5 Pembagian Kerja Kuli Berdasarkan Fashion yang Dikenakan

5 Pembagian Kerja Kuli Berdasarkan Fashion yang Dikenakan terminal mojok.co

5 Pembagian Kerja Kuli Berdasarkan Fashion yang Dikenakan terminal mojok.co

Pasti Anda nggak asing dengan kuli, yakni sebutan bagi pekerja bangunan dalam bahasa Jawa. Pekerja keras nan tangguh ini bekerja untuk membuat bangunan rumah, gedung, sekolah, dan lain-lain seperti dalam permainan Minecraft.

Kuli juga punya struktur keanggotaan seperti organisasi resmi lainnya. Selain itu, setiap anggota atau bisa disebut pekerja, memiliki pembagian kerja masing-masing. Dan ternyata pembagian kerja ini dapat dilihat dari fashion yang mereka kenakan.

Fashion sering diidentifikasikan sebagai cara berpakaian dan dapat juga mencerminkan kepribadian seseorang. Kalau kata nenek moyang kita, sih, “Ajining diri saka busana”. Namun, dalam dunia per-kuli-an, pakaian dapat juga menentukan tugas seorang kuli. Lantas, bagaimana, sih, para kuli ini menentukan tugas mereka berdasarkan starterpack fashion-nya? Capcus aja yuk kita baca~

#1 Kaos partai (kuli pemula)

Pemula atau beginner sering memakai kaos partai dalam menginjak dunia per-kuli-an. Biasanya tanggung jawab kerja mereka adalah beli rokok, bantuin ambil semen, menata batako yang jatuh, ngambilin air, dan kalau ada truk pengangkut bahan bangunan yang datang, si kaos partai dengan lambang banteng merah yang gagah menjadi barisan terdepan.

Meskipun tugasnya terbilang mudah, terkadang kaos partai juga melakukan hal yang tak terduga. Misalnya, ia mencoba eksperimen menggunakan bahan sisa untuk mengukir nama ataupun gambar, kurang kerjaan sih tapi kreatif.

#2 Long sleeve (semeners)

Si pengguna long sleeve atau barisan pekerja kelas menengah. Mereka sudah berpengalaman dalam dunia per-kuli-an dan menguasai beberapa teknik khusus persemenan. Sebenarnya long sleeve ini memiliki fungsi khusus sebagai penangkal percikan semen pada waktu bekerja, bukan untuk lifestyle doang.

Selain itu, si long sleeve selalu menentukan tugasnya di awal rencana pembangunan. Tanggung jawab kerja mereka seperti penata pondasi, pelamiran bangunan, dan pengadukan semen.

#3 Lelaki berkerudung (spesialis panjat)

Tim kuli juga memiliki spesialis panjat yaitu lelaki berkerudung. Jabatannya sama dengan kaum semeners. Kemampuan panjat ia peroleh dari hasil latihan memanjat kelapa. Kemudian dikolaborasi dalam ilmu penataan genteng atau atap. Sisi yang tinggi selalu menjadi tugas lelaki berkerudung seperti mengecat dinding atas, plafon, dan lain lain. Fungsi utama kerudung yang ia pakai untuk melindungi kulit wajah dari cat, debu, dan sinar uv agar wajah tetap bersih dan berkilau.

#4 Topi Pee Wee Gaskin (leader)

Dunia per-kuli-an juga memiliki seorang pemimpin. Nah, Pak topi Pee Wee Gaskin inilah leadernya. Gelar leader ini didapat dengan perjalanan yang cukup panjang, Sehingga ilmu seperti Geografi, Matematika, dan Kimia dapat terkuasai. Gimana? Dahsyat nggak? Oleh karena itu, nggak salah ditunjuk sebagai Kage.

Tugas utama para leader ialah mendata absensi para kuli, mengisi kekosongan dari tanggung jawab kerja yang lain, dan tanda tangan nota pembelian bahan bangunan.

#5 Safety helmet (pengawas)

Mandor atau paling sering disebut arsitektur perancang bangunan. Si safety helmet kebanyakan berasal dari lulusan S1 ataupun mahasiswa Arsitek yang sedang mencari ceperan. Starterpack-nya ialah safety helmet dan PDH (pakaian dinas humoris) dari universitas mereka. Ia punya tugas untuk merancang bangunan dan jadi pengawas para kuli. Anehnya, justru yang mengenakan safety helmet ini pengawasnya, bukan para kuli yang terjun langsung buat bikin bangunan.

Begitulah rentetan fashion para kuli beserta pembagian kerjanya. Meskipun begitu, di lapangan pengklafisikasian tersebut dapat berubah mengikuti undang-undang per-kuli-an yang berlaku sesuai area kerjanya masing-masing. Akan tetapi, setidaknya masyarakat tahu kalau ada pembagian tugas yang bisa dilihat dari fashion para kuli yang sungguh berjasa membuat tempat kita bernaung..

BACA JUGA Mengupas Video Jamet yang Sarat akan Kritik Budaya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version