5 Tips Biar Nggak Menjadi Korban Penipuan di Terminal Bus

5 Tips Biar Nggak Menjadi Korban Penipuan di Terminal Bus (Unsplash)

5 Tips Biar Nggak Menjadi Korban Penipuan di Terminal Bus (Unsplash)

Bus adalah moda transportasi umum yang paling akrab saya naiki sejak kecil. Mulai dari Sinar Jaya, Budiman, Agra Mas, Rosalia Indah, sampai Garuda Mas pernah saya coba service perjalanan busnya. Banyak pula terminal bus berbagai kota besar di Indonesia yang pernah saya singgahi.

Sayangnya, pengalaman saya naik bus nggak selalu menyenangkan. Saya pernah beberapa kali ditipu oleh oknum terminal bus. Entah itu calo, oknum tukang ojek, hingga oknum tukang becak.

Oleh sebab itu, saya akan membagikan sedikit tips supaya kalian nggak kena tipu oleh oknum di terminal bus. Terlebih, sebentar lagi mendekati libur Natal dan tahun baru, pasti mobilisasi manusia menggunakan bus akan mengalami peningkatan.

Lantas, apa saja tips agar nggak ketipu?

#1 Bareng orang yang paham kondisi terminal bus

Semenjak beberapa kali ketipu di terminal bus, saya nggak mau ke terminal yang belum pernah saya kunjungi tanpa ada pengetahuan sama sekali. Minimal saya harus pernah punya pengalaman atau pengetahuan.

Jika terpaksa mengunjungi suatu terminal, dengan nol pengetahuan dan pengalaman, Saya akan mengajak rekan saya yang paham terkait kondisi terminal bus tersebut. Agar saya nggak terlalu “buta-buta” banget ketika di sana.

#2 Beli tiket via online

Saat ini, saya rasa sudah sangat mudah membeli tiket bus via online. Ada beberapa aplikasi yang menjual tiket bus dari berbagai PO. Bahkan ada beberapa PO yang juga memiliki aplikasi mandiri untuk menjual tiketnya.

Dengan telah membeli tiket via online, kalian bisa mengeliminasi risiko ditipu oleh calo. Pasalnya, kalian nggak perlu nyari-nyari tiket lagi di terminal bus.

Kalian juga nggak perlu khawatir tiket yang kalian beli via online bakal ditolak oleh pihak bus di terminal. Berdasarkan pengalaman saya selama membeli tiket bus online melalui aplikasi Redbus dan Traveloka, nggak pernah sekali saja ditolak oleh pihak bus.

#3 Tahu lokasi agen resmi

Misalnya sudah lama nggak singgah ke suatu terminal bus dan bakal mengunjungi kembali, saya akan memperhatikan kondisi terminal melalui Google Street View dengan seksama. Terutama lokasi agen resmi bus yang akan saya tumpangi.

Agen resmi bus, bagi saya, merupakan tempat informasi yang paling valid mengenai jadwal keberangkatan bus dan ketersediaan tiket. Kadang ada calo yang memberikan misinformasi terkait jadwal dan ketersediaan tiket. Tujuannya supaya calon penumpang masuk “jebakannya”.

Selain itu, agen resmi juga bisa menjadi tempat tunggu yang paling aman. Pasalnya, banyak kondisi terminal yang kurang diurus oleh pemerintah. Membuat beberapa sudut terminal, menjadi rawan tindak kejahatan.

#4 Memiliki pengetahuan tentang bus

Saat musim liburan, tiket bus pergi atau pulang dari kota-kota wisata umumnya sudah habis H-1 sebelum keberangkatan bus. Misal ada wisatawan yang mengalami kehabisan tiket, padahal kondisinya sudah wajib untuk pulang, biasanya akan bingung di terminal bus.

Kejadian tersebut akan meningkatkan risiko seseorang ditipu atau mengalami tindak kejahatan. Oleh karena itu, sebelum wisata menggunakan moda transportasi bus, sebaiknya kamu memperkaya pengetahuan terkait bus. Agar ada solusi ketika tiket dari bus A habis, mungkin bisa beli tiket bus B.

#5 Menonton video perjalanan menggunakan bus

Hampir seluruh aspek kegiatan di hidup kita, semuanya sudah ada di internet. Termasuk video perjalanan menggunakan bus dari satu kota ke kota lain. Dalam video tersebut, akan dijelaskan secara detail, mulai dari proses keberangkatan sampai turun dari bus.

Dengan menonton video itu, kamu akan mendapatkan informasi cukup lengkap dari perjalanan menggunakan bus. Meminimalisir penipuan gara-gara faktor ketidaktahuan calon penumpang mengenai bus serta terminal dan seisinya.

Begitu sekiranya beberapa saran saya agar nggak ketipu di terminal bus. Jika ada para suhu yang lebih paham mungkin bisa menambahi tips pada kolom komentar di bawah ini.

Penulis: Ahmad Arief Widodo

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Sekelumit Kisah di Terminal Giwangan dan Seputaran Jogja Selatan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version