. Blending sponge juga dikenal dengan nama beauty blender lantaran pelopor blending sponge ini adalah sebuah brand dengan nama yang sama, Beauty Blender. Harga Beauty Blender yang orisinal memang cukup mahal, kisaran ratusan ribu. Namun, jangan khawatir, sekarang sudah banyak kok blending sponge keluaran lokal dengan kualitas yang cukup bagus.

Blending sponge terdiri dari beberapa jenis yang dikategorikan menurut bentuknya. Pertama, tear drop yang bentuknya diadaptasi dari bentuk asal Beauty Blender. Tear drop sponge berbentuk seperti tetesan air di mana ujung atasnya lancip dan bagian dasarnya berbentuk bulat cembung. Bagian yang cembung ini biasa digunakan untuk mengaplikasikan foundation berbentuk liquid atau cream ke wajah agar hasilnya lebih rata. Sementara bagian ujungnya bisa digunakan untuk menjangkau bagian wajah yang sulit dijangkau seperti sekitar cuping hidung.

Kedua, flat ended yang mana bentuknya seperti tear drop tapi salah satu sisinya agak rata, tidak terlalu cembung. Ujung dari flat ended sponge ini juga lancip. Bagian yang agak rata bisa dimanfaatkan untuk membaurkan produk. Ketiga, pear shaped sponge. Dinamakan pear shaped lantaran bentuknya mirip buah pear. Seperti tear drop, bagian yang runcing pada pear shaped dan flat ended dibuat dengan tujuan membantu mengaplikasikan produk pada bagian wajah yang sulit dijangkau.

Penting untuk diingat, selalu gunakan blending sponge dalam kondisi lembap. Basahi dulu blending sponge dengan air biasa sebelum digunakan. Kekurangan memakai blending sponge adalah daya serapnya yang tinggi karena aplikator ini memiliki pori-pori cukup banyak sehingga akan cenderung menyerap produk. Artinya pemakaian produk menjadi lebih boros.

Cara merawat blending sponge cukup mudah. Cuci blending sponge setiap empat hari sekali dengan sabun khusus agar tetap terjaga kebersihannya sehingga kulit wajah pun tetap sehat dan terhindar dari bakteri. Simpan blending sponge di wadah tertutup setelah kering untuk meminimalisir debu yang menempel.

#2 Wedges sponge

Meskipun sama-sama spons dan digunakan untuk mengaplikasikan produk makeup berbentuk liquid, wedges sponge memilki fungsi yang berbeda dari blending sponge. Wedges sponge memiliki ciri-ciri berikut: Pertama, bentuknya cenderung kaku dengan sudut tajam, berbeda dengan blending sponge yang memiliki bentuk gemuk. Wedges sponge umumnya berbentuk persegi, segi tiga, atau belah ketupat. Kedua, daya serapnya rendah tidak seperti blending sponge.

Wedges sponge ini memiliki kegunaan untuk menempatkan shading. Bentuknya yang presisi membuat shading yang diaplikasikan menjadi lebih rapi. Gunakan contour cream atau foundation dengan warna lebih gelap untuk pengaplikasian shading dalam.

#3 Powder Sponge

Sesuai namanya, powder sponge digunakan untuk menyapukan bedak. Bedak yang dimaksud adalah bedak padat, bukan bedak tabur, ya. Umumnya, powder sponge sudah disertakan dalam produk bedak padat sehingga kita tidak perlu membelinya lagi secara terpisah.

Powder sponge memiliki dua bentuk, yaitu persegi atau persegi panjang dan bulat pipih menyesuaikan kemasan bedak padat yang dikemas. Ciri-ciri dari powder sponge adalah spons-nya yang bertekstur halus tetapi padat sehingga hanya bisa dipakai untuk aplikasi produk kering. Jangan gunakan powder sponge untuk membaurkan foundation, Ladies.

#4 Cotton Powder Puff

Untuk bedak padat, aplikator yang digunakan adalah cotton powder puff. Aplikator ini umumnya berbentuk bulat dan pipih. Biasanya, cotton powder puff juga sudah disertakan dalam kemasan bedak tabur yang beredar di pasaran. Gunakan cotton powder puff dengan cara menepuk-nepuk wajah untuk hasil yang maksimal.

#5 Cushion Sponge

Cushion sponge biasa ditemukan pada produk cushion yang dijual. Karakteristik cushion sponge adalah bentuknya yang bulat pipih, tidak menyerap produk, ringan, dan berongga. Karena memiliki rongga, cushion sponge ini bisa dengan mudah mengambil produk cushion dengan cara menempelkan ke bantalan cushion.

#6 Silicone Sponge

Silicone sponge atau silisponge pernah sangat popular beberapa tahun lalu. Seperti namanya, walaupun disebut sponge, sebenernya aplikator ini terbuat dari silikon. Klaimnya, jenis spons ini hemat produk dan mudah dicuci. Memang benar, karena material yang dipakai, silicone sponge tidak bisa menyerap produk. Alih-alih menjadi suatu benefit, siliscone justru sebaiknya tidak dipakai untuk aplikasi produk karena ia hanya akan menyapu produk tersebut di kulit wajah, bukan membaurkannya.

Nah, gimana? Sudah paham perbedaan dan fungsi masing-masing spons dalam dunia makeup? Yuk, investasikan bujet makeup kalian dengan memilih spons yang tepat!

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version