5 Tips Menghemat Biaya Perawatan Motor Honda Supra X 125 Bekas dari Montir dengan Pengalaman 24 Tahun

5 Tips Hemat Biaya Perawatan Motor Honda Supra X 125 Bekas (Unsplash)

5 Tips Hemat Biaya Perawatan Motor Honda Supra X 125 Bekas (Unsplash)

Motor Honda punya tempat sendiri di hati masyarakat. Ia dianggap sebagai merek paling awet, irit, dan punya harga yang terjangkau. Khususnya adalah motor Honda Supra X 125 bekas, yang pernah menyandang “motor sejuta umat”.

Nah, meski memang punya kualitas yang diakui, perawatan motor adalah kewajiban. Apalagi ketika pembaca punya motor Honda bekas. Biasanya ada 3 masalah yang menghinggapi pemilik motor bekas, yaitu malas, tiada waktu, dan kekurangan biaya.

Dan, saya memahami kegelisahan kalian, para pengguna motor Honda Supra X 125 bekas. Setelah diskusi yang intens dengan seorang montir dengan pengalaman 24 tahun dan sekarang menjadi orang dekat Honda, saya bisa merangkum 5 tips merawat Supra X 125 bekas. Inilah dia.

#1 Mengakali gear set motor Honda Supra X 125 bekas yang boros

Tips nomor satu dalam perawatan motor Honda ini berasal dari pengalaman si montir sendiri. Dan tips ini hanya berlaku untuk motor Honda seri Karisma dan Supra X 125.

Jadi, baik seri Karisma maupun Supra X 125 sering bermasalah pada gear set atau paket rantai sepeda motor. Dua motor ini boleh dibilang sangat boros karena menggunakan rantai 420 atau rantai yang tipis. Sementara itu, motor Honda seri lain seperti Astrea Grand, Supra lama, Revo, dan Legenda menggunakan rantai 428 yang lebih tebal sehingga lebih awet.

Tips dari mas montir adalah mengganti gear set motor Honda Supra X 125 bekas dengan gear set milik Supra Fit. Seri Supra Fit sudah menggunakan rantai 428 yang lebih tebal. Tapi, ada 1 saran yang harus kamu patuhi, yaitu potonglah 2 mata rantai dari gear set Supra Fit.

Alasannya, jumlah gigi belakang Supra Fit lebih banyak. Jika Supra Fit punya 36 mata gigi, Supra X 125 punya 35. Selain itu, lengan ayun Supra Fit juga lebih panjang. Nah, harga gear set yang orisinal ada di antara 150 hingga 160 ribu, sementara harga second brand-nya hanya 110 ribu.

#2 Kampas rem belakang cepat habis

Banyak pengguna motor Honda Supra X 125 bekas yang mengeluhkan betapa kampas rem belakang (tromol) mereka begitu boros. Baru beberapa saat mengganti, sistem pengereman motor sudah tak terasa menggigit. Biasanya, bagi sebagian besar orang, langsung mengganti kampas rem dengan yang baru lagi menjadi pilihan.

Padahal ini sebuah pemborosan dan akan membuat biaya perawatan membengkak. Maka, apa yang perlu dilakukan?

Yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah keberadaan kampas rem dan tromol. Gesekan kampas rem dan tromol yang terjadi secara intens lama-kelamaan akan membentuk sebuah cekungan pada bagian tromol. Banyak orang menyebutnya “ngantong”. Kondisi inilah yang membuat kampas rem, walaupun masih gres, tidak terasa menggigit.

Maka, jika kamu belum mampu membeli tromol baru, langkah antisipasi yang dilakukan adalah menggunakan kampas rem second brand yang harganya dipatok antara 20 hingga 25 ribu. Sementara itu, kampas rem genuine dibanderol 40-50 ribu.

Bagaimana dengan tromolnya? Yang paling bijak memang melakukan penggantian. Jika harga tromol genuine dibanderol 200 ribu lebih, harga second brand-nya hanya 132 ribu. Cukup hemat, bukan?

#3 Menghilangkan bunyi getaran yang mengganggu

Bodi plastik motor Honda Supra X 125 bekas rawan betul dengan suara yang sangat mengganggu. Sensasi bermotor lebih terasa seperti menaiki gerobak.

