Toilet. Sebuah tempat di sudut sekolah yang menyimpan cerita tersendiri. Banyak mantan siswa yang kenangannya akan bangku sekolah justru diisi oleh toilet. Sebagai tempat pacaran, janjian tukeran kunci jawaban, jalan pintas untuk kabur dari sekolah, dan lain sebagainya.
Emang beneran mau ke toilet, ketika seorang siswa minta izin ke guru? Eits, belum tentu. Ada beberapa niat tersembunyi dari sebuah permintaan izin pergi ke toilet. Izinkan saya membuat daftarnya.
Izin ke toilet, ternyata ke kantin
Ini yang paling umum terjadi. Sebuah niat terselubung. Bukannya ke toilet sesuai izin, malah mangkir ke kantin. Karena masih dalam masa pertumbuhan, lapar jadi mudah mampir. Kalau udah kadung lapar dan jam istirahat masih lama, bawaannya ngantuk. Eh, laper ngantuk, kenyang bego. Pelik sekali.
Dan kalau sudah ke kantin, jadi lama banget. Ketika masuk kelas, langsung diledekin teman: “Habis boker, ya? Bauuu!” Iya, bau cilok tapi.
Izin ke toilet, tapi malah ibadah
Izinnya pipis, eh tapi ternyata malah ibadah. Salat duha, misalnya. Sebetulnya, kalau menurut saya, nggak salah, sih. Niatnya baik, biar nggak kelewat jam ibadah. Namun, kenapa kudu berbohong. Saya kira, kalau mau izin salat, guru pasti ngasih, sih.
Lagian, salat duha, kan nggak lama banget. Cuma beberapa menit. Bahkan lebih cepat dibandingkan kamu izin ke toilet, tapi ternyata beli batagor di kantin. Siapa tahu, pas izin mau salat, gurunya malah ngajak berjemaah saja. Pahalanya nambah. Hayo.
Izin ke toilet, ternyata ke parkiran
Bukan, bukan karena si siswa nyambi jadi tukang parkir di sekolahnya sendiri. Bukan juga nyambi jualan cireng di samping parkiran sekolah. Siswa kayak gini, bisanya, cuma nggak betah aja di dalam kelas.
Kombinasi antara nggak suka sama pelajarannya atau nggak suka sama gurunya. Tujuanya memang untuk menghabiskan jam pelajaran. Tapi awas, sekali ketahuan, bisa disuruh lari keliling lapangan di siang bolong. MAMAM.
Izin ke toilet, eh malah pulang ke rumah
Bukan, bukan karena homesick. Baru juga pukul 07.30 pagi, eh udah kangen rumah. Nggak kayak gitu. Siswa kayak gini pulang ke rumah karena punya alasan khusus.
Misalnya, lupa membawa buku catatan atau buku pelajaran ke sekolah. Pura-pura izin ke belakang, eh cabut ke rumah. Namun, ingat, gelagat kayak gini cuma terjadi kalau jarak rumah dan sekolah berdekatan. Nggak mungkin dong, rumah siswa di Indramayu, sekolahnya di Garut, eh pulang ambil buku.
Izin ke toilet untuk sebuah konspirasi
Ada, tuh, yang sengaja izin ke toilet untuk sebuah alasan konspirastif. Misalnya, ke toilet untuk menyembunyikan rokok. Menyembunyikan rokok di dalam tas atau di kelas itu riskan. Bisa saja, tiba-tiba ada razia. Nah, kalau disimpan di toilet, risikonya lebih kecil.
Syaratnya, tempat persembunyian rokok harus aman. Kalau nggak, yang terjadi, antara rokoknya ditemuin sama yang bersih-bersih atau diembat sama teman.
BACA JUGA Teori Soal Kenapa Orang Sunda Tidak Menikah dengan Orang Jawa.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.