Indofood sebaiknya mempertimbangkan lima makanan lokal ini jadi varian rasa Indomie terbaru
Salah satu trik menciptakan suatu produk yang saya pelajari dari Pandji Pragiwaksono adalah membuat produk yang memiliki karakter kuat. Hal ini sangat jelas dia terapkan pada setiap acara stand up comedy special yang dia tampilkan. Walaupun banyak yang bilang Pandji ini bukan komedian yang paling lucu, tapi data dan fakta di lapangan bahwa blio adalah seorang salah satu komedian yang paling laku tidak dapat dimungkiri.
Hal ini sepertinya yang sedang diterapkan oleh Indofood sebagai perusahaan yang memproduksi Indomie dengan kehadiran produk bercita rasa khas kuliner Nusantara. Sebagai wujud terima kasih saya yang sejak lahir sampai lulus kuliah telah “dibiayai” oleh Indofood karena kedua orang tua saya merupakan karyawan mereka, saya ingin mengusulkan lima makanan lokal yang layak ditambahkan sebagai varian rasa Indomie khas Nusantara.
Inilah lima makanan lokal yang bisa dijadikan varian rasa Indomie terbaru.
#1 Babat gongso
Sesuai dengan namanya, makanan ini terbuat dari babat yang proses masaknya dengan digongso alias ditumis. Cita rasa pedas, manis, dan gurih dari babat gongso inilah yang membuat saya menyarankan agar Indomie membuat varian rasa Indomie Goreng Babat Gongso. Sebab, belum pernah saya temukan rasa pedas, manis, dan gurih jadi satu dalam sebungkus Indomie. Target pasarnya pun jelas untuk masyarakat Semarang dan sekitarny. Jangan lupa ya Indofood kalau kamu punya satu perusahaan di Semarang. Jadi melayani selera warga Semarang harus menjadi salah satu prioritas. Bercanda loh.
#2 Soto tauto
Mungkin kamu bakal asing mendengar nama soto tauto. Kuliner ini berasal dari Pekalongan. Kuah berwarna merah dari soto tauto terbuat dari racikan tauco dan rempah-rempah. Soto tauto ini disajikan dengan mangkuk kecil dan ditemani dengan tempe goreng tepung atau kripik tempe.
Rasa tauco yang gurih, manis, asam, dan segar membuat soto tauto ini memiliki cita rasa yang sangat unik. Saya yakin bila Indofood membuat Indomie soto tauto, akan menjadi produk yang paling berbeda dengan produk-produk Indomie yang pernah ada sebab bumbu tauco ini menjadi ciri khasnya.
Tapi, bayangin rasanya kek apa dulu kali ya, kedelai lagi mahal.
#3 Pallu basa
Pallu basa adalah makanan khas dari Makassar yang penampilannya mirip dengan coto Makassar. Dengan rasa rempah-rempah yang kaya dan rasa pedas asam dari sambal serta jeruk nipis membuat pallu basa sangat segar untuk dimakan di tengah-tengah suasana rintik hujan yang sendu.
Bayangin kalau ada varian rasa Indomie pallu basa. Godaan untuk bikin mi di kala hujan makin menggila.
#4 Sroto Sokaraja
Jika kamu mengira tulisan sroto ini merupakan sebuah typo, antum kurang tepat. Sebab, tulisannya memang seperti itu. Sroto sokaraja ini berbahan dasar daging ayam atau daging sapi dan sohun. Yang menjadi daya tarik dari sroto sokaraja adalah bumbu sambal kacang, ketupat, dan krupuk merahnya.
Saya sudah bisa membayangkan bungkus koya yang biasa ada di mi instan diganti isinya dengan sambal kacang dan ada tambahan kerupuk merah kecil. Jika Indofood serius menggarap Indomie rasa sroto sokaraja, bukan tidak mungkin keberhasilan sudah akan ada di depan mata. Sebab, di antara rasa soto dari berbagai daerah di Indonesia yang pernah saya cicipi, sroto sokaraja adalah yang paling unik.
#5 Sambal dabu-dabu
Pertama kali saya mengetahui menu makanan ini adalah saat saya mengunjungi Warung SS di Semarang. Belakangan saya baru tau bahwa sambal dabu-dabu berasal dari Sulawesi Utara. Kalau sambal ini biasa-biasa saja, nggak mungkin sambal ini sampai ke meja makan SS di pulau Jawa.
Saya berandai-andai jika ada Indomie goreng rasa sambal dabu-dabu, saya rasa jadi pesaing varian mi instan pedas yang rasanya gitu-gitu aja. Dengan rasa sambal dabu-dabu yang segar dan pedas dari tomat, cabai, garam, bawang merah, dan bawang putih, bakal bikin rasanya menggelegar.
Itulah lima kuliner Nusantara yang sebaiknya dijadikan varian rasa Indomie yang baru. Kalau artikel ini dibaca dan beneran dieksekusi oleh pihak Indofood, rasanya bakal menyenangkan. Selain itu, Indofood nggak main-main dalam “menyatukan” Nusantara lewat kuliner. Top markotop pokoknya.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya