Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, jika sirup Marjan sudah mendominasi iklan di televisi serta lagu “Ramadan Tiba” milik Opick sudah menggema di jagat TikTok, tanda bahwa paklik saya sebentar lagi mudik. Ya, Ramadan segera tiba dan paklik berencana tahun ini akan pulang ke kampung halaman.
Kemarin sore, paklik yang kerap saya panggil Pak Pon itu menelepon mbakyunya alias ibu saya. Blio memberi tahu bahwa tahun ini akan menjalankan tradisi padusan di rumah saja. Obrolan berdurasi sekitar 30 menit itu dihabiskan untuk mengenang masa lalu saat ibu saya dan Pak Pon kerap melakukan tradisi padusan di kali atau sungai yang ada di belakang rumah.
Padusan yang berasal dari kata adus (mandi) merupakan tradisi masyarakat Jawa untuk menyucikan diri dan jiwa raga sebelum menunaikan ibadah puasa Ramadan. Dulunya, tradisi ini dilakukan dengan cara berendam di sungai atau sumber mata air lainnya. Selain untuk menyucikan diri, tradisi padusan juga menjadi momentum untuk introspeksi diri dari berbagai kesalahan.
Seiring berjalannya waktu, tradisi padusan mulai mengalami pergeseran nilai. Yang dulunya hanya dilakukan seorang diri, kini dimanfaatkan para kawula muda untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang terdapat sumber mata air. Nah, bagi Anda yang ingin menjalankan tradisi padusan, berikut sejumlah wisata air di Jogja yang bisa jadi pilihan.
#1 Ledok Sambi, Sleman
Beberapa waktu lalu, saya dan kawan-kawan mengunjungi wisata air Ledok Sambi. Destinasi wisata yang terletak di Jalan Kaliurang KM. 19, Pakem, Sleman, ini merupakan sungai di sebuah lembah.
Di tempat ini, para wisatawan bisa bermain air sepuasnya. Selain itu, pengunjung juga bisa memesan makanan sembari duduk di tepi sungai yang ditumbuhi pohon-pohon yang rindang. Anda tidak perlu repot-repot membawa tikar dari rumah karena di sini disediakan fasilitas tikar yang bisa dibayar sukarela.
Tak hanya memiliki air yang begitu jernih, wisata Ledok Sambi juga memiliki panorama alam yang indah dan memesona. Tak heran jika tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan saat akhir pekan dan hari libur tertentu.
#2 Grojogan Watu Purbo, Sleman
Grojogan Watu Purbo merupakan tempat pemandian alami yang cocok untuk padusan. Air terjun ini berasal dari enam dam yang memiliki ketinggian sekitar 10 meter. Pemandangan yang eksotis di kawasan grojokan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Dulunya, objek wisata yang dibangun pada 1975 ini berfungsi untuk menahan aliran jika terjadi erupsi Merapi atau lahar dingin. Kemudian pada November 2020 lalu, tempat ini diresmikan sebagai kawasan wisata. Jika cuaca cerah, pengunjung dapat melihat kokohnya Gunung Merapi.
Tempat wisata yang berada di Dusun Bangunrejo, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Sleman, ini tergolong wisata alam yang masih baru. Untuk itu, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk restribusi atau membayar seikhlasnya.
#3 Kali Ngreneng, Gunungkidul
Salah satu wisata air yang cocok untuk tradisi padusan selanjutnya adalah Mata Air Sri Mulih atau masyarakat setempat menyebutnya Kali Ngreneng. Wisata air ini masih tergolong asri dan tampak alami karena belum banyak dikunjungi para wisatawan. Tak heran jika air di Kali Ngreneng masih sangat jernih dan bersih.
Wisata yang berada di Dusun Wediutah, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, ini di sekelilingnya ditumbuhi banyak pohon resan yang rindang. Sementara sumber mata air ini berasal dari celah gua kecil yang di sampingnya terdapat kolam.
Uniknya, air di Kali Ngreneng berwarna biru hingga menyerupai telaga biru. Hal ini yang kemudian membuat Kali Ngreneng kerap digunakan oleh warga setempat untuk mandi. Jernihnya air dan sejuknya suasana di kawasan wisata alam ini, sangat cocok dijadikan tempat untuk padusan.
#4 Air Terjun Sri Getuk, Gunungkidul
Air Terjun Sri Getuk menjadi wisata air di Gunungkidul yang ramai dikunjungi para wisatawan. Objek wisata yang terletak di samping Sungai Oyo, tepatnya di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, ini merupakan sumber mata air yang berasal dari beberapa mata air, lalu mengalir menjadi Air Terjun Sri Getuk.
Selain cocok untuk jeguran atau renang, Air Terjun Sri Getuk juga memiliki wahana flying fox dengan panjang lintasan sekitar 350 meter. Nantinya, para wisatawan bisa melintas hingga Sungai Oyo. Banyaknya pohon yang tumbuh di sekitar air terjun juga membuat wisatawan betah untuk berlama-lama di tempat ini.
Bagi Anda yang berencana ingin padusan di Gunungkidul, Air Terjun Sri Getuk bisa menjadi pilihan menarik untuk dikunjungi. Cukup membayar biaya retribusi sebesar Rp10 ribu, Anda sudah bisa mandi sepuasnya di tempat ini.
#5 Curug Pulosari, Bantul
Wisata air yang cocok untuk padusan lainnya, yaitu Curug Pulosari. Air terjun yang berada di Dusun Njurug, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, ini memiliki air yang masih sangat jernih dan asri sehingga cocok untuk padusan.
Curug atau air terjun di tempat ini hanya memiliki ketinggian kurang lebih 5 hingga 7 meter. Meski begitu, pengunjung dapat menikmati pemandangan air terjun yang indah di alam terbuka. Suasana sunyi dan diiringi gemercik air yang mengalir, membuat wisata alam satu ini dijamin bisa menentramkan hati.
Itulah beberapa rekomendasi tempat padusan di Jogja yang bisa jadi pilihan. Selamat padusan dan menyongsong detik-detik bulan Ramadan. Ramadan tiba, Ramadan tiba, Marhaban, ya… Gas!
Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi