Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

5 Ucapan Dosen Paling Bikin Nyesek dari Kacamata Mahasiswa

Fathur Rachman oleh Fathur Rachman
9 Oktober 2020
A A
Tipe-tipe Dosen Ketika Mahasiswanya Protes Nilai Akademik terminal mojok.co

Tipe-tipe Dosen Ketika Mahasiswanya Protes Nilai Akademik terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Semenjak mengenal perkuliahan, saya baru sadar jika ternyata ada yang lebih ganas daripada ucapannya para netizen, yakni ucapan dosen yang penuh sindiran bin nyelekit. Ucapannya ini memang sering disampaikan ke mahasiswa dengan tidak pandang bulu, juga bisa terjadi di dalam kelas maupun ketika waktunya mengumpulkan tugas.

Nah, di saat itulah kami menerima dilema yang berat atas sindiran yang diberikan. Apakah kami harus diam serta manut-manut saja? Atau membantah sindirannya alih-alih membela pendapat kita yang seringnya dicap layaknya pemberontak negara?

Dengan mengambil asumsi jika mahasiswa itu manusia biasa yang bisa salah dan nggak pekaan untuk menebak mood si dosen. Lalu, bagaimana jika dalam satu kasus ternyata mood si dosen itu lagi kacau sehingga pelampiasannya adalah kami selaku mahasiswa yang berpeluang untuk diberikan nilai D. Bakal rugi kan?

Maka dari itu, di sini saya juga akan mencoba mewakili suara mahasiswa guna menjelaskan beberapa ucapan nyesek dosen dari sudut pandang mahasiswa, sekaligus agar menciptakan keberimbangan terhadap artikel yang menjelaskan jenis-jenis mahasiswa dari kacamata dosen.

Ucapan dosen #1 “Di sini kan saya dosennya”

Seyogyanya, mahasiswa di kelas juga tahu kalau orang yang duduk paling depan dan menghadap ke arah mahasiswa sambil nenteng kertas presensi itu adalah sosok dosen. Nggak perlu lagi tuh, pak dan bu dosen mengucapkan, “Di sini kan saya dosennya.”

Kalimat yang dilontarkan dosen tadi juga nggak beda jauh dengan kalimat, “Saya di sini kepala pemerintahnya, jangan macem-macem kalian wahai rakyat!”

Ucapan ini pun sekaligus membuat para millennial bisa merasakan kembali suasana Orde Baru yang terkesan anti kritik.

Ucapan macam ini juga bukan malah mempertajam argumen sebab-akibat dari ucapannya, melainkan menunjukan sifat kekuasaan atas dirinya. 

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Ucapan dosen #2 “Tulisan macam sampah!”

Oke deh. Nggak masalah tulisan kami dibilang sampah kalau diberi kritik dan penjelasan letak salahnya di sebelah mana. Biar bisa didaur ulang lagi untuk mendapatkan tulisan baru yang lebih baik. Tapi, kalau nggak gini kami bngung buat “mendaur ulang” tulisan kami ke bentuk yang lebih baik.

Trademark ucapan dosen seperti ini menurut saya sudah basi dan terlalu barbar, malah ngebuat mental mahasiswanya jatuh. Perlu adanya inovasi untuk mengganti ucapan dosen seperti ini.

Misalnya, saya mengambil ucapan dosen favorit saya di kampus yang sering mengatakan, “Monyet dikasih komputer juga tulisannya masih lebih bagus daripada tulisan anda”. Kalau kayak gini kan kami juga bakal terpacu untuk bisa berkompetisi dengan hewan yang bisa dibilang nggak ada akalnya.

Ucapan dosen #3 “Kuliah harus rapi, nanti nggak ada perusahaan yang mau nerima kamu”

Hadehhh…. Begini ya, Pak Dosen tercinta. Mahasiswa jangan disandingkan dengan para aparat yang setiap harinya rapi memakai seragam. Beda dong. Kalau mereka, ya, emang punya aturan tersendiri soal pakaiannya. Pekerjaannya pun sudah dijamin kejelasannya oleh pemerintah.

Nggak semua perusahaan mempunyai kriteria yang sama untuk merekrut calon pegawainya. Nggak semua juga mahasiswa mau bekerja di tempat yang formal banget. Beberapa perusahaan justru tidak memiliki aturan soal pakaian dan mengedepankan kinerja karyawannya.

Mahasiswa tuh ibaratnya yang lagi cosplay ala sekolah ninja di serial animasi Naruto. Saat pembelajaran, mereka bebas saja mengenakan pakaian asalkan mematuhi persyaratan ninja. Setelah lulus, mereka bisa memilih karirnya sendiri. Ada yang menjadi sensei, ada yang menjelajah, ada pula yang seragaman seperti anggota akatsuki.

Ucapan dosen #4 “Tolong tutup pintunya dari luar, ya!”

“Yang nutup siapa, Pak?”

“Ya, kamu dong yang telat!”

“Tapppiii, Pakkk…”

“Nggak ada tapi-tapi!”

Ucapan seperti ini memang sudah menjadi template para dosen ketika mahasiswanya telat. Meskipun hanya melayang satu absensi, tapi rasanya seperti sudah satu tahun ditolak dalam kelas.

Nah, yang bisa dicatat di sini ialah dosen kayaknya nggak mampu menghargai penjelasan dan tidak mau tahu apa yang terjadi dengan mahasiswanya. Padahal, mahasiswa setidaknya perlu diberi kesempatan untuk menjelaskan alasannya terlambat dan bertanggung jawab menerima konsekuensinya.

Seharusnya hal serupa juga berlaku buat dosen yang terlambat. Sekian banyak mahasiswa sudah menunggu kedatangannya. Namun, kalau beliau terlambat, kami juga tetap harus menunggu. Ujung-ujungnya jam perkuliahan pun melebihi waktu yang telah ditentukan.

Ucapan dosen #5 “Urusan Anda bukan urusan saya”

Seringnya ucapan ini dikeluarkan dari model dosen yang dingin dan pasif namun menghanyutkan. Mengingat seseorang yang pendiam itu terkadang lebih ganas dan berbahaya.

Saya tahu jika dosen tidak selalu terikat dengan urusan mahasiswanya, terutama pada dosen yang jam terbangnya banyak. Namun, apa salahnya jika dosen selaku pengajar yang memiliki wawasan lebih ini bisa membimbing mahasiswa yang kesulitan, bukan malah bodo amat.

Lalu ketika ternyata mahasiswa tidak menahu informasi dan terancam mendapat nilai E? Salah siapa? Ya mahasiswa lagi dong….

Nah, sekadar pendapat untuk para dosen yang pernah mengucapkan salah satu kalimat itu. Perkuliahan tuh nggak berputar pada ucapan dan tindakan panjenengan sekalian. Ada peran kami sebagai mahasiswa di dalamnya.

Saya harap para dosen juga mampu memahami kondisi psikologis mahasiswa sebelum mengucapkan kalimat yang bikin nyesek di hati. Mending kalau ucapan para dosen bisa di unsend seperti pada kolom chat. Lah, kalau sudah diucapkan langsung kan nggak bisa ditarik kembali.

BACA JUGA 4 Klarifikasi dari Pengidap Buta Warna buat Para Pem-bully dan tulisan Fathur Rachman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2020 oleh

Tags: Mahasiswaperkuliahan
Fathur Rachman

Fathur Rachman

Mahasiswa yang tidak sekadar menambah sensus penduduk dan jumlah absen, tapi juga memberi kontribusi di Mojok.

ArtikelTerkait

Jangan Cuma Tergiur Judul Keren, Ini Bocoran Dosen biar Tema Skripsi Cepat Diterima

Jangan Cuma Tergiur Judul Keren, Ini Bocoran Dosen biar Tema Skripsi Cepat Diterima

4 Oktober 2025
mahasiswa uns

Mencoba Tabah Menjadi Mahasiswa UNS yang Berulang Kali “Diblenjani” Bapaknya Sendiri

11 April 2020
Magangtulation Perayaan Ujian Magang, Budaya yang Lebih Bodoh daripada Semprotulation Mojok.co

Magangtulation Itu Perayaan Ujian Magang, Budaya yang Lebih Bodoh daripada Semprotulation

19 Maret 2024
pascasarjana

Apa Iya, Pendidikan Pascasarjana Itu Pelarian Saja?

28 Agustus 2019
4 Mahasiswa yang Sebaiknya Nggak Kuliah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

4 Mahasiswa yang Sebaiknya Nggak Kuliah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

8 Mei 2024
mahasiswa yang suka bertanya

Surat Protes dari Mahasiswa yang Suka Bertanya di Kelas yang Dikira Mau Sok Pinter

15 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.