Beberapa waktu lalu, media sosial sempat ramai membahas seputar self healing dengan cara berkunjung ke tempat-tempat tertentu dengan tujuan “menyembuhkan diri” dari berbagai macam tekanan dan problema yang dirasakan sehari-hari. Banyak orang yang beranggapan kalau self healing itu harus pergi keluar rumah dan jalan-jalan, padahal belum tentu begitu, lho. Saya percaya setiap orang memiliki cara “healing” yang berbeda-beda.
Kamu tentu bisa mendapatkan banyak sudut pandang baru mengenai diri sendiri dan kehidupan melalui sebuah buku. Iya, buku bukan hanya menjadi jendela dunia, lebih dari itu ternyata buku bisa menjadi solusi di saat kamu sedang banyak pikiran. Buku bisa jadi “teman” dalam menemukan versi terbaik dari dirimu sendiri.
Melalui rekomendasi buku self healing di bawah ini, kamu akan diajak untuk menenangkan hati dan pikiran yang sedang kalut, sekaligus mengisi daya semangat agar kamu bangkit dan yakin dalam menjalani hidup. Penasaran apa saja buku self healing yang saya rekomendasikan? Yuk, simak satu per satu.
#1 Insecurity is My Middle Name – Alvi Syahrin
Buku karya Alvi Syahrin ini mengajakmu untuk berdamai dengan insecurities. Buku ini juga memandang rasa “ketidakamanan” dalam perspektif lain. Kamu bisa melihat perasaan insecure bukan sebagai penghambat, melainkan dijadikan motivasi untuk membuat diri menjadi lebih baik lagi dan tetap mengapresiasi diri sendiri. Terdiri dari 260 halaman, buku ini dikemas dengan kalimat yang mudah dipahami pembaca.
#2 Things & Thought I Drew When I Was Bored – Naela Ali
Buku yang satu ini dihiasi oleh beragam ilustrasi menggunakan cat air yang menjadi ciri khas penulis. Buku self healing ini nggak jauh-jauh dari perihal mencintai diri sendiri dan mengapresiasi apa yang sudah kamu lakukan dan miliki. Buku ini juga berisi hal-hal apa saja yang dilakukan Naela Ali ketika sedang dilanda kebosanan. Siapa tahu mungkin buku ini bisa jadi teman healing yang tepat untukmu.
#3 Hari Ini Atau Esok – Astrid Savitri
Buku berjudul Hari Ini Atau Esok menceritakan kisah Mentari sebagai pemeran utama. Mentari menjadi orang yang berbeda pada hari kemarin, kini, dan esok. Selama waktu tersebut, Mentari dikisahkan menjadi sosok yang makin yakin dengan segala hal yang dilakukannya. Buku ini didesain full colour sehingga membuat kamu semakin semangat untuk membaca.
#4 Jeda – Andre Rianda
Sebuah karya dari penulis Andre Rianda ini menceritakan tokoh utama yang berhenti sejenak untuk merenungkan perjalanan hidupnya, alias jeda untuk menikmati ruang sendiri. Waktu jeda ini dimanfaatkan untuk me-review beragam hal yang telah terjadi sebelum kembali meraih mimpi serta memperbaiki diri agar lebih menghargai hal-hal kecil di dalam hidup.
#5 Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah – Alfialghazi
Buku ini menyadarkan saya bahwa terkadang realita nggak sesuai dengan impian. Buku karya Alfialghazi ini cocok untuk kamu yang sedang berada di fase paling bawah dalam hidup. Dalam buku ini, kamu diminta untuk tetap melangkah maju dalam melewati rintangan hidup. Buku ini bisa banget dijadikan motivasi agar kamu menjadi pribadi yang lebih baik dan tetap bersama Tuhan serta percaya kepadaNya.
#6 Self Acceptance – Diana Rikasari
Penuh dengan ilustrasi cantik, buku ini mengajak kamu ke dalam pengalaman personal Diana dalam proses penerimaan diri. Selain itu, buku ini juga membawamu untuk mulai memaafkan diri, belajar menerima diri apa adanya, dan memberikan pemahaman bahwa setiap orang memiliki cara berjuang yang berbeda untuk mencapai versi terbaik darinya.
Lewat rekomendasi buku self healing di atas, jadi tahu kan bahwa healing itu nggak melulu harus ke luar rumah atau jalan-jalan? Kamu juga bisa menemukan banyak sekali pesan positif dengan membaca buku, mulai dari bagaimana kamu harus belajar untuk menerima, menghargai, dan berdamai dengan diri sendiri, kok. Semoga rekomendasi buku self healing ini bisa membantu mengurangi kecemasan kamu dan menemukan versi terbaik dari dirimu, ya!
Penulis: Ni Putu Roshinta Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Rekomendasi Novel Agatha Christie yang Bisa Dibaca di iPusnas.