5 Perlintasan Kereta Api di Jogja yang Menyimpan Kisah Unik hingga Mistis

5 Perlintasan Kereta Api di Jogja yang Punya Kisah Unik hingga Mistik Terminal Mojok

5 Perlintasan Kereta Api di Jogja yang Menyimpan Kisah Unik hingga Mistik (Unsplash.com)

Setiap sudut Kota Jogja menyimpan kisah unik hingga mistis, tak terkecuali di perlintasan kereta api. Nggak sedikit cerita mistis mengenai penyeberangan rel kereta di Jogja yang jadi urban legend, salah satunya di sekitar flyover Gamping, Sleman.

Konon, perlintasan kereta api yang ada di kawasan Kaliabu, Kecamatan Gamping, Sleman ini “ditunggui” oleh sosok tak kasat mata yang sering mengajak orang untuk mendekat ke arah rel. Makhluk ini pula yang dipercaya sebagian masyarakat salah satu penyebab banyaknya kasus kecelakaan kereta hingga sering memakan korban jiwa. Anehnya, korban kecelakaan selalu saja berasal dari luar kawasan Kaliabu.

Terlepas dari rasa percaya dan nggak percaya, yang jelas, cerita tersebut sampai sekarang masih jadi buah bibir warga sekitar. Nggak cuma di flyover Gamping, masih banyak perlintasan kereta api di Jogja yang memiliki kisah unik dan mistis, berikut beberapa di antaranya.

#1 Perlintasan Timur Stasiun Tugu

Buat kamu yang sering melintas di Jalan Mangkubumi, tentu sudah nggak asing dengan perlintasan kereta api yang ada di sebelah timur Stasiun Tugu Yogyakarta. Rel kereta yang memisahkan Jalan Mangkubumi dan Jalan Malioboro ini bisa dibilang cukup unik. Pasalnya, palang pintu penyeberangan rel ini nggak naik turun, melainkan bergeser ke kiri kanan jalan secara otomatis.

Perlintasan kereta api di Kemantren Gedongtengen ini sudah ada sejak tahun 1887 atau bersamaan dengan pembangunan Stasiun Tugu Jogja. Awalnya, palang penyeberangan rel ini dibangun dari besi, tapi kemudian diubah menjadi palang perlintasan geser pada tahun 1940-an.

Uniknya, nggak semua jenis kendaraan diperbolehkan melintas di sini. Ya, perlintasan ini hanya boleh dilalui oleh pejalan kaki, sepeda, dan becak. Selain itu, para pengendara juga sering menuntun kendaraannya saat menyeberang di sini. Tradisi menuntun kendaraan ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.

Fakta menarik lainnya, perlintasan kereta api ini juga berada di sumbu imajiner atau garis lurus yang menghubungkan Gunung Merapi, Tugu Pal Putih, Kraton Yogyakarta, hingga Pantai Parangtritis. Hal ini yang kemudian membuat perlintasan yang memisahkan Jalan Mangkubumi dan Jalan Malioboro ini begitu ikonik.

#2 Perlintasan Jalan Mutiara Gondokusuman

Perlintasan kereta api di Jogja yang nggak kalah uniknya terletak di Jalan Mutiara, Kecamatan Gondokusuman. Beberapa waktu lalu, jagat dunia TikTok dihebohkan oleh adanya video yang memperlihatkan kereta api melintas sangat dekat dengan rumah warga. Tak ayal, video yang diunggah oleh @jooshkiiyevandesta ini viral di media sosial.

Kereta api berwarna kombinasi hijau putih tersebut berhasil menyedot perhatian netizen lantaran melintas di halaman rumah warga. Tentu saja banyak pihak yang menganggap fenomena ini cukup membahayakan warga sekitar yang rumahnya sangat mepet dengan rel kereta api.

Menanggapi kereta api yang melintas di pekarangan warga ini, pihak PT. KAI mengatakan bahwa jalur tersebut memang merupakan jalur yang biasa dilewati kereta dari bengkel untuk melakukan perbaikan di Balai Yasa. Kecepatan laju kereta pun juga di bawah 5 kilometer per jam. Meski begitu tetap saja fenomena semacam ini sangat membahayakan warga sekitar, ygy.

#3 Perlintasan di Bawah Flyover Janti

Perlintasan kereta api di bawah flyover Janti bisa jadi penyeberangan rel paling ikonik di Jogja. Pasalnya, di tempat ini kamu bisa menemukan berbagai macam kuliner lezat nan menggugah selera. Banyak sekali lesehan atau angkringan yang menyediakan makanan maupun minuman khas Jogja yang siap memanjakan lidahmu di sini.

Nggak cuma banyak kuliner dengan cita rasa paripurna, di sini juga sarat akan cerita mistis. Pada 2017 lalu, ada seorang ibu-ibu yang tiba-tiba kesurupan dan meminta agar palang pintu kereta api dibuka kembali. Konon, wanita itu kesurupan sama panglima jin penunggu rel kereta yang nggak terima teteg perlintasan ini dipagar besi.

#4 Perlintasan di Bawah Flyover Lempuyangan

Salah satu perlintasan kereta api di Jogja yang memiliki cerita mistis terletak di bawah flyover Lempuyangan. Konon, perlintasan kereta di Jalan Lempuyangan, Kecamatan Danurejan, ini dihuni oleh berbagai macam makhluk tak kasat mata.

Salah satu sosok tak kasat mata yang menghuni di sana adalah setan budek. Makhluk ini dipercaya sebagian masyarakat yang sering mengganggu pengguna jalan. Bahkan, nggak jarang orang mengaitkan banyaknya kasus kecelakaan di perlintasan kereta api di Jogja dengan setan budek.

Nggak cuma dihuni setan budek, ada banyak sosok yang kerap menampakan diri mengenakan pakaian warna-warni di tepi jembatan di atas perlintasan kereta. Konon, makhluk tak kasat mata ini sering melambaikan tangan dan meminta tumpangan para pengguna jalan saat melintas pada malam hari. Serem sih kalau ini.

#5 Perlintasan Kereta Stasiun Sedayu

Perlintasan kereta api di dekat Stasiun Sedayu, Bantul, Yogyakarta, juga dikenal cukup angker. Meski stasiun ini sudah nggak beroperasi sejak tahun 90-an silam, kisah mistis di sepanjang rel kereta api ini masih jadi buah bibir warga sekitar. Konon, nggak sedikit warga yang acap kali mendengar pengumuman kedatangan atau keberangkatan kereta menggunakan bahasa Belanda. Ngeri, ya?

Itulah sejumlah perlintasan kereta api di Jogja yang menyimpan kisah unik hingga mistis. Kalau saya sendiri justru punya kisah pedih di perlintasan kereta api di bawah Flyover Janti. Ya, tepat di sana, pacar saya waktu itu (baca: mantan) ngajak bubar tangisan. Kalau kamu sendiri gimana? Punya kisah apa di perlintasan kereta api di Jogja?

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Hal yang Saya Jumpai Selama Tinggal di Pinggir Rel Kereta Api.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version