Mi adalah salah satu makanan favorit di Indonesia. Selain menjadi makanan sampingan untuk mengganjal perut di kala lapar, beberapa orang bahkan menjadikan mi sebagai hidangan utama. Sebagaimana kita tahu, ada beberapa jenis mi yang dikonsumsi orang Indonesia. Ada mi telur, bihun, soun, misoa, dsb. Dan mi yang paling sering kita makan—mi instan—biasanya memiliki dua varian, yakni mi rebus maupun mi goreng.
Saya adalah salah satu penyuka mi goreng ketimbang mi rebus. Sebab, sejak sekolah saya selalu dibekali nasi dan mi goreng oleh ibu saya. Meski mi dan nasi adalah menu sederhana, rasanya sungguh nikmat luar biasa. Sebagai penikmat mi, saya merasa ada beberapa kesalahan yang sering sekali dilakukan kebanyakan orang. Kesalahan-kesalahan ini tentu membuat sensasi makan mi jadi kurang “gres”. Apa sajakah kesalahan-kesalahan itu? Berikut daftarnya.
#1 Makan pakai kuah
Kesalahan pertama yang kerap dilakukan oleh beberapa oknum adalah memberi mi goreng sedikit kuah agar lebih berair. Haduh. Apalagi ada yang sampai seperti bikin mi rebus.
Sudah jelas namanya mi goreng, penyajiannya ya harus tanpa kuah, dong! Kalau pakai kuah, walau cuma sedikit, namanya ya mi rebus, Bestie. Membiasakan perilaku seperti ini justru akan menghilangkan esensi sepiring mi goreng. Walau sejujurnya, agak nyemek pakai kuah enak juga, sih.
#2 Makan pakai mangkuk
Kesalahan selanjutnya ini sering bikin saya gregetan. Jadi gini, namanya saja ya mi goreng, nggak ada kuahnya, disajikan mbok ya pakai piring, jangan mangkuk. Mangkuk kan biasanya digunakan untuk menyajikan makanan yang berkuah seperti mi rebus. Kalau makan mi goreng di mangkuk, kelihatannya ya ra mashok. Tapi, kalau di rumah nggak punya piring atau piringnya lagi kotor semua, apa boleh buat.
#3 Makan saat sudah dingin
Menyantap makanan tentunya akan jauh lebih nikmat saat sedang hangat-hangatnya. Hal tersebut akan meningkatkan nafsu makan. Termasuk saat menyantap sepiring mi goreng, tentunya lebih enak saat baru matang, dong. Aromanya itu, lho, bikin pengin segera menghabiskannya nggak, sih. Makan mi goreng (terutama mi instan) di kala sudah dingin tentu akan membuat rasa nikmatnya menjadi berkurang. Kecuali kalau kamu sengaja membawa bekal ke tempat kerja atau sekolah.
#4 Tidak menghabiskan topping
Mi goreng instan rata-rata selalu menyediakan topping di dalam kemasannya berupa bawang goreng atau sejenis kriuk-kriukan. Saya adalah salah satu tipe orang yang doyan gadoin topping ini, lho. Sayangnya, ada beberapa oknum yang sengaja nggak menghabiskan topping ini. Entah karena nggak suka atau memang rasanya sudah nggak “kresss”. Pokoknya kalau memang nggak suka, mending nggak usah ditaburin di atas mi, sayang banget. Mending disimpan saja buat orang lain, atau buat saya juga boleh.
#5 Menambahkan saus atau kecap berlebihan
Terakhir, banyak orang yang sering menambahkan ekstra saus atau kecap ke dalam mi yang akan dimakan. Jelas, saus dan kecap tersebut bukan berasal dari kemasan, alias sengaja beli saus secara terpisah agar mendapat sensasi rasa lebih pedas. Hal tersebut wajar untuk penyuka pedas. Namun, jika saus yang diberikan kurang cocok dengan rasa minya atau terlalu banyak menuangkan saus, justru akan membuat rasa mi menjadi kurang enak. Toh di dalam kemasan mi instan kan sudah disediakan porsi saus dan kecap yang sesuai takaran.
Nah, kira-kira begitulah beberapa kesalahan yang kerap dilakukan seseorang saat menikmati mi goreng. Apakah kamu adalah salah satu yang sering melakukan kebiasaan di atas? Kalau iya, mulailah untuk mengurangi kesalahan tersebut agar makan mi terasa jauh lebih nikmat.
Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi