Memasuki bulan Desember, nuansa Natal dan Tahun Baru mulai tampak di berbagai tempat. Pusat perbelanjaan, kafe, hingga berbagai tempat nongkrong lainnya sudah dihiasi ornamen dan hiasan khas Natal. Di pusat perbelanjaan, tawaran diskon Natal dan Tahun Baru mulai dipajang.Â
Potongan harga yang ditawarkan memang belum begitu signifikan, namanya juga masih awal bulan. Namun, seiring mendekati tengah Desember, diskon-diskon itu akan makin menggiurkan. Tidak hanya di toko fisik, potongan harga juga berlaku di toko online dan marketplace.Â
Semua barang yang tadinya cuma nangkring manis di wishlist mendadak turun harga. Seolah-olah, ini adalah kesempatan terakhir. Sialnya, kalau nafsu belanja dituruti semua, yang didapat bukan kebahagiaan hakiki. Sebaliknya, yang datang adalah penyesalan akut di awal Januari karena melihat saldo rekening sudah kritis.
Itu mengapa, sebelum akal sehat dan duit benar-benar amblas, ada baiknya terapkan sejumlah tips belanja berikut biar isi rekening tidak ikut mengkerut.
#1 Bikin daftar belanja sebelum eksekusi diskon Natal dan Tahun Baru itu wajib hukumnya
Ini adalah ritual wajib yang mesti dilakukan. Anggap saja daftar belanja tersebut ibarat rambu-rambu lalu lintas di tengah padang diskon yang memabukkan. Jangan cuma mencatat barangnya, catat juga faedah belanja itu untuk apa, plus estimasi harganya.
Langkah ini penting supaya barang yang dibeli nggak sia-sia dan berakhir jadi penghuni gudang yang terlupakan. Khusus untuk urusan kado, buat pula daftar orang yang akan diberi kado. Sebaiknya, fokus saja pada yang benar-benar dekat. Nggak perlu merasa wajib memberi hadiah pada semua orang, nanti yang ada tabungan yang jadi korban.
#2 Patuhi batasan anggaran belanja biar nggak kebablasan
Memang harus diakui bahwa godaan memborong saat musim diskon sulit ditampik. Solusinya? Kalau memungkinkan, bawa uang tunai saat berbelanja di mall sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan. Melihat lembaran uang tunai berkurang secara fisik sering kali lebih efektif dalam menahan diri daripada gesekan kartu atau scan kode QRIS.
Namun, jika di zaman cashless ini membuat uang tunai terasa kurang relevan, buatlah rekening terpisah yang dikhususkan untuk membiayai event tertentu, termasuk belanja akhir tahun. Catatannya, kudu disiplin. Anggap saja sisa uang di rekening lain sudah nggak ada.
#3 Jangan langsung percaya diskon Natal dan Tahun Baru, survei harga dahulu agar tidak tertipu
Diskon besar-besaran memang menggiurkan, tapi jangan langsung percaya mentah-mentah. Musuh klise saat Nataru adalah toko-toko nakal. Banyak yang seolah memasang angka diskon besar, padahal harga aslinya sudah dinaikkan jauh-jauh hari sebelumnya.
Maka, jurus ampuh yang harus diterapkan adalah selalu kepo dulu harga wajar barang yang diincar. Manfaatkan kecanggihan teknologi dengan membandingkan harga secara online di berbagai platform atau toko sebelum memutuskan check out maupun membayar di kasir. Ketimbang menyesal karena tertipu angka palsu, mending repot sedikit di awal.
#4 Cek program loyalitas sebelum kedaluwarsa
Sebelum scroll di e-commerce, coba cek dulu program loyalitas yang dimiliki. Banyak brand yang menawarkan keuntungan tambahan bagi pelanggan setia. Misalnya saja diskon eksklusif, cashback, atau poin reward yang bisa ditukar. Sayangnya, benefit ini sering terlupakan oleh empunya.Â
Oleh sebab itu, mending segera dimanfaatkan sekarang juga untuk memotong biaya belanja Nataru. Kalau nggak, poin-poin tersebut rentan mubazir atau malah kena reset dan hangus begitu memasuki awal tahun baru. Ingat, belanja dengan memanfaatkan poin itu bukan cuma hemat, tapi juga cerdas.
#5 Ajak teman untuk mengingatkanÂ
Percayalah, belanja sendirian itu berbahaya. Bukan hanya soal keamanan diri, tapi orang cenderung lebih mudah tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya nggak diperlukan. Nggak ada yang mengingatkan, nggak ada yang menahan. Jalan keluarnya? Ajak teman yang bertipe belanja dengan mindful.
Selain bisa jadi satpam anti kalap, teman seperti itu dapat memberi opini mengenai kelangsungan tren barang, kemungkinan ada diskon lagi, atau worth it enggaknya dengan harga yang dikorbankan. Belum lagi, keberadaan teman belanja juga sangat berguna kalau ada program B1G1 alias buy one get one free. Alhasil, bisa patungan dan otomatis mendapatkan harga yang jauh lebih miring.
Ingat, tujuan terapi belanja adalah bahagia, bukan overthinking karena saldo rekening ambruk. Jadi, silakan belanja dengan tetap menjaga kewarasan. Jangan sampai diskon yang katanya banyak untung malah bikin buntung.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Peluang Usaha yang Menjanjikan untuk Sambut Natal dan Tahun Baru: Modal Minimal, Cuan Maksimal.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.



