Solusi yang paling mudah adalah menggunakan kabel tis dan double tape. Kabel tis digunakan untuk menyambung bodi plastik motor Honda bekas menjadi lebih rapat. Meski memang, langkah antisipasi ini bukan jangka panjang.

Bagaimana dengan double tape? Perlu Honda lovers ketahui, bengkel resmi Honda pun menggunakan solusi murah meriah ini. Double tape berfungsi sebagai bantalan. Ia direkatkan di antara dua bodi. Jadi, ketika lewat jalan yang tidak rata, bodi plastik tidak akan saling terbentur secara langsung karena ada double tape.

Jika pembaca sudah menyiapkan uang lebih untuk mengganti bodi motor Honda yang sudah semakin berisik, sebaiknya pertimbangkan opsi harga. Harga second ada di antara 40 sampai 100 ribu. Namun, untuk second brand, pilihan warnanya terbatas. Biasanya hitam. Sementara itu, harga bodi genuine menyentuh harga antara 80 hingga 200 ribu rupiah.

#4 Gunakan aki kering saja untuk motor Honda Supra X 125 bekas

Sebelum generasi Karisma, motor Honda menggunakan aki basah. Ada banyak kekurangan dari penggunaan aki basah. Mulai dari butuh perawatan ekstra ketika menjaga volume air dan harus selalu waspada jangan sampai air aki benar-benar kering.

Isi ulang air aki memang murah, sekitar 2 hingga 5 ribu rupiah saja. Namun, sekali lalai, akibatnya sungguh merepotkan. Ketika air semakin surut, maka sel-sel aki akan mati. Akibatnya, usia aki basah menjadi lebih pendek.

Maka, bagi pengendara motor Honda Supra X 125 bekas, mari beralihlah ke aki kering. Ada beberapa keuntungan yang ditawarkan. Mulai dari bebas perawatan yang jelimet hingga kepentingan efisiensi.

Harga aki basah genuine dibanderol 150 ribu, sementara harga aki kering genuine ada di 190 sampai 215 ribu rupiah. Aki kering memang lebih mahal. Namun, alasan efisiensi, menghemat waktu, hingga biaya, adalah sebuah kondisi idaman masa kini.

#5 Mari hijrah ke ban tubeless

Pembaca pernah menuntun sepeda motor, yang ban belakangnya bocor karena tertusuk paku, di siang hari yang terik dan kebetulan tengah membawa banyak barang? Bagaimana rasanya? Pegal? Malu?

Musuh motor dengan ban bagian dalam adalah benda tajam. Mending hanya bocor, lha kalau ban dalam sobek? Boros di ongkos dan buang waktu. Untuk menambal, biaya yang dikeluarkan sekitar 10 ribu.

Jika ingin mengganti, banyak tukang tambal ban mencoba mengambil keuntungan dengan memasang harga yang kelewat tinggi untuk ban dalam. Suatu ketika saya pernah diminta membayar ban dalam seharga 45 ribu sementara saya tahu bahwa ban dalam itu harga aslinya tak lebih dari 25 ribu.

Oleh sebab itu, supaya motor Honda Supra X 125 bekas kamu nggak boros ban, sebaiknya mulai pakai tubeless. Ban jenis ini akan tetap menjaga udara tetap berada di dalam ban ketika sebuah paku tampak menusuk. Situasi ini mengizinkan pengendara untuk mencari tukang tambal ban khusus.

Jika menggunakan ban tubeless, kamu bisa menambahkan cairan anti-bocor atau disebut tire sealant. Ketika ban tertusuk paku, cairan ini akan menutup lubang dan mengeras ketika ia terpapar udara dari luar ban. Dengan begitu, pengendara bisa berhemat. Tire sealant tersebut dibanderol 25 ribu saja untuk satu ban.

Coba saja bayangkan, berapa dana yang harus kamu keluarkan untuk 10 kali ganti ban dalam? Harga ban depan genuine adalah 190 sampai 250 ribu, sedangkan 240 sampai 300 ribu untuk ban belakang. Makanya, mari berhijrah!

Penulis: Yamadipati Seno

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Motor Honda Supra X 125 Boleh Menjadi Motor Minoritas di Tengah Matik, tapi Ia Adalah Motor Anti Penyesalan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version