6 Hal yang Harus Dihindari Saat Menjenguk Bayi

6 Hal yang Harus Dihindari Saat Menjenguk Bayi

6 Hal yang Harus Dihindari Saat Menjenguk Bayi (Pixabay.com)

Menjenguk bayi pun ada adabnya lho!

Kelahiran merupakan suatu momen penting dalam hidup yang patut dirayakan. Makanya kalau ada kerabat atau orang sekitar yang melahirkan, biasanya kita akan memberi selamat dan berkunjung untuk menengok bayi mungil ini dan ibunya. Seringnya sih sekalian ngasih hadiah sebagai bentuk keikutsertaan kita atas kebahagian kerabat yang punya momongan baru.

Dalam masyarakat Jawa, ada kebiasaan unik yang dilakukan saat menjenguk bayi baru lahir, yaitu langsung menuju ke dapur tuan rumah sebelum bertemu dengan si bayi. Ada yang masih gitu juga nggak di daerahnya? Mitosnya sih biar si bayi terhindar dari sawan karena kita yang menengok habis beraktivitas dari luar.

Di dapur ini macam-macam lagi kebiasaannya. Ada yang cuma melangkahkan kakinya sampai melewati pintu dapur sebatas untuk syarat, ada yang membasuh tangan dengan air, dan ada juga yang meletakkan tangannya di atas kompor yang menyala. Eits di atas apinya ya, bukan pas di apinya. Inget itu telapak tangan, bukan roti bakar.

Ya itu cuma adat kebiasaan sih, mungkin nenek moyang kita dulu membuat kiasan agar pembesuk ini kondisinya lebih steril sebelum menjenguk si bayi. Tapi, kalau di zaman sekarang yang lagi rentan virus dan penyakit yang paling penting adalah cuci tangan dengan sabun sebelum masuk rumah. Apalagi ini mau nengok bayi baru lahir yang kekebalan tubuhnya masih sangat rentan.

Tentunya menjenguk bayi di masa-masa sekarang ini perlu kewaspadaan ekstra. Jangan bawa-bawa kebiasaan buruk bin ngeselin kayak di bawah ini yang bisa merusak niat baikmu saat menjenguk si kecil dan ibunya.

 #1 Menggendong dan menyentuh bayi seenaknya

Kita bisa sepakat kalau bayi adalah salah satu makhluk terimut dan menggemaskan sedunia. Bawaannya pasti pingin gendong, nyoel pipinya, atau sekadar cium-cium aja. Tapi, tau nggak sih kalau kontak fisik apa pun dengan bayi itu nggak baik? Bayi, apalagi yang baru lahir, kondisi kekebalannya masih sangat ringkih. Melakukan kontak fisik bisa jadi menjadi media untuk menularkan kuman atau penyakit dari orang dewasa.

Untungnya di zaman sekarang banyak para ibu yang mulai sadar untuk membatasi sentuhan fisik dari orang lain pada bayinya. Ada orang yang memaklumi alasan si ibu ini, tapi masih ada juga kok manusia-manusia kolot yang salah paham, dikira ibunya sombong. Jadi kadang ada ibu-ibu yang terpaksa membiarkan bayinya disentuh-sentuh karena tidak enak hati mau melarang. Makanya kita tau diri aja deh, nggak usah lancang gendong atau sentuh-sentuh si bayi apalagi kalau nggak ditawarin.

#2 Memaksakan datang saat kondisi sakit

Sama seperti alasan poin pertama, sistem kekebalan tubuh bayi masih ringkih. Oleh karena itu, jangan coba-coba datang saat kondisimu sedang sakit, walaupun berdalih sudah pakai masker atau melihat dari jauh saja. Kadang alasannya karena nggak mau ketinggalan rombongan dan jenguk sendirian jadilah trabas-trabas aja meskipun badan lagi sakit.

Daripada terjadi hal-hal yang nggak diinginkan dan merepotkan keluarga si bayi, mending datanglah saat kondisi sudah sehat. Lagipula si bayi belum bisa pergi ke mana-mana kok. Nggak usah buru-buru memaksakan diri untuk segera menengok.

