Angkot (angkutan kota) menjadi alat transportasi umum yang sampai kini masih beroperasi di berbagai daerah di Indonesia. Angkot menjadi transportasi umum andalan masyarakat yang hendak bepergian terlebih mereka yang tidak terbiasa menggunakan kendaraan pribadi. Di kota-kota besar khususnya pulau Jawa angkot masih merajalela berbeda dengan di pulau lain di mana keberadaan angkot yang sudah mulai berkurang seperti di pulau Sumatera.
Mayoritas penumpang angkot biasanya berasal dari ibu-ibu yang hendak pergi ke pasar, anak-anak sekolahan, sampai karyawan pabrik. Meskipun keberadaannya sangat penting, namun terkadang masih ada saja ulah oknum sopir angkot yang membuat penumpangnya kesal. Tak jarang penumpang pun memilih untuk menaiki angkutan lainnya ketimbang naik di angkot yang meresahkan.
Beberapa kali ketika memakai jasa angkot, saya juga pernah mendapati kelakuan sopir yang tidak membuat nyaman. Berikut merupakan kebiasaan sopir angkot yang selalu bikin penumpang kesal dan ogah untuk memakai jasanya lagi.
Daftar Isi
Sopir angkot yang ugal-ugalan
Ugal-ugalan sepertinya sudah menjadi kebiasaan oknum sopir yang ingin kejar setoran. Apalagi kalau keadaan si sopir seperti habis mabuk yang terlihat dari mata merahnya. Hal ini tentunya sangat membahayakan penumpang. Sopir jenis ini biasanya selalu ingin mendahului angkot lain tanpa memperhatikan keselamatan penumpang. Kebiasaan ini membuat penumpang menjadi trauma terlebih yang sudah lanjut usia.
Ngetem terlalu lama
Ngetem memang sudah menjadi rutinitas dari sopir angkot agar mendapatkan penumpang dengan jumlah yang diinginkan. Sebenarnya hal itu memang wajar, namun kalau aksi ngetemnya terlalu lama terlebih dalam cuaca yang terik, tentunya akan bikin kesal penumpang. Terlebih sopir yang malah menghilang entah ke mana. Fenomena ini sering membuat penumpang lebih memilih menumpang ke angkot yang lain atau menunggu di pinggir jalan.
Memaksakan penumpang masuk walau sudah penuh
Hal yang paling menyebalkan ketika sopir angkot yang maruk alias terlalu memaksakan untuk memasukkan penumpang. Padahal, kapasitas di dalam angkot sudah penuh. Tapi, jenis sopir ini kekeh untuk memasukkan penumpang. Tak jarang anak selalu menjadi korbannya karena harus dipangku. Hal yang lebih menyebalkan ketika si sopir meminta ongkos tambahan karena membawa anak padahal dia sendiri yang menyuruh untuk dipangku.
Dulu ketika zaman sekolah, saya sering menjadi korban dari sopir yang hobi menurunkan penumpang di tengah jalan karena sepi. Hal ini membuat saya kesal karena seperti anak yang hilang. Kalau langsung dialihkan ke angkot yang lain, ya, tidak masalah. Berbeda kalau kita sendiri yang harus menunggu angkot datang apalagi kalau datangnya cukup lama.
Mematok harga seenak jidatnya
Masih banyak sopir angkot yang selalu mematok harga seenak jidatnya, terlebih kepada penumpang yang baru pulang dari kota atau warga pendatang. Aksi oknum seperti ini sering meresahkan para penumpang yang secara tidak langsung membuat usaha angkot semakin sepi. Para penumpang lebih memilih naik ojek atau minta dijemput orang rumah karena sopir angkot yang tidak jujur dalam bekerja.
Itulah beberapa kebiasaan atau kelakuan sopir angkot yang sering membuat kesal para penumpangnya. Kebiasaan-kebiasaan di atas yang menjadi faktor mengapa kini usaha angkot semakin merana. Saya harap, sih, para sopir bisa lebih memerhatikan kenyamanan penumpang agar usaha ini tetap eksis di tengah gempuran angkutan online.
Penulis: Erfransdo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Hari-hari Suram Sopir Angkot Surabaya, Angkut Penumpang Sambil Menunggu Mati
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.