Kalau ada nominasi penghargaan predikat incumbent kepala daerah paling apes pada tahun 2024, mungkin Dico Ganinduto selaku Bupati Kendal jadi salah satu kandidat yang bisa mendapatkan penghargaan ini. Pasalnya, dia adalah seorang petahana yang partainya (Golkar) justru mendukung paslon lain dalam kontestasi Pilkada di Kendal pada bulan November 2024 mendatang.
Ketika mendaftar ke KPU pada bulan Agustus lalu dengan partai pengusung PKB, dirinya justru ditolak karena PKB sendiri sudah tercatat masuk dalam koalisi pendukung paslon lainnya. Sempat ingin mengajukan banding ke Bawaslu, tapi pada akhirnya Dico pun mengalah. Mungkin ada lobi politik yang menguntungkan untuk dirinya? Entahlah, siapa yang tahu?
Tapi terlepas dari berbagai kekurangan yang dimilikinya selama menjabat, misalnya keseringan gimik di media sosial ketimbang aksi konkret, Dico sendiri punya beberapa prestasi atau kontribusi yang patut diapresiasi sebagai seorang Bupati Kendal. Berikut beberapa di antaranya:
Daftar Isi
#1 Mempercepat fungsi dari Kawasan Industri Kendal
Pembangunan Kawasan Industri Kendal memang merupakan salah satu bagian dari program nasional yang dilakukan sejak posisi Bupati Kendal masih dijabat oleh Mirna Annisa. Tapi, dalam mempercepat fungsinya sebagai sebuah kawasan industri, peran Dico jadi memang cukup signifikan, terutama cara negosiasi beliau untuk menarik perusahaan padat karya dan padat modal untuk masuk ke dalamnya.
Salah satu tantangan dalam menarik investor atau perusahaan untuk masuk ke Kawasan Industri Kendal adalah jalur logistik via laut yang kurang memadai. Lah wong pelabuhannya saja lebih sering ramai orang mancing ketimbang kapal-kapal yang membawa peti kemas. Meski begitu, Dico melalui relasinya mampu menarik banyak perusahaan masuk ke dalam kawasan industri tersebut. Kawasan ini berhasil menarik komitmen investasi hingga Rp27 triliun dari dalam dan luar negeri.
Tercatat sejak tahun 2022, Kawasan Industri Kendal telah menyerap 12.000 tenaga kerja baik dari sektor industri maupun jasa pendukung lainnya. Terlepas dalam perjalanannya, terdapat tantangan berupa kesenjangan antara kebutuhan industri dan tingkat pendidikan tenaga kerja lokal, sehingga masih dibutuhkan peningkatan keterampilan dan pelatihan.
#2 Pembangunan dan revitalisasi berbagai fasilitas publik
Fasilitas publik yang tampak sekali diberikan perhatian oleh Bupati Kendal Dico Ganinduto adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Alun-Alun Kaliwungu dan Boja jadi penampakan nyata dari upaya revitalisasi RTH yang dilakukan oleh Dico. Kedua alun-alun tersebut sebelumnya sangat semrawut dan kotor. Saat ini keduanya telah dibenahi dan bisa dinikmati sebagai ruang berekspresi bagi masyarakat setempat.
Akan tetapi masih ada kekurangannya, yaitu tukang parkir yang menyebalkan dan pengamen yang sangat mengganggu suasana khidmat ketika berada di kedua alun-alun tersebut. Selain RTH berkonsep alun-alun, Dico juga memperbaiki hutan klorofil jadi taman yang setidaknya layak untuk dinikmati sebagai tempat bersantai. Keberadaan beberapa RTH ini tentu sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan warga dan kebersamaan mereka, serta menjadikannya tempat strategis bagi aktivitas sosial dan ekonomi tanpa harus bergantung pada pusat perbelanjaan komersial.
Dico juga membangun perpustakaan daerah yang saya rasa jadi salah satu infrastruktur publik yang manfaatnya sangat besar. Yah persoalan para pengunjungnya tidak semua membaca buku, setidaknya masyarakat Kendal punya destinasi edukasi yang bisa dikenalkan kepada anak-anak dan remaja.
Keberadaan Perpustakaan Daerah Kendal sangat membantu dalam ikhtiar untuk meningkatkan literasi masyarakat di kalangan pedesaan. Pasalnya perpustakaan ini sering kali dijadikan kunjungan oleh sekolah-sekolah di Kendal yang letaknya tentu di pelosok-pelosok daerah.
#3 Inovasi pelayanan publik “Kuda Sakti” selama menjabat Bupati Kendal patut diacungi jempol
Integrasi data layanan di masa kepemimpinan Dico selama menjabat jadi Bupati Kendal cukup diacungi jempol. Salah satu inisiasinya yang membawa dampak efisiensi birokrasi adalah layanan Kuda Sakti (Kumpulan Data Statistik Terintegrasi). Inovasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan data dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di Kendal, sehingga meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengambilan keputusan dan pelayanan kepada masyarakat.
Integrasi layanan ini membuat Pemkab Kendal jadi bisa memetakan potensi dan program yang sesuai untuk sebuah desa. Hal itu tentu didasarkan pada data-data ekonomi yang ada dalam database Kuda Sakti ini.
Terlepas dari impotennya beberapa dinas yang berkaitan dengan ekonomi, tapi upaya Dico untuk menumbuhkan sektor ekonomi cukup terlihat hasilnya. Selama menjabat jadi Bupati Kendal, angka kemiskinan di Kendal mengalami penurunan dari 7% menjadi 2,5%. Ia juga berhasil meningkatkan perekonomian Kendal dengan nilai pertumbuhan ekonomi mencapai Rp4,16 triliun antara 2021 hingga 2023.
Hal ini karena Dico mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mendorong berbagai pelatihan, akses ke digitalisasi, serta kerjasama dengan platform marketplace. Lebih dari 50% UMKM di Kendal telah terhubung dengan platform digital berkat inisiatif ini, yang memperkuat daya saing dan memudahkan akses pasar bagi produk lokal.
#5 Integrasi transportasi publik
Nah, selanjutnya adalah integrasi transportasi publik seperti bus dalam kota yang makin baik. Memang tidak sebaik Semarang, tapi rute dari bus telah diperluas sehingga menjangkau masyarakat yang berada di pelosok-pelosok desa di Kendal.
Keberadaan bus dalam kota dengan tarif murah ini juga membantu masyarakat untuk berpergian tanpa khawatir biaya transportasi yang mencekik. Bus ini pun cukup mengurangi penggunaan kendaraan karena mereka merasa lebih enak dan cepat menggunakan bus dalam kota ini.
Itulah beberapa kontribusi atau jasa dari Dico Ganinduto selama menjabat sebagai Bupati Kendal. Meski Cuma satu periode, setidaknya beliau cukup memberikan perubahan bagi Kendal ke arah yang lebih baik. Pesan untuk beliau, yang sabar ya, Pak, gagal jadi Calon Bupati memang berat. Semoga ada jatah menteri untuk beliau. Kalau nggak menteri, minimal staf lah. Aamiin.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Warga Kendal Sudah Sepatutnya Bersyukur Punya Perpustakaan Daerah dengan Fasilitas Bagus dan Nyaman.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.