Kisah tentang persahabatan bisa kita saksikan di mana pun. Nggak hanya satu atau dua karya seni yang menggambarkan hubungan antarmanusia yang menamai satu sama lain dengan panggilan “sahabat”. Drama Korea Hospital Playlist 2 yang sedang digandrungi oleh masyarakat pun nggak luput menyertakan bumbu-bumbu persahabatan yang menghangatkan hati. Lima tokoh utamanya yang menamai grup mereka sebagai Grup Punggung Bukit Dinosaurus atau yang sering juga dijuluki dengan sebutan Geng 99 oleh para penonton Hospital Playlist sendiri sudah bersahabat sejak tahun 1999. Widiw, umur persahabatan mereka malah lebih tua daripada usia saya. Xixixi.
Saya sendiri cukup takjub sama kelima dokter yang bisa mempertahankan persahabatan sebegitu awetnya. Saya sempat dengar mitos semasa SMP bahwa persahabatan yang sudah bertahan selama lebih dari 5 tahun, akan terus langgeng sampai tua. Saya coba cari apakah mitos ini bisa dipercaya atau cuma hoaks dari grup Facebook. Dari Pijar Psikologi, saya menemukan sebuah fakta bahwa persahabatan akan kekal dan abadi apabila hubungan persahabatan itu usianya lebih dari 7 tahun. Ini merupakan hasil penelitian seorang sosiologis Belanda di Utrecht University.
Mempertahankan persahabatan itu nggak semudah nyeduh kopi instan buat ngilangin kantuk di pagi hari. Sama halnya dengan hubungan pacaran dan rumah tangga, ada banyak hal yang perlu diselaraskan, dipadukan, dan dikorbankan dalam sebuah jalinan persahabatan. Terus, apa saja, sih, yang bikin persahabatan Geng 99 Hospital Playlist ini nggak ada matinya? Mari kita simak sama-sama~
#1 Banyak kesamaan dan kecocokan
Bermula dari awal makrab yang ngebosenin dan membuat mereka kabur, persahabatan Geng 99 dimulai. Siapa sangka bersembunyi di gudang sampai makrab selesai bisa bikin persahabatan mereka bertahan sampai lebih dari 20 tahun? Ini bisa terjadi karena mereka punya banyak kesamaan. Kesamaan saja nggak cukup, sebenarnya. Kecocokan adalah faktor lain yang bisa bikin kesamaan yang mereka punyai inilah yang bisa bikin mereka sefrekuensi.
Mari kita lihat apa saja kesamaan dan kecocokan antara mereka. Sudah pasti kesamaan pertama mereka adalah latar belakang pendidikan yang sama. Mereka sekolah di kampus yang sama, punya profesi yang sama pula. Selain itu, mereka juga punya minat yang sama terhadap musik. Berkat Seok Hyeong dibantu Jeong Won yang berhasil meyakinkan teman-temannya yang lain, mereka bisa kembali latihan musik di tengah panggilan darurat yang bisa datang kapan saja. Dan sadar atau nggak, Geng 99 Hospital Playlist ini punya kemiripan soal tingkat inteligensi dan status sosial ekonomi. Meskipun Jeong Won dan Seok Hyeong adalah anak konglomerat, selama 2 musim ini belum pernah terlihat gap yang kelewat jomplang di antara 5 sahabat ini.
#2 Saling menyediakan telinga untuk mendengar dan bahu untuk bersandar
Geng 99 selalu ada bahkan di setiap suasana buat setiap anggotanya. Seperti kata orang-orang, sahabat sejati itu nggak muncul saat ada butuhnya doang. Bukan pula teman yang auto balik badan ketika kita lagi di titik terendah dalam hidup. Di episode 8, Jeong Won dan Song Hwa sama-sama mengalami kemalangan karena ibu mereka sakit. Mama Rosa adalah yang pertama kali ketauan lagi sakit. Jeong Won merasa kecewa banget sama dirinya sendiri karena sebagai anak yang berprofesi sebagai dokter, dia nggak menyadari bahwa ibunya sedang sakit. Song Hwa yang menjadi dokter penanggungjawab Mama Rosa bersedia untuk mendengarkan keluh kesah Jeong Won. Ketika Jeong Won menyalahkan diri, Song Hwa dengan saksama mendengarkan tanpa menghakimi. Ketika Jeong Won menangis pun Song Hwa membiarkannya karena Jeong Won memang perlu untuk meluapkan emosinya.
Begitu pula ketika Song Hwa terpukul selama beberapa hari karena ibunya divonis menderita penyakit Parkinson, Geng 99 nggak lantas menasihati Song Hwa macam-macam. Ik Jun, terutama, membiarkan Song Hwa bercerita pada dirinya. Ketika Song Hwa masih terpuruk beberapa hari berikutnya, Ik Jun dan Jun Wan juga nggak memaksa masuk ke ruangan Song Hwa karena peka bahwa Song Hwa memerlukan waktu sendiri. Kerennya lagi, Ik Jun rela menghalau semua orang yang mau ketemu Song Hwa dan mengambil alih pekerjaannya. Memang, ketika lagi tertekan seperti itu, kita memerlukan sahabat yang mau meluangkan waktu untuk mendengarkan curhat kita. Kalau menangis pun kita memerlukan orang yang nggak menyudutkan kita.
#3 Menjaga komunikasi
Selama 20 tahun menjalin persahabatan, bukan berarti Grup Punggung Bukit Dinosaurus ini selalu bersama. Mereka sempet berulang kali terpisahkan oleh jarak. Seok Hyeong sempat menjalani masa fellowship di luar negeri selama beberapa waktu. Begitu juga Jeong Won, Song Hwa, Ik Jun, dan Jun Wan yang mengabdi di rumah sakit yang berbeda-beda, kecuali Jeong Won dan Jun Wan yang memang nggak terpisahkan, bahkan tinggal serumah. Barulah mereka benar-benar reuni secara lengkap dan bersama-sama kerja di Yulje sewaktu ayah Jeong Won meninggal.
Meski jarak memisahkan, komunikasi tak pernah terlupakan. Saya yakin mereka pasti rajin dan rutin bertukar kabar walaupun nggak ditampilkan secara eksplisit. Karena sewaktu mereka reuni lagi, nggak terlihat raut wajah awkward atau nggak nyaman setelah bersua lagi dengan sobat lama. Dan sewaktu mereka ketemu, saya nggak mendengar basa-basi yang nggak berkenan di hati. Ketika ketemu, alih-alih ngelokke Seok Hyeong dengan kalimat template ngeselin, “Widih, yang habis fellowship sombong ya sekarang,” mereka sudah langsung ngomongin Jeong Won yang ternyata kaya raya tujuh turunan, xixixi.
#4 Nggak munafik
Ini, nih, salah satu hal yang bikin saya salut dari persahabatan Geng 99 dalam drama Korea Hospital Playlist. Mereka nggak bermuka dua. Ketika merasa nggak sreg sama sikap salah satu orang, anggota Geng 99 yang lain bakal membicarakan masalah dan mendiskusikannya langsung di depan orang yang membuat mereka merasa seperti itu. Ingat nggak sewaktu Song Hwa akhirnya mendapat kesempatan buat nyanyi dan memilih lagu setelah sekian lama menghitung hari? Jeong Won sempat nggak setuju sama lagu pilihan Song Hwa. Ik Jun juga sempat menyarankan agar Song Hwa ganti lagu.
Di hari-H latihan band, Jeong Won langsung memberi kesempatan, atau kayaknya lebih tepatnya memberi dorongan biar Song Hwa buat ganti lagu. Menurut saya, itu salah satu cara untuk menyampaikan ketidaksetujuan Jeong Won ke Song Hwa. Jeong Won bukan orang cemen yang nggak suka sama pilihan lagu Song Hwa tapi menolak untuk mengomunikasikannya dan berakhir ngomongin kejelekan Song Hwa di belakang.
Banyak saya saksikan pertemanan hancur karena salah satu teman ternyata menjelek-jelekkan temannya di belakang sementara dia bersikap manis di depan. Kalau ada hal yang mengganjal, sebaiknya sampaikan saja dengan kalimat yang halus dan usahakan jangan menghardik. Ingat kata-kata warganet yang dulu sempat populer, “kalau aku buat salah, beri tahu aku, bukan beri tahu orang lain.”
#5 Nggak ada circle di dalam circle
Permasalahan anak muda zaman sekarang adalah ketidakinginan untuk diasingkan dari temannya sendiri. Banyak kasus di mana seseorang yang sudah menganggap orang lain sebagai teman, tapi nyatanya dirinya sendirilah yang mengalami perasaan sepihak. Cinta bertepuk sebelah tangan, who? Sekarang lebih sering terjadi “dia kuanggap teman deket, tapi ternyata aku dianggap teman biasa.”
Dari segi kuantitas, jumlah anggota Geng 99 memang sudah sedikit. Tapi, sebenarnya masih ada kemungkinan circle di dalam circle. Bagi yang belum tahu, circle di dalam circle ini merujuk pada klik atau kelompok pertemanan yang cukup eksklusif dan terbatas karena nggak sembarang orang bisa masuk. Coba saya berikan contoh. Geng 99 terdiri dari 5 orang. Tapi 5 orang ini ternyata nggak sedekat yang dibayangkan, misalnya. Ik Jun dan Jun Wan bikin circle sendiri karena mereka sama-sama berasal dari Changwon dan merasa ketiga temannya nggak bakal relate sama pembahasan soal Changwon. Atau keempat cowok 99 bikin grup Kakao Talk tanpa Song Hwa dengan alasan Song Hwa pekak nada dan nggak bisa nyanyi. Akibat adanya circle di dalam circle ini, pasti ada teman yang terasing dan teralienasi dari kelompok yang sudah ia percayai. Sakitnya 2 kali lipat, Gaes.
Geng 99 yang memang sudah klop sehingga nggak memerlukan circle lain di dalam circle persahabatan mereka sendiri. Mereka nggak pilih kasih, punya favoritisme dengan salah satu teman, atau memiliki tendensi untuk menjauhi salah seorang teman. Mereka selalu berlima tanpa mengecualikan seseorang. Berkat itu, pertemanan mereka bisa bertahan karena nggak ada yang menyakiti maupun disakiti perasaannya.
Keren banget, kan, Geng 99 ini dalam mempertahankan persahabatan mereka? Mari kita bersama-sama mencontoh sikap-sikap mereka yang memang menginspirasi ini. Kita doakan saja semoga persahabatan Geng 99 ini bisa langgeng sampai nanti Uju sudah masuk usia legal dan boleh nikah sama Mone. Aamiin~
Sumber Gambar: YouTube Anna Tan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.