6 Bahan Pokok yang Ikutan Naik Setelah Kenaikan Harga BBM, Bikin Duit di Dompet Cepet Abis

6 Bahan Pokok yang Ikutan Naik Setelah Kenaikan Harga BBM, Bikin Duit di Dompet Cepet Abis Terminal Mojok

6 Bahan Pokok yang Ikutan Naik Setelah Kenaikan Harga BBM, Bikin Duit di Dompet Cepet Abis (Unsplash.com)

Akhirnya apa yang banyak orang khawatirkan terjadi juga. Ini soal imbas kenaikan harga BBM. Seperti yang kita tahu, sejak tanggal 3 September 2022 lalu pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM subsidi dan non-subsidi. Akibatnya, harga bahan pokok—perlahan namun pasti—satu per satu mulai mengalami kenaikan. Hmmm, pantesan duit di dompet cepet banget habis. Padahal pengeluarannya ya cuma itu-itu saja. Ternyata, oh ternyata.

Lantas, apa saja bahan pokok yang mengalami kenaikan harga? Berikut daftarnya.

#1 Beras medium

Berdasarkan data dari website Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok milik Kementerian Perdagangan, dibandingkan dengan harga di awal bulan September, harga beras medium saat ini mengalami kenaikan sebesar 0,95% menjadi Rp10.600 per kilogram. Di lapangan, harga tersebut tentu akan berbeda, tergantung daerahnya masing-masing. Misalnya di Pasar Kiara Condong, Jawa Barat, harga per kilogram beras medium mencapai Rp11.750. Sementara di Ngawi—daerah penghasil padi terbesar di Indonesia—harga beras mencapai Rp11.500 per kilogram. Padahal di tanggal yang sama bulan sebelumnya, harga beras medium masih anteng di angka Rp10.000 per kilogram. Iya, sih, naiknya memang sedikit-sedikit, tapi kan pasti.

#2 Tepung terigu

Nggak cuma beras, harga bahan pokok seperti tepung terigu pun menunjukkan tren kenaikan. Misalnya di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Awal September lalu, harga satu kilogram tepung terigu terpantau masih berada di angka Rp9.000. Per tanggal 9 September 2022 kemarin, harganya sudah naik jadi Rp13.000 per kilogram. Lain lagi di Pasar Rawa Badak, Jakarta Utara. Berada satu wilayah dengan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Grup Bogasari, nggak lantas membuat harga tepung terigu aman terkendali. Buktinya harga tepung terigu di tempat ini justru melonjak drastis dari yang semula Rp10.000 per kilogram jadi Rp15.000 per kilogram. Siap-siap mumet.

#3 Daging ayam broiler

Harga bahan pokok selanjutnya yang pelan, tapi pasti mengalami kenaikan setelah harga BBM dinaikkan adalah daging ayam broiler. Terpantau, di Pasar Wonokromo Surabaya, harga daging ayam broiler di tangan konsumen naik Rp4.000 dari yang semula Rp30.000 per kilogram jadi Rp34.000 per kilogram. Sementara di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, harga per kilogram ayam broiler mencapai Rp35.000 per kilogram.

Aduh, kalau harga ayam nge-gas gini, bakul sate auto resah. Mau nggak mau mereka akan menaikkan harga sate ayam per kodinya dengan risiko kehilangan pelanggan atau mengecilkan ukuran daging sate. Huhuhu, sedih.

#4 Cabai merah besar

Meskipun merahnya cabai pada masakan bisa diganti dengan bumbu alternatif yang bisa dibaca di tulisan ini, seenak-enaknya bumbu instan, lebih enak yang alami, ygy. Sayangnya, cabai merah besar termasuk salah satu bahan pangan yang harganya juga naik.

Di Pasar Badung, Kota Denpasar Bali, misalnya. Harga cabai merah besar di awal bulan September ada di angka Rp50.000 per kilogram. Sembilan hari kemudian, harganya sudah mencapai angka Rp59.000 per kilogram. Duh, sabar ya, Biang.

Setali tiga uang, harga cabai merah di kota kelahiran saya, Tegal, juga mengalami kenaikan yang signifikan. Dibuka dengan harga Rp45.000 per kilogram di awal September, sekarang sudah ngeledek saja di harga Rp55.000 per kilogram. Kepriben kiye?!

#5 Cabai merah keriting

Seolah nggak mau kalah, harga bahan pokok seperti cabai merah keriting juga melonjak. Ampun, dah. Bisa bestie amat ya keluarga cabe-cabean ini! Di Pasar Kosambi Bandung, harga cabai merah keriting duduk manis di angka Rp88.000 per kilogram. Padahal di awal bulan September harganya masih Rp70.000 per kilogram. Begitu juga dengan harga cabai merah keriting di Pasar Puring, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Di sini, harga cabai merah keriting naik Rp18ribu per kilogram, dari yang semula Rp52.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogram. Hmm, kalau harga cabai terus meroket seperti ini, bukan nggak mungkin hal-hal ngeri yang ada di tulisan ini bisa terjadi.

#6 Cabai rawit merah

Masih dari keluarga cabe-cabean. Cabai berikutnya yang juga mengalami kenaikan harga yaitu cabai rawit merah. Di Kota Serang Provinsi Banten, tepatnya di Pasar Rawu, si kecil pedas ini dibanderol dengan harga Rp58.000 per kilogram per tanggal 9 September. Jika dibandingkan dengan harga sebelum BBM naik, maka cabai rawit merah ini mengalami kenaikan sebesar 18%! Mantap!

Begitu juga di Jawa Timur sebagai provinsi penghasil cabai merah terbesar di Indonesia. Harga cabai rawit merah sempat nangkring di angka Rp51.850 per kilogram setelah sebelumnya dibuka di awal bulan September dengan harga Rp44.350 per kilogram.

Telur gimana? Alhamdulillah, setelah beberapa waktu lalu sempat bikin heboh dengan harganya yang mencapai tiga puluh ribuan, sekarang sudah mulai turun jadi Rp28.000-an per kilogram di tempat saya. Begitu pula dengan minyak goreng kemasan. Harganya perlahan mulai turun, meskipun yah… masih mahal juga, sih. Kangen deh sama harga minyak goreng kemasan Rp14.000 per kilogram. Kapan ya bisa harga segitu lagi?

Dengan kenaikan harga bahan pokok di atas yang pelan tapi pasti, gajimu piye, Lur? Ikutan naik juga atau ajeg, nih?

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kenaikan Harga Telur Memang Harus Kita Ributkan, Kalau Perlu Baku Hantam.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version