Apa sih yang pertama kali terbersit di benak kalian jika mendengar kata Banyumas? Apakah Gunung Slamet? Atau Republik Ngapak? Kabupaten Banyumas yang beribu kota di Purwokerto ini bukan hanya terkenal dengan Gunung Slamet dan aksen ngapaknya saja, tapi juga mampu menghasilkan berbagai makanan khas yang telah populer di kalangan umum. Kalau berwisata ke Banyumas, jangan lupa mencicipi lima kuliner khas Banyumas yang mampu bikin lidah kalian bergoyang ini.
#1 Tempe mendoan
Kuliner khas Banyumas satu ini namanya memang sudah populer sejak dulu. Makanan berbahan dasar kedelai yang difermentasi ini seolah sudah jadi menu yang wajib ada di meja makan.
Dilansir dari Liputan6.com, menurut Ahmad Tohari, seorang penulis sekaligus budayawan asal Banyumas, mendoan ditemukan saat proses pembuatan keripik tempe. Dalam proses menggoreng keripik, tempe digoreng setengah matang sebelum akhirnya digoreng kembali. Mendoan sendiri memang berasal dari kata “mendo” yang artinya setengah matang.
Di Banyumas, kuliner satu ini biasanya dijadikan sebagai lauk. Rasanya yang gurih bikin orang kepingin memakannya terus. Tempe mendoan biasa dipadukan dengan cabai rawit hijau. Kalau bahasa Banyumasannya nyigit, Gaes. Selain itu, tempe mendoan juga bisa dinikmati dengan sambal kecap. Sensasinya enak banget, Luuur.
#2 Getuk goreng Sokaraja
Kuliner khas Banyumas selanjutnya yang tak boleh dilewatkan adalah getuk goreng Sokaraja. Ini adalah olahan dari singkong yang dicampur dengan gula Jawa kemudian digoreng.
Konon, getuk goreng Sokaraja adalah makanan yang nggak sengaja dibuat oleh Bapak Sanpirngad sekitar tahun 1918. Blio adalah seorang penjual nasi di daerah Sokaraja. Saat itu ada menu getuk juga yang ia jual. Kebetulan suatu hari getuk yang ia buat nggak laku, ketimbang mubazir, getuk pun digoreng. Siapa sangka ternyata pembeli malah menyukai menu getuk goreng tersebut. Sejak itulah getuk goreng mulai terkenal di Banyumas.
Lantas, kenapa dinamakan getuk goreng Sokaraja, bukan getuk goreng Banyumas atau getuk goreng Purwokerto? Begini. Setelah terkenal, makanan khas Banyumas ini kemudian dipopulerkan oleh Bapak Tohirin, menantu dari Bapak Sanpirngad. Blio membuka toko di daerah Sokaraja, Banyumas. Makanya olahan singkong satu ini terkenal dengan sebutan getuk goreng Sokaraja. Hingga kini, toko getuk goreng H. Tohirin sudah ada 9 cabang, lho, Gaes.
#3 Kraca
Kuliner khas Banyumas ketiga adalah kraca. Makanan satu ini berasal dari olahan keong sawah yang diberi bumbu rempah-rempah. Cara mengolahnya nggak ribet. Keong sawah dibersihkan terlebih dulu, setelah itu dimasak dengan resep yang sudah ada turun-temurun. Bumbu-bumbu yang biasa dipakai memasak kraca antara lain garam, merica, kunyit, dan rempah-rempah lainnya.
Kalau kalian datang ke Banyumas di musim hujan, cocok banget nih makan menu satu ini. Sebab, bisa untuk menghangatkan tubuh. Eh, tapi kraca nggak bisa menghangatkan sikap si doi yang dingin, ya.
#4 Cimplung
Cimplung berasal dari bahasa Jawa “cemplung” yang artinya masuk ke dalam air. Kuliner khas Banyumas satu ini berbahan dasar umbi-umbian yang diolah dan direbus dengan air nira yang mendidih. Umbi-umbian yang biasa digunakan untuk membuat cimplung antara lain ubi jalar, singkong, dan munthul.
Makanan satu ini memang nggak tahan lama seperti getuk goreng Sokaraja, tapi kalian tetap wajib mencobanya apabila sedang main ke Banyumas. Cimplung memiliki cita rasa manis dan cocok disajikan sebagai menu sarapan di pagi hari. Tapi, kalau kalian punya diabetes, jangan terlalu berlebihan mengonsumsi makanan ini, ya.
#5 Tahu gecot
Tahu gecot adalah kuliner khas Banyumas terakhir yang wajib kalian coba. Tahu gecot berisi ketupat, tahu, kerupuk, dan irisan kubis yang disiram sambal kacang. Fyi, gecot adalah singkatan dari bahasa Jawa “gagean kecot” yang berarti cepat sudah lapar.
Makanan ini tergolong makanan berat yang bisa disantap untuk menu makan siang. Kalian bisa mencicipi tahu gecot di area Pasar Kuliner Purwokerto.
Tertarik mencoba kelima kuliner khas Banyumas di atas? Kalian bisa mencicipi makanan-makanan tersebut di sekitaran daerah Banyumas Raya. Selamat berwisata kuliner, Luuur.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Nopia, Makanan Khas Banyumas yang Selama Ini Dianaktirikan.