Iqbal yang dahulu anggota Coboy Junior, telah menuntaskan mandat besar. Ia baru saja menjadi model video klip remake “Yang Terdalam” milik Noah. Lagu yang dahulu punya Peterpan ini, sempat ngehits dan menjadi soundtrack sinetron. Banyak yang suka, banyak juga yang tak suka. Ada yang bilang luar biasa, ada yang bilang overrated. Tapi, satu hal yang pasti. Fans Iqbal dipastikan bungah tiada terkira melihat rambutnya yang berkibar.
Lagu ini—“Yang Terdalam”—saya kira penting. Selain karena dinyanyikan Om Ariel, lagu ini merupakan penanda zaman. Tapi, sebagai penikmat musik, saya berharap ada lagu lain yang dibikin ulang. Sebab, lagu keren dan bersejarah juga ada banyak. Siapa tahu, setelah di-remake lagu itu naik lagi. Berikut beberapa rekomendasi lagu lain yang harus dibuat ulang.
“Peramah Dan Sopan” (Dea Ananda)
Lagu ciptaan Pak Dal ini muncul di tahun 90-an. Saya sendiri baru tahu lagu ini di tahun 2021, lewat seorang sepupu yang masih SD. Dia menyanyikan lagu ini, yang merupakan tugas sekolah. Lagu ini sarat akan nilai luhur. Bercerita soal perilaku yang baik dan terpuji.
Seperti kita tahu, negara ini sangat menjunjung tinggi kesopanan. Bahkan apa-apa harus sopan. Kritik harus sopan, jadi warga negara harus sopan, berpendapat harus sopan. Soal siapa yang jadi bintang video klipnya, saya kira kita semua tahu siapa yang paling cocok. Ya, siapa lagi kalau bukan Rachel Vennya. Sosok inspiratif, paling berhak bahagia, dan sudah teruji kesopanannya.
“Symphony No. 40” (Mozart)
Konon, komposisi karya Mozart mampu menstimulus otak dan bisa bikin pintar. Lagu ini belum pernah punya video klip. Jadi, mari kita bikin sekalian. Musiknya bisa digarap oleh Twilight Orchestra, dan dipimpin oleh Adi MS. Nah, isi video klipnya adalah para pemilik opini atau twit pekok. Seperti opini nirempati yang selalu memposisikan korban kekerasan seksual sebagai penyebab atas apa yang terjadi pada dirinya. Mulai dari bajunya, keluar dari rumah sendiri, pokoknya yang salah adalah si korban.
Yah, biar nanti ada yang komen “wah, dark” atau “wuih, satire” atau bisa juga, “wah, sarkas!”. Padahal bedanya sarkas sama satire saja pada nggak ngerti. Semoga para pemilik opini aneh itu juga ikut mendengarkan. Mungkin dengan mendengarkan komposisi agung ini, otak mereka bisa lebih menajam, nggak tumpul-tumpul banget.
“Seperti Para Koruptor” (Slank)
Siapa yang tak kenal lagu ini. Melihat beragam kejadian akhir-akhir ini, saya kira lagu ini makin dibutuhkan. Begitu juga kritik dan suara lantang dari Slank, sungguh sangat kita rindukan. Pak Firli Bahuri dan kawan-kawan saya pikir paling pas menjadi bintang video klip. Pasti aktingnya alami banget, tak terlihat seperti akting. Lagu ini akan lebih semarak dan syahdu. Ada vibe-vibes wawasan kebangsaan yang kental. Sehingga makin meningkatkan nilai lagunya sendiri.
“Bongkar” (Swami)
Siapa yang bisa menyaingi kemegahan lagu ini. Ada sosok Iwan Fals di akbarnya lagu ini. Cocok digunakan untuk soundtrack demo dan orasi di jalan. Tapi, saran saya, kalau mau bikin video klip yang lebih nyata saja. Masalahnya, kalau mengangkat persoalan yang dibawa oleh lagu ini, masih terlalu berat. Dari awal terbitnya lagu ini saja, apa yang mau dibongkar tak kunjung terbongkar. Padahal ordenya saja sudah ganti.
Saran saya, gunakan video para aparat yang hobi bongkar-bongkar warung saat puasa. Atau gunakan video bongkar-bongkar tugu Jogja yang terus-terusan dipugar. Maklum kota budaya, je. Bisa juga video bongkar-bongkar kampung yang tergusur oleh stadion dan tol. Pasti lebih ngena dan lebih cocok. Asli bongkar-bongkar, no tipu-tipu.
“Hancur Hatiku” (Olga Syahputra)
Setelah sekian lama, lagu ini perlu dihidupkan lagi. Musik bisa digarap oleh Tohpati, Gerald Situmorang, dan Dewa Budjana. Model video klipnya pun banyak pilihan. Bisa mengundang para buruh yang tertekan Omnibus law, korban penggusuran, petani dan peternak yang merugi karena mafia harga, para atlet yang tak jadi bertanding, korban kekerasan seksual yang tak mendapat keadilan, dan masih banyak lagi. Bisa-bisa hampir semua orang Indonesia cocok menjadi model video klipnya. Hadeh.
Itulah beberapa lagu yang sebaiknya di-remake selain “Yang Terdalam”. Selain lagunya masih relate, lagunya juga bagus. Smaa-sama penanda zaman, bukan?
Sumber Gambar: Pixabay