Taman Wisata Alam (TWA) Ijen merupakan tempat wisata unggulan bagi wisatawan yang datang ke Kabupaten Banyuwangi. Meski baru-baru ini klaim kepemilikan Ijen antara Banyuwangi dan Bondowoso sempat memanas, hal itu tak menyurutkan tren kedatangan wisatawan untuk singgah ke Bumi Blambangan. Bagi Anda yang suatu saat berkesempatan mampir di Banyuwangi, Kawah Ijen tentu jadi pilihan untuk masuk daftar kunjungan Anda.
Namun percayalah, Banyuwangi yang luasnya melebihi Pulau Dewata Bali tidak melulu soal Ijen saja. Beragam destinasi wisata alam hingga buatan mulai dari pantai, pegunungan hingga arum jeram tersedia di kabupaten paling ujung di timur Pulau Jawa ini. Mari kita coba telaah potensi tempat wisata di Banyuwangi yang bisa Anda kunjungi.
#1 Wisata gunung selain Ijen
Banyuwangi yang memiliki luas 5.782,50 kilometer persegi menyimpan potensi kekayaan alam yang bisa dikunjungi utamanya pegunungan. Selain Ijen, para wisatawan yang suka jalur ketinggian bisa mencoba pergi ke Gunung Raung. Di Pulau Jawa, Gunung ini termasuk gunung dengan puncak tertinggi kedua setelah Semeru. Meskipun begitu, gunung dengan ketinggian puncak 3.334 mdpl tersebut masih termasuk dalam kompleks Pegunungan Ijen.
Selain Raung, Gunung Ranti juga bisa jadi alternatif pilihan pendakian jika tetap bersikukuh untuk memilih gunung sebagai tempat healing. Terletak di Dusun Kebundadap, Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, tempat pendakian ini tidak begitu jauh dari Jalur Paltuding Ijen Banyuwangi. Memiliki ketinggian 2.601 mdpl, tentunya jalur ini akan memanjakan lutut Anda untuk tetap konstan bekerja.
Bicara soal gunung di Banyuwangi, ada juga Gunung Srawet di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi yang bisa jadi jujugan untuk pendakian. Meski jalurnya tak seekstrem dua gunung di awal, pengalaman pendakian di sini bakal memberikan sensasi kejut pada lutut hingga terasa senut-senut.
Jika ketiga gunung di atas terlalu menantang, Anda bisa datang ke Gunung Gumitir saja. Untuk menghemat tenaga saat pulang mengarah ke Jember, gunung ini bisa dilalui dengan kendaraan apa pun sebab tersedia jalur poros penghubung Banyuwangi dan Jember.
#2 Wisata pantai selain Pulau Merah
Garis pantai di Banyuwangi merupakan yang terpanjang di Pulau Jawa. Sebab, diakui atau tidak, selain memiliki pantai selatan dan pantai utara, Banyuwangi punya apal batas antara Bali yang juga menyuguhkan keindahan Selat Bali. Mulai dari pantai berpasir hitam legam, pantai berpasir putih permadani, hingga yang bertebing tinggi tersedia di sini.
Jika Anda mengarah ke Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Anda akan menemui Pantai Mustika, Pantai Lampon, Pantai Parang Kursi, Pantai Wedi Ireng, Pantai Batu Banyuwangi, Pantai Rajegwesi, Pantai Teluk Ijo, dan Pantai Sukomade. Khusus Pantai Sukomade, di sana Anda akan menemukan tempat penakaran penyu laut.
Lalu menuju ke Kecamatan Tegalidlimo, ada beragam gugus pantai yang masuk ke wilayah Taman Nasional Alas Purwo. Sebut saja Pantai Pantai Ngagelan, Pantai Perpat, Pantai Trianggulasi, Pantai Plengkung, Pantai Parang Ireng, dan Pantai Payaman. Sementara arah menuju ke Kota Banyuwangi ada Pantai Sobo Banyuwangi, Pantai Pulau Santen, Pantai Syariah, dan Pantai Boom. Jadi, kiranya butuh waktu tujuh hari untuk bisa berkeliling ke seluruh pantai yang ada di Banyuwangi kalau Anda memilih berjalan kaki.
#3 Wisata air segar
Wisata air di Banyuwangi banyak macamnya. Jika Anda ingin merasakan sensasi luar biasa air di Bumi Blambangan, tak ada salahnya mampir ke Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Wisata alam seperti Air Terjun Telunjuk Raung, Air Terjun Lieder, Air Terjun Pelangi Arum, Air Terjun Kembar Arum, dan Air Terjun Caruk akan memanjakan kesegaran mata air dari pegunungan.
Belum lagi wisata air buatan macam wisata rafting di sepanjang aliran Sungai Badeng yang akan menambah pengalaman Anda. Tidak hanya Kecamatan Songgon, Anda juga bisa menuju ke Kecamatan Kalibaru untuk menikmati Air Terjun Tirto Kemanten, Air Terjun Setaman, dan Banyu Bening. Beragam wisata air yang ada tersebut pastinya bakal memanjakan Anda saat berkunjung ke Banyuwangi. Saran saya, datang lebih pagi untuk bisa mendapatkan pemandangan yang menyentuh hati.
#4 Wisata perkebunan
Menjadi salah satu wilayah peninggalan Hindia Belanda, tentu membuat Banyuwangi memiliki ragam perkebunan yang bisa menjadi jujugan wisatawan. Hampir tiap kecamatan dengan basis wilayah terluas di Banyuwangi memiliki perkebunan yang bisa dikunjungi.
Pertama, ada Perkebunan Kendenglembu di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi yang memiliki sentra kebun kakao yang bisa dikunjungi wisatawan. Di sana ada tempat wisata Kampung Kakao yang menyediakan beragam olahan cokelat yang bisa dijadikan oleh-oleh setelah pulang dari Banyuwangi.
Lalu selanjutnya di Kecamatan Kalibaru, Perkebunan Malangsari bisa tempat wisata para penikmat kopi. Terletak di Dusun Malangsari, Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru, sejak ratusan tahun tempat ini terkenal sebagai penghasi kopi lanang, robusta terbaik di kelasnya.
Bergeser ke utara Kecamatan Songgon ada Perkebunan Bumisari yang terkenal sebagai penghasil cengkeh terbaik. Perkebunan ini dulunya merupakan kebun karet, namun seiring perkembangan industri kretek Indonesia di tahun 1970-an, upaya penanaman cengkeh dilakukan. Hingga akhirnya beberapa pabrik olahan daun dan bunga cengkeh berdiri di sana. Anda bisa datang kemari jika ingin menikmati sensasi aroma atsiri setiap penyulingan daun cengkeh dilakukan.
#5 Wisata bangunan tua
Bicara soal bangunan tua, tampaknya Banyuwangi jadi surga bagi para anggota komunitas fotografi. Di Kota Banyuwangi ada tiga bangunan tua bekas bioskop yang masih berdiri sejak tahun 1960-an hingga kini. Sebut saja Bioskop Srikandi (Sampoerna), Bioskop Suazana, dan Bioskop Irama telah lama menjadi saksi dalam perjalanan dunia perfilman Indonesia di Banyuwangi.
Bergeser ke Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, ada bekas bangunan Bioskop Sylva yang pada medio 1950 jadi ikon tempat kumpulnya anak muda. Hingga saat ini, bangunan tua Bioskop Sylva tersebut tetap jadi tempat berkumpul para anak muda pemburu fotografi. Selain bangunan-bangunan tua bioskop, ada juga bangunan tua bekas pabrik kopra yang sempat digunakan untuk tempat syuting film Perempuan Tanah Jahanam garapan sutradara Joko Anwar di tahun 2019.
Bangunan bekas pabrik ini terletak di Desa Lemahbangdewo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi. Bangunan ini memiliki tampilan yang sangat menyeramkan dengan perpaduan pohon yang akar-akarnya menjalar ke dinding rumah. Selain itu, catnya yang kusam juga semakin menjelaskan kalau tempat ini sudah lama tak terurus, sehingga dianjurkan untuk dikunjungi Anda yang suka dengan suasana wingit bangunan tua dengan paket keangkerannya.
Itulah lima tempat wisata alternatif yang bisa Anda kunjungi saat mampir ke Banyuwangi. Ingat, Banyuwangi nggak melulu soal santet saja, saat ini Banyuwangi jadi Kota Sunrise juga, lho. Kapan mampir kemari?
Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Intan Ekapratiwi