#3 Nyinyir

Tolong jangan sekali-sekali mengatakan hal yang nggak perlu saat menjenguk ibu melahirkan. Misalnya mengomentari fisik si bayi dan ibunya, memperdebatkan cara lahir sesar atau normal, atau membanding-bandingkan dengan dirinya sendiri. Plis deh, stop nyinyirnya. Semua orang tua pasti sudah memilih melakukan hal terbaik untuk anaknya. Jangan sembarangan memberi saran kecuali si ibu memang bertanya, meskipun kalian lebih senior dan berpengalaman dalam hal melahirkan. Di zaman sekarang kesadaran untuk konsultasi kehamilan pun sudah semakin tinggi, dan kondisi tubuh masing-masing orang tidak bisa disamakan. Jadi berhenti sok pintar melebihi kapasitas seorang dokter.

Kondisi ibu yang baru melahirkan itu sangat sensitif dan rentan terkena baby blues syndrome yang akibatnya bisa berujung fatal. Alih-alih ngasih nyinyiran dan pendapat yang nggak diminta, mending berikan ucapan selamat yang tulus kepada sang ibu atas keberhasilannya berjuang melalui masa-masa yang sulit ini. Kalimat-kalimat sederhana yang menyejukkan seperti itu akan berdampak baik pada kondisi psikologis dan kesehatan sang ibu.

#4 Berisik dan berharap dijamu

Hal seperti ini biasanya terjadi saat melakukan kunjungan berkelompok. Jenguklah seperlunya aja, nggak usah terlalu lama apalagi keasikan ngobrol. Bisa jadi suara berisikmu membuat bayi tidak nyaman. Jangan pernah berharap dijamu oleh tuan rumah, ngurus bayi aja pasti udah bikin mereka kuwalahan. Justru jika memungkinkan kitalah yang sebaiknya menawarkan bantuan agar si ibu bisa melakukan kegiatan lain sejenak, misalnya untuk mandi, ibadah, atau lainnya. Ingat ya yang kalian kunjungi adalah ibu yang baru melahirkan dan bayinya, bukan arisan.

#5 Datang di waktu istirahat

Hindari melakukan kunjungan pada jam-jam istirahat. Lebih baik lagi jika membuat janji terlebih dulu dengan si ibu biar dia bisa mengatur waktu yang lebih nyaman. Menjadi ibu baru itu perlu melakukan banyak penyesuaian. Sering kali harus begadang di malam hari untuk menyusui atau mengganti popok. Jangan sampai kunjungan kita mengganggu waktu istirahat ibu dan bayinya.

#6 Mengambil dokumentasi tanpa izin

Salah satu kebiasaan buruk di zaman sekarang adalah membagikan segala hal di media sosial, bahkan hal-hal yang seharusnya bersifat pribadi. Terserahlah kalau menyangkut privasi diri sendiri, itu kan pilihan masing-masing. Tapi, ketika menyangkut privasi orang lain, ada baiknya untuk selalu meminta izin dulu sebelum membagikannya ke media sosial.

Sering kali karena bayi dianggap lucu maka penjenguk akan foto-foto atau ambil video untuk dibagikan ke sosial media pribadinya. Mereka lupa bahwa ada sang ibu yang berhak menentukan boleh tidaknya bayinya di-posting ke ranah publik. Nggak semua orang tua suka anaknya diekspos lo. Sekarang mulai banyak juga orang tua yang peduli dengan privasi anak, dan menurut saya ini adalah hal yang baik. Jadi hargailah pilihan orang lain. Jangan ambil dokumentasi sembarangan saat menjenguk ibu dan bayinya tanpa minta izin, apalagi kalau untuk diposting di media sosial.

Menjenguk ibu yang baru melahirkan adalah salah satu cara kita menunjukkan kepedulian, sekaligus ikut merayakan kebahagiaan atas kehidupan baru mereka. Bukan hanya sekadar memberi hadiah atau yang penting datang karena perasaan segan. Jadi jagalah adab dan bersikaplah bijak saat melakukan kunjungan.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Wajib Ada Sebelum HPL

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version