5 Orang yang Sebaiknya Nggak Belanja di KKV

5 Orang yang Sebaiknya Nggak Belanja di KKV Terminal Mojok

5 Orang yang Sebaiknya Nggak Belanja di KKV (Wikimedia Commons)

Sabtu (29/10/2022) lalu, salah satu toko retail di Indonesia, KKV, resmi membuka gerai pertamanya di Jogja, tepatnya di Pakuwon Mall—dulunya Hartono Mall—lantai UG 01-05. KKV Pakuwon Mall Jogja menjadi cabang KKV ke-12 di Indonesia. Sontak saja gerai retail yang baru buka ini langsung dipadati pengunjung. Tingginya antusiasme warga terhadap pembukaan KKV ini bukannya tanpa alasan. Selama ini KKV dikenal karena menawarkan pengalaman belanja yang berbeda dari swalayan pada umumnya.

KKV menyediakan banyak pilihan produk impor yang sulit didapatkan di swalayan lain. Bahkan, KKV sempat viral pada penghujung tahun 2020 setelah merilis konsep noodle wall. Noodle wall ini merupakan sebuah spot belanja estetik yang memajang puluhan produk mi instan dari berbagai negara. Beberapa merk mi instan bahkan nggak bisa kita jumpai di swalayan lain.

Sejak KKV hadir, pelanggan nggak perlu susah-susah lagi nitip ke orang lain yang mau ke luar negeri atau belanja secara daring di marketplace. Belanja online memang menawarkan kepraktisan tersendiri, tapi sensasi healing dari belanja langsung ke toko itu nggak bisa digantikan, lho. Asyik kan, Gaes, bisa cuci mata. Apalagi KKV didesasin dengan interior yang estetik dengan ciri khas khas warna kuning ngejreng. Meski begitu, ada saja orang yang mungkin nggak cocok belanja di sini, berikut di antaranya:

#1 Si paling lapar mata

Bisa dibilang KKV merupakan tempat belanja yang variatif. Barang yang ditawarkan sangat beragam. Dari makanan dan minuman, alat mandi, produk kecantikan, alat tulis, peralatan rumah tangga sederhana, bahkan mainan anak tersedia di sini. Apalagi KKV juga menyediakan produk impor yang nyeleneh dan susah kita dapatkan di luar. Khusus mi instan dan sheet mask, ditampilkan dalam sudut khusus, di mana satu tembok—mentok dari atas ke bawah—penuh dengan masker atau mi instan.

KKV adalah surganya barang-barang imut, nggak kalah dari brand sebelah. Buat cewek-cewek penggemar barang-barang gemas, dipastikan akan kalap belanja di sini. Pasalnya KKV menawarkan banyak ragam alat tulis, alat mandi, dan boneka imut-imut dengan warna-warna pastel yang lagi ngehits itu. Pasti bikin ritual belanja nggak berjalan sesuai rencana karena sulit menahan godaan.

Jadi, buat kalian yang lemah iman dan gampang lapar mata, mending jangan kunjungi KKV saat kondisi dompet sedang cekak-cekaknya. Nggak mau kan pulang dengan perasaan gundah sampai susah tidur gara-gara nggak jadi belanja?

#2 Si nggak mau ribet

Seperti yang saya katakan di atas, KKV menawarkan banyak produk impor. Tentunya nggak semua produk impor itu halal. Mengingat umat muslim nggak selalu jadi mayoritas di setiap negara, jadi mungkin saja ada produk makanan dan minuman yang nggak halal. Makanya diperlukan kejelian ekstra untuk meneliti komposisi makanan yang akan dibeli.

Buat orang-orang yang nggak mau ribet mengecek barang belanjaan satu per satu, mending belanja di toko yang sudah pasti menyediakan produk halal saja. Kan sayang uangnya kalau sampai salah ngambil produk non-halal.

#3 Si gampang ragu-ragu

Produk halal yang dijual KKV memang masih jauh lebih banyak daripada yang non-halal. Namun, nggak semua produk itu ada label halal MUI-nya. Beberapa produk mendapat sertifikasi halal dari negara asalnya, beberapa yang lain malah nggak ada logo halalnya sama sekali. Kalau sudah begini, pembeli harus punya inisiatif mengecek komposisi produk atau bertanya kehalalan produk yang diincarnya ke Mbah Google. Buat orang-orang yang saklek harus beli produk berlogo halal MUI-nya, mending belanja di swalayan langganan saja.

#4 Si kaum mendang-mending

KKV sangat cocok untuk orang yang menjadikan belanja sebagai sarana rekreasi dan senang-senang. Barangnya banyak yang bagus dan lucu, tapi tentu saja harganya lebih mahal. Misalnya saja buku tulis ala-ala dijual dengan harga belasan ribu di KKV, sedangkan di toko pada umumnya buku tulis Sidu dihargai 3 ribu-an saja. Keduanya sama-sama bisa jadi media untuk menulis, tapi ada value tambahan berupa estetika yang membedakan kedua buku tulis tadi.

Buat kaum mendang-mending yang masih sangat mempertimbangkan harga dan sama sekali nggak mencari estetika, sebaiknya kalian nggak belanja di KKV dulu. Toh fungsi barangnya sama.

#5 Punya anak kecil yang gampang tantrum

KKV juga menyediakan beragam mainan anak yang lucu-lucu dan menarik. Harganya sih sebenarnya masih masuk akal. Masalahnya, apakah si anak puas hanya dengan satu mainan? Apakah kalian yakin si kecil nggak akan nunjuk mainan lain? Kalau nggak yakin, mending jangan bawa anak ke KKV dulu. Apalagi kalau si kecil tipikal gampang tantrum kalau keinginannya nggak dituruti. Duh, bisa repot urusannya. Nggak diturutin malu, tapi kalau diturutin kitanya yang boncos.

Sekarang sudah paham kan alasan kenapa orang-orang di atas nggak cocok belanja di KKV? Ngerti, dong? Coba share ke temen-temen kalian yang punya kriteria di atas. Hehehe.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Tempat Belanja Tak Biasa yang Cocok buat Orang Ekstrovert.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